Rabu, 22 April 2020

BERHENTI SEJENAK DIANTARA BAYANG BAYANG SUNYI


BY : MUHAMMAD YUSNI ( Ditulis tahun 1997 )

Yang jarang dilakukan oleh setiap diri adalah tafakur sejenak diantara kesibukan dunia ini, begitu pula yang terjadi pada Ronna.

Selama ini ia terlalu sibuk dengan dunianya yang penuh dinamika dan aktivitas menantang. Yah, karena sejak SMA dulu Ronna orang yang memang aktif. Ia terlibat dalam banyak organisasi. Bermacam aktivitas pernah dicobanya. Tidak heran Ronna terlalu cepat matang dibandingkan dengan usia sebenarnya.
            
Ronna merupakan mahasiswa amburadul di kampus ini. Banyak mata kuliah yang tertinggal. Ia mengalami kemandegan dibidang itu. Bisakah semua aktivitasnya diluar kampus disalahkan ?
            
Bagi Elina, doinya yang imut – imut, Ronna terlalu mementingkan organisasi sehingga kuliahnya terbelangkai.
            
Ronna hanya nyengir kucing mendengar kritikan Elina. Yah, itulah yang terjadi. Lalu dimana letak kesalahan Ronna ?

“ Kamu tuh, perlu merenovasi ulang semua program study-mu. Kamu harus lebih bisa membagi waktu antara Study dan organisasi. Makanya Ron. Elu harus punya jam!!” Potong Udin Sahabat kentalnya, ketika mereka sedang asik makan Bakso di Kantin.

“Apa hubungannya sama Jam, Din?” Ronna menyahut sambil asik menggigit pentolan bakso.

“ Ya jelas. Selama ini kamu tak pernah memperhatikan waktu. Cobalah belajar menghargai waktu. Berapa banyak waktu lagi yang harus terbuang karena kamu bolak balik ambil mata kuliah yang tercecer?”

Ronna mengangguk setuju.

“ Iya sich, soal itu aku mengerti. Tapi kamu tahu aza kalau aku ini sibuk berorganisasi. Kupikir ilmu manajemen yang kita dapat di kampus, harus diterapkan di Organisasi.” Sahut Ronna penuh alibi.

Mata Udin menatap wajah sahabatnya dengan rasa prihatin.

“ Ronna, Ronna, kamu itu sebenarnya sudah tepat langkahmu. Kamu ambil jurusan Manajemen dan merealisasikan di organisasi. Itu sudah tepat. Yang salah adalah kamu terlalu asik organisasi, sehingga kuliahmu keteter. Yang kamu harus lakukan sekarang adalah menjadwal ulang semua aktivitas kamu. Kapan study, dan kapan organisasi. Semuanya harus berjalan seimbang. Karena jika tidak seimbang maka yang rugi adalah kamu juga. Betul tidak ? “
    
Ronna berhenti mengunyah dan menarik nafas panjang.

“ Kau benar Udin, mungkin itulah kesalahan terbesarku. Thanks atas saranmu. Mungkin aku perlu istirahat sejenak dan memikirkan ulang semua yang telah aku lakukan.”

Ronna beranjak dari situ dan menghilang di kegelapan kampus yang telah lengang. Jalan Juanda pun telah mulai sunyi, diantara kesibukan hari kita memang harus berhenti sejenak untuk menarik nafas.

Ditulis tahun 1997.

Minggu, 29 Maret 2020

Musibah terbesar tahun 2020

Semua negara terkena dampaknya. Tidak hanya kesehatan, tetapi hampir seluruh aspek
Manusia terkena dampaknya. Sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan. Semua hanya gara gara makhluk kecil yang bernama Virus Corona. Begitu berbahayanya makhluk ini
Sehingga mengancam seluruh aspek manusia.

Senin, 07 Oktober 2019

CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI NASEHAT BAGIMU


CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI NASEHAT BAGIMU
By Muhammad Yusni MS
Memang kehidupan di dunia ini begitu indah. Segala kenikmatan ada dimuka bumi. Telah Allah ciptakan itu semua untuk kebahagiaan makhlukNya. Namun Allah juga tidak ingin manusia terlena dengan gemerlap dan keindahan dunia, manusia pun diberi kewajiban untuk mempersiapkan diri menghadapi akhirat. Ibarat baterai, manusia pun diberi batasan dalam hal hidup dimuka bumi. Namun masing – masing manusia diberi life time yang berbeda – beda. Caranyapun berbeda – beda. Ada yang baterainya habis dengan sendirinya. Ada yang dijemput paksa. Ada yang menyetop sendiri baterainya. Ada juga yang disebabkan oleh kerusakan pada system biologisnya. Semua itu adalah caranya Allah lewat Malaikat Maut. 
Untuk itu, kita selaku manusia jangan hanya sibuk mencari nafkah hidup, jangan hanya sibuk bersenang – senang. Namun kita juga harus beribadah kepada Allah 5 kali sehari, tujuannya adalah untuk menambah bekal kita di akhirat kelak. Begitu pula dengan amalan – amalan lain seperti mengaji, berpuasa, berzakat dan naik haji bagi yang mampu. Semua amalan – amalan tersebut jika mampu kita lakukan merupakan sumber – sumber pahala yang akan menambah deposit bekal kita kelak ketika menghadap sang Khaliq.
Harusnya setiap insan beriman seperti itu, namun dibalik itu semua, Allah juga menciptakan makhluk laten yang bernama Iblis berserta setan keturunannya. Generasi iblis ini telah mendapat Hak untuk menggoda, menyeret dan bahkan kalau perlu memaksa manusia dan jin mengikuti langkah – langkah mereka. Tugas mereka adalah jelas / clear, adalah untuk mengajak manusia masuk kedalam neraka yang menyala – nyala. Tugas utama mereka adalah mencari teman sbanyak – banyaknya dari kalangan manusia dan jin untuk sama – sama menikmati Azab dan wisata Api menyala – nyala untuk kalangan para pendosa. Tidak akan ada yang lepas dari godaan dan ajakan mereka ini termasuk penulis sekalipun.
Adalah suatu yang sangat merugikan, kalau kemudian kita yang sudah tahu akan bahaya ancaman ini, malah dengan mudahnya terseret, bahkan ikut dengan sukarela. Memang tidak mudah hidup di zaman ini. Zaman Edan yang telah diramalkan oleh Nabi Muhammad Junjungan kita semua, bahwa akan datangnya zaman edan. Zaman dimana tanda – tanda akhir zaman yang mulai mendekat. Insan muslim sangat dengan mudahnya tergoda dan terlena dengan berbagai macam kenikmatan dan godaan dunia. Pantas saja Allah menyuruh ummat Islam Sholatnya lima kali dalam sehari. Artinya kita lima kali bersyahadat dalam sholat. Barangkali diantara jam – jam kita hidup dalam sehari – hari kita telah kafir tanpa sengaja. 

KAUM PENULIS DAN KONSEKWENSINYA


KAUM PENULIS DAN KONSEKWENSINYA
By Muhammad Yusni MS
Samarinda, 29  September 2019
Kamu kira enak menjadi seorang penulis itu ? Menjadi seorang penulis itu adalah sebuah pekerjaan yang memiliki beban dan tanggung jawab yang besar. Sebuah tulisan bisa membuat orang menjadi baik, menjadi buruk atau bahkan bisa pula menghancurkan sebuah Negara. Konsekwensi itulah yang akan kamu tanggung jika kamu ingin menjadi penulis.
Sejak zaman dulu jabatan penulis menempati posisi yang penting. Para raja, Kaisar, Sultan bahkan pemimpin yang kejam, memiliki barisan para penulis khusus. Mereka khusus menulis surat – surat yang akan dikirim oleh para raja kepada sesama raja atau kepada para bawahannya seperti gubernur, adipati dan rakyat yang dituju.
Bahkan di zaman Nabi Muhammad pun memiliki barisan para penulis yang khusus mencatat wahyu yang diturunkan Allah kepadaNya. Setiap ada turun wahyu para sahabat yang berstatus penulis akan segera menuliskannya di media – media yang bisa ditulis. Misalnya daun, batu atau papan kayu. Karena zaman itu belum ada kertas.
Karena adanya kaum penulislah, banyak buku – buku yang kemudian diperbanyak dan menyebar keseluruh dunia. Sehingga ilmu pengetahuan pun bisa menyebar kemana – mana. Wajar saja Allah dalam salah firmanNya : Nun Walqolami Wamaa Yasthuruun. ( demi pena dan apa yang ditulisnya. Begitu pentingnya posisi para penulis ini.
Oleh karena itu, kalangan luciferian ( para pengikut iblis Lucifer ) pun sangat memperhatikan yang namanya media tulis dan penulisnya. Merekapun bergerakmenguasai semua media cetak dan elektronik yang ada didunia ini, untuk menyebarkan dan mendokrinasi manusia lewat tulisan – tulisan.
Di tambah zaman kini dengan kelahiran internet, maka serbuan – serbuan dalam bentuk tulisan yang menyesatkan, mengaburkan dan mendoktrin manusia lebih mudah lagi.banyak bermunculan web – web luciferian yang sengaja di kemas dan di percantik, agar manusia dengan mudahnya mengutip dan mensharenya dengan mudah lewat medsos dan sejenisnya. Maka menyebarlah semua doktrinasi – doktrinasi, semua kebohongan – kebohongan, semua kepalsuan – kepalsuan. Yang semua itu menjauhkan manusia dari Tuhannya. Menjauhkan manusia dari Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Esa. Mereka merencanakan makar kepada Tuhan, maka Allah pun akan membalasNya.
Lewat media yang sama, para pendakwah islam, para juru dakwah islam, para pembela islam, juga menyebarkan tentang keagungan Allah, tentang kekuasaan Allah, membongkar makar dan konspirasi para luciferian. Dengan bersemangat mereka membuat content - content yang keren lewat youtube, facebook, twiter,instagram, dll.
Semua itu tidak terlepas dari tangan para penulis. Itulah saya katakan tadi alangkah berbahayanya jabatan penulis. Di tangan merekalah sejarah manusia dituliskan. Baik sejarah masa lalu dan masa depan.


Kamis, 16 Mei 2019

Riak Ombak Reformasi 98 di Samarinda

Jumat, 13 November 2015


Draft Buku Blog : Riak Ombak Reformasi 98 di Samarinda

KATA PENGANTAR
Sebuah buku blog tentang catatan saya mengenai suasana dan eforia reformasi 98.
Jika anda tanya saya siapa ? Saya Nothing..... bukan siapa - siapa. Saya hanya seseorang yang kebetulan berada di tempat yang salah dan terlibat sebagai pengamat, pelaku dan pencatat. Tapi itu semua bukan kemauan saya.

Jika anda tanya, apa anda seorang reformis ? Saya jawab bukan.
Saya hanyalah sebutir pasir di kaki Amien Rais dan teman - teman. Saya hanyalah seorang Mahasiswa kucel yang pusing dengan kuliahnya dan memanfaatkan waktunya untuk ikutan demo sana - sini menggoyang - goyang kursi ORBA. Just it. terserah anda mengenai saya.
Serah terima kepengurusan
SEMA STIEM dari
Kanda Ahmad Aznem
ke Safwan Halim Periode 1997 / 1998

Kamis, 14 Maret 2019

PEMILU 2019 The Medsos Of War



Negeri ini sudah berkali – kali mengalami berbagai macam persoalan. Semenjak merdeka pada tahun 1945, telah berulangkali mengalami pergantian pucuk pimpinan. Mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ. Habibie, Gusdur, Megawati, SBY dan saat ini Jokowi. Peralihan kekuasaanpun melewati beragam cara dan intrik politik. Bangsa kita pun telah berkali – kali tercabik – cabik bendera persaudaraannya. Bangsa kita telah saling berkelompok – kelompok dan bergolong-golongan.

Apa yang di alami oleh Neno Warisman baru – baru ini, pernah juga di alami oleh para aktivis penggiat demokrasi di zaman dahulu. Saya tidak perlu menceritakan semua kejadian yang tentunya telah anda ketahui semua.

Kalau sudah mendekati Pilpres itu biasa saling menghujat, saling sindir dan saling membuka aib lawan. Intinya bagaimana membangun Pencitraan di Mata Masyarakat Pemilih. Di Era milineal ini semua riak – riak perseteruan itu tidak hanya lewat Media cetak dan media televise saja, namun paling terasa merambah adalah di dunia Maya. The Cyberspace. Perseteruan itu sangat kentara dan terasa di Medsos. Entah itu menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, dan sejenisnya. Saling lempar hujatan dan tanggapan para netizen itu lebih cepat daripada per nano detik.

Yang saya sayangkan, teman – teman sudah tidak menunjukkan bahasa – bahasa yang santun dalam menulis status, komen dan tanggapan. Selalu terpancing dengan emosi. Saya fikir sih wajar saja kalau kelompok pendukung suatu calon menuliskan kehebatan barang jualannya. Kita pun begitu. Namun sayangnya ketika sebuah pernyataan dibuat, tanggapan dan komen pun berhamburan, baik yang pro dan kontra. Nah kalau tidak senang di koment, ya dimatikan saya tools komennya. 



DILEMA SAMPAH


Dengan kian meningkatnya konsumerisasi di Masyarakat Modern sekarang ini, jumlah penggunaan pembungkus baik kertas, plastic dan sejenisnya juga meningkat tajam. Penyumbang terbesar sampah antara lain adalah pembungkus makanan dan minuman. Apalagi jika berbahan plastic atau bahan yang tidak mudah diurai oleh alam. Teluk Jakarta adalah salah satu bukti nyata ketika kumpulan sampah menumpuk dan menjadi lautan sampah. Sampah adalah penyebab terjadinya banjir. Sampah juga penyebab maraknya penyakit. Sampah adalah punca utama penyebab berbagai dilemma di masyarakat.
Di samping itu juga sampah adalah sumber penghasilan ratusan orang yang berprofesi sebagai pemulung. Bagi kita sampah adalah pengganggu lingkungan, maka bagi para pemulung, sampah adalah surga.
Dalam sebuah kesempatan saya pernah berkesempatan berbincang – bincang dengan seorang pemulung. Untuk penghasilan perhari saja mereka bisa mendapatkan uang antara Rp. 300 ribu sampai Rp. 600.000,- dari berbagai macam tumpukan sampah. Mulai sampah gelas plastic dan botol plastic, Kardus, besi tua, aluminium dan sampah makanan. Sudah kerjanya santai, modal alakadarnya. Rata – rata pemulung cukup bawa gerobak. Bisa di dorong, bisa di tarik pakai motor. Biasanya yang agak besar pendapatannya adalah pemulung yang menggunakan kendaraan motor. Karena pergerakannya lebih luas dan cepat.
Setiap bak sampah yang ada di kota, biasanya sudah ada penunggunya. Jadi bukan hanya pohon tua yang ada penunggunya. Bak sampah pun ada penunggunya. Bahkan ada yang bermukim di samping bak sampah. Jadi biasanya kalau sudah ada penunggunya, maka pemulung yang berkendaraan, biasanya keluar masuk komplek perumahan. Kalau kebetulanm ada yang lagi bongkar – bongkar gudang, maka mereka akan mendapat rezeki nomplok. Bahkan pemulung berani membeli dengan hitungan perkiloan. Untuk gelas dan botol plastic, perkilonya dihargai Rp. 1500,-, kalau kardus agak lumayan sekitar             Rp. 2000/Kilo. Begitu pula besi dan aluminium dihargai Rp. 3000 / kilo. Nah, jika sudah terkumpul baru di jual ke para tengkulak sampah dengan harga 2 kali lipatnya. Jadi wajar saja kalau dalam sehari bisa mendapatkan Rp. 300 ribu sampai Rp. 600 ribu perhari.
Nah jika kita hitung lagi Rp. 300 ribu x 30 hari = Rp. 9.000.000 / sebulan. Ini lebih besar dibandingkan gaji PNS di Kaltim golongan III sekitar Rp. 4.000.000,- / bulan. Mendengar hitung2an begitu saja sudah mencengangkan.
“Apalah artinya saya dibandingkan dengan pegawai negeri, pak.”
“Lho, justeru harusnya bapak merasa bangga, karena gaji bapak lebih besar dibandingkan mereka.” Jelas saya dengan bersemangat. “ Yang penting kita pandai bersyukur, Insya Allah akan menambah kenikmatan tersebut.”

Dilema Sampah Harian


Banyak orang tidak tahu betapa beratnya tugas sebagai tenaga kebersihan. Apalagi areanya luas seperti sekolahan. Sampah yang banyak dan menumpuk. Terhambur kemana – mana. Itu sangat sulit dibersihkan. Sudah pekerjaan yang berat, gajinya juga tidak sesuai dengan berat kerjanya. Sehingga mengakibatkan kebersihan tidak bisa maksimal. Idealnya sekolah dengan luas 3 sampai hectare, memerlukan tenaga 5 sampai 7 orang agar benar – benar maksimal dalam membersihkannya. Contoh seperti di Sekolahan kami SMK Negeri 6 Samarinda, dengan luas hampir 5 hektare. Harusnya tenaga kebersihan kisaran 6 sampai 10 orang, barulah kebersihan bisa maksimal.
Kondisi akan diperparah lagi, jika ada pelaksanaan event – event tertentu di sekolah. Maka tingkat limbah sampah juga meningkat tajam. Sayangnya. Tenaga kebersihan dengan jumlah hanya bertiga, sehingga kebersihan pun tidak maksimal.
Untuk pola di sekolah, limbah sampah juga bersifat terus menerus. Pagi – siang – sore, terus berkelanjutan tiada henti. Sehingga, jika pagi sudah dibersihkan, maka hanya dalam hitungan beberapa jam saja, maka sampah baru akan muncul. Apalagi jika kita mengikuti perhitungan survey tentang produksi sampah, maka setiap orang dalam satu hari menghasilkan sampah sebesar 1,5 kilo. Jika kita kalikan jumlah siswa sekitar 1000 orang. Maka silahkan kali aja 1000 orang x 1,5 kilo = 1500 kg. wow ….

NASIB TUKANG OJEK PERSIMPANGAN


Anda menunggu orang lain merubah hidup anda? Sampai kapan anda menanti ? Sampai memutih rambut dikepala anda ? Atau sampai ajal menjemput kita ? Saya dulu juga sempat berfikir hal yang sama. Saya menunggu kehadiran seorang kaya raya dan merubah hidup saya. Saya tunggu setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahun. Saya jalani hidup dengan berharap munculnya orang tersebut. Namun yang ditunggu tak jua datang. Kalaupun ada yang datang, hanya bicara PHP dan PHP saja. Saya di-bunguli dan di waluhi saja. Sampai pada akhirnya ada seseorang yang membisikkan di telinga saya, “bahwa nasib sebuah kaum tidak akan berubah, kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya.”
Saya pun tersentak kaget, bagaikan bangun dari mimpi. Kini usia saya sudah 45 tahun, namun kehidupan saya masih seperti ini. Hidup dalam kesusahan dan serba pas – pasan. Pekerjaan saya menjadi tukang sapu di sebuah sekolah bonafid, tetapi gajinya masih di bawah standar. Jadi gaji yang ada serba pas dan bahkan kurang. Sementara isteri satu orang dan anak sudah 4 orang. Semuanya masih sekolah dan masih diberi makan. Untungnya yang anak sulung saya sudah lulus dan mendapat kerja di sebuah warung makan. Sudah punya gaji sendiri. Dan kadang bisa bantu kasih uang untuk ibunya.
Rumah masih menyewa dengan orang lain. Kendaraan yang dipakai masih motor pinjaman. Begitulah nasib saya. Kadang untuk menambah pemasukan, saya juga menjadi tukang ojek tradisional dipersimpangan. Ya cukuplah untuk tambahan, walau masih serba kurang. 
Apalagi menghadapi maraknya Ojek Online, maka kami para Ojek Tradisional mulai tersingkir dan terkalahkan oleh kehebatan canggihnya teknologi. Tapi saya nggak kurang akal, saya lalu membagikan nomor hape saya sama para langganan, sehingga ketika pelanggan saya perlu ojek, bisa langsung telpon saya. Untuk supaya mereka lebih tertarik, tarif jarak jauh dan dekat saya kasih harga saya yaitu : Rp.10.000. kalaupun mereka pengen nambah, ya silahkan. Namun saya tidak melayani orang – orang yang tidak saya kenal. Mengingat banyaknya para manusia psikopat..

Al Goritma kehidupan


Umur itu tidak berbekas, alias tidak kelihatan. Kegiatan kita sehari – hari yang berjalan tanpa terasa, tanpa ada peringatan. Semuanya berjalan sebagaimana berjalannya jam waktu. Sedangkan usia kita terus bertambah, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam berjalan terus. Terus. Terus............ tanpa kita sadari kita sudah tua dan sakit – sakitan, terus meninggal.
Selama perjalanan waktu, banyak hal yang terjadi. Perjalanan dan nasib manusia adalah masing – masing berbeda, walaupun sebenarnya pokok permasalahannya sama, atau sifatnya hanya pengulangan – pengulangan yang telah dialami oleh orang lain. Pengulangan yang sama telah terjadi dari jaman dulu hingga jaman sekarang. Maksudnya ? Ya setiap manusia akan mengalami fase – fase yang sama, yaitu : Lahir – besar – dewasa – tua – sakit – lalu mati. Atau lahir – besar – dewasa – menikah – punya anak – lalu menikahkan anaknya – lalu mendapat cucu dari anaknya – lalu tua – sakit dan meninggal. Apakah semua itu terdengar familiar. Ya semua itu akan kita alami dan kita lalui. Ibarat bahasa dunia teknik digital disebut dengan Algoritma kehidupan.
Lalu mengapa nasib manusia  berbeda – beda. Ya itulah disebut dengan simpangan – simpangan Algoritma. Nasib manusia berbeda itu tergantung ikhtiar dan tulisan takdirnya. Semisalnya begini.
A.      Udin lahir di keluarga orang kaya dan mampu. Hidupnya penuh kemewahan dan gemerlap harta. Semua impian ia bisa raih. Sekolah di sekolah favorita, kuliah di kampus ternama, bisa beli mobil sport mewah, tiap hari pesta pora. Ketika dewasa mendapat warisan perusahaan dan harta berlimpah.
B.      Nanang lahir di keluarga miskin dan melarat. Kira – kira menurut anda, apakah Nanang akan sama kehidupannya dengan si Udin ? Jelas beda dan jauh sekali.
C.      Sedang Toyyib lahir di keluarga sederhana namun ulet bekerja, sehingga ketika dia dewasa, ia pun kaya raya. So menurut anda apa yang terjadi ?
Lalu apakah kita akan menyalahkan Tuhan, ketika nasib kita jatuh melarat karena perbuatan kita sendiri ? Apakah kita menyalahkan Tuhan, ketika kita kehilangan segala – galanya ?
Jawab Allah, “Aku tergantung pada dugaan hambaKU.”
25/11/2018 – Tani Aman – Samarinda




Jumat, 08 Februari 2019

Nafsu menulis

Sebenarnya nafsu saya untuk menulis sangat tinggi. Namun karena kesibukan sehari - hari yang cukup tinggi dan terkadang muncul sifat malas saya, sehingga saya agak jarang menulis. Dalam menulis saya juga tidak mengkhususkan diri, semua hal saya tulis dengan bebas tanpa hambatan. Dan saya juga kini nggak khawatir seandainya tulisan saya tidak diterbitkan pihak media. itu karena media blog saya ini adalah milik sendiri. sehingga saya bebas menulis seenak udelnya.

Selasa, 30 Oktober 2018

PEMBERDAYAAN BAITUL MAL MESJID

Zaman Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya, peran masjid sangat penting. Disamping sebagai tempat ibadah utama dan sunnah, masjid juga digunakan sebagai wadah pengkaderan, penanaman doktrinasi, pembahasan masalah – masalah keumatan, sampai ke masalah – masalah ekonomi social kemasyarakatan. Dan yang paling fenomenal diantaranya adalah, baitul mal masjid. Lewat baitul mal inilah upaya – upaya pengentasan masalah keuangan ekonomi masyarakat dilakukan.
Semua zakat, infak dan sadaqah masuk baitul mal, untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya yang masuk kategori 7 orang penerima ZIS. Beda dengan baitul mal masjid di zaman sekarang ini. Kebanyakan ta’mir masjid tidak memahami. Kadangkala ada kas masjid yang sampai ratusan juta, namun sama sekali tidak bermanfaat. Kadang ada disekitar masjid, kaum dhuafa yang kelaparan, anak – anaknya tidak sekolah, atau kekurangan baju. Namun lucunya masjid justeru megah dan berkilauan. Kas baitul malnya ratusan juta. Sebuah ironisme…
Dalam sebuah dialog singkat saya dengan salah satu calon senator Kaltim lewat sms. Saya katakan, ada seorang teman sedang terlilit utang rentenir, apakah sampean ada solusinya. Jawaban beliau singkat, buntu dan tidak ada solusinya. Kecuali para ta’mir masjid yang punya uang banyak.
Saya katakan ya, memang dari dulu saya sering mengamati, bahwa memang sebenarnya, jika baitul mal masjid itu benar – benar berfungsi, maka masalah pengentasan kemiskinan kaum dhuafa Insya Allah terselesaikan. Namun sayangnya di daerah kami ini, entahlah di daerah lain ya, yang jelas kaum ta’mir masjid sama sekali tidak paham dengan system baitul mal. Padahal system baitul mal yang diwariskan oleh Nabi Muhammad sejak dulu sudah terbukti mampu menuntaskan permasalahan ekonomi kerakyatan. Kita malah percaya dengan system kaum kapitalis.
Dalam penerapan baitul mal masjid, seandainya jalan. Maka akan banyak kaum dhuafa yang tertolong. Jika dalam system kapitalis, modal diberikan jika ada jaminan dan pengembaliannya pun ada bunganya. Beda dengan system baitul mal. Modal diberikan kepada kaum dhuafa yang ingin berusaha tanpa jaminan dan bunga. Modal bersih diberikan. Kecuali jika orang yang dibantu tadi sudah mampu, maka ia wajib mengeluarkan zakat hartanya ke baitul mal lagi. Yang selanjutnya akan digunakan untuk membantu saudara – saudara lainnya lagi. Beda dengan system kapitalis. Sudah harus ada jaminan, uang disamping harus dikembalikan juga ditambah dengan bunga yang mencekik. Jika tidak mampu membayar angsuran, maka jaminan akan hilang lenyap. Itukah system yang kita banggakan bisa mengentaskan kemiskinan bangsa kita ???
Dalam system baitul mal, sebenarnya yang terjadi adalah, dana dari ummat, dikelola oleh ummat dan digunakan untuk ummat. Setiap hari dana terus masuk mengalir, khususnya hari jumat dan hari – hari besar islam. Belum lagi yang membayar zakat harta dan zakat profesinya. Dana yang terkumpul luar biasa banyaknya. Nah, dana – dana tersebut jika disalurkan dengan baik, tepat guna dan tepat sasaran, maka tidak ada lagi masyarakat dhuafa yang menderita. Apalagi kalau kaum tersebut diberi modal usaha untuk memperbaiki taraf ekonomi mereka. Namun sayangnya dana – dana baitul mal justeru tertahan di rekening milik masjid. Mengendap sampai ratusan juta. Hanya digunakan untuk merehab masjid, mempermegah masjid. Masjid sudah megah, masih terus dipoles dan di permewah. Sementara di sekitarnya masih banyak kaum dhuafa yang keleleran kelaparan. Subhanallah…..
The Mirror stone, 27.10.2018


Jumat, 05 Oktober 2018

TERLALU ABSEN MENULIS, KARENA SIBUK DUNIAWIYAH

Ternyata lama juga saya tidak menulis di blog saya. Dikarenakan dengan kesibukan - kesibukan yang berkesambungan terus menerus, sehingga saya tidak memiliki kesempatan untuk menulis. Dan Alhamdulillah kini saya bisa kembali menulis walau hanya pendek dan terkesan tergesa - gesa.

MENUJU PESTA DEMOKRASI 2019


Para calon yang kali ini bertarung di Pileg 2019 cukup banyak. Bayangkan saja, jika dari dua puluh Parpol yang resmi, mengirimkan para calon saja minimal 10 orang per parpol. Berarti 10 orang x 20 Parpol = + 200 orang yang akan bertarung pada tingkat Kota / Kab. Samarinda. Sementara setiap 1 calon harus mendapatkan minimal 1.500 suara pemilih untuk dapat duduk di Kursi DPRD. Sedangkan yang diperebutkan hanya sekitar 50 kursi. Bisa terbayangkan betapa sulitnya pertarungan kali ini.
Belum mulai saja, sudah kita bayangkan betapa warna – warninya Kota Samarinda. Ketika 20 Partai memasang bendera, memasang spanduk, banner dan menyebarkan kartu nama. Maka hampir setiap sudut kota akan penuh dengan berbagai macam seruan, ajakan dan promosi masing – masing para calon. Itu baru calon untuk tingkat Kota/ Kab. Belum ditambah dengan Para calon DPRD tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Jumlahnya juga sama 20 parpol. Ditambah lagi Para Calon DPR/MPR perwakilan Kaltim dan para calon DPD perwakilan Kaltim. Bayangkan dah betapa ramainya Indonesia untuk beberapa bulan ke depan. Dan mudah-mudahan jangan sampai terjadi gesekan – gesekan antar parpol. Mengingat kali ini Pemilu merupakan Pertarungan yang Tajam antara dua kelompok besar Parpol yang masing – masing mendukung Capres yang berbeda. Yang satu Incumben, dan yang satu Oposisi.
Berdasarkan teori Crowd ( Kerumunan ), makin banyak kerumunan, makin tinggi resiko terjadinya pergesekan, pertentangan, keributan dan perselisihan. Semua hingar bingar penawaran dan promosi dari kelompok Parpolis untuk memilih calon dan parpol tertentu harus bisa kita cermati dan amati. Namun mudah – mudahan Rakyat Indonesia sudah dewasa dan bijak dalam memilih.
Nah, apapun yang akan terjadi nanti, mudah – mudahan akan menghasilkan akumulasi para Parpolis yang lebih bijak dan lebih baik daripada sebelum – sebelumnya. Para calon anggota yang terhormat itu, mudah – mudahan bukan sekedar PHP dan sekedar mencari muka sesaat. Begitu terpilih langsung lupa diri dan lupa sama para pemilihnya. Kalau sebelumnya rajin sms dan telpon sama para pendukung dan simpatisan, begitu terpilih, langsung hilang lenyap. Sms tak dibalas, telpon tak di angkat. Ketemu di jalan dihindari, bahkan kalau kita bertamu kerumah atau ke kantornya, nggak bakal di temui. Itu pun lama…. Selama 3 tahun kedepan. Bagaimana ???
Desa Tani Aman, 08-08-2018

Kamis, 07 Desember 2017

REMBULAN PALSU

By : Muhammad Yusni


Aku berdiri di tepi jalan Yos Sudarso yang mulai temaram. Suara music disco techno terdengar menghentak menghiasi suasana sebuah Club tak jauh dari tempat aku berdiri. Malam itu aku baru saja pulang dari kampus. Ketika sedang asik berdiri menunggu taksi, seorang gadis mendekatiku. Bau semerbak wangi serasa menarik – narik hidungku. Rambutnya tergerai panjang. Tatapan matanya yang mengenakan softlens tampak kebiru-biruan. Kuisap rokokku lebih dalam dan menghembuskan kearahnya, agar ia menjauh.

Namun gadis tersebut tetap mendekati dan menyapaku. “Hai, cakep.”

Tangannya yang gemulai menggapai tanganku. Aku pun terpaksa menyalaminya.

Kenalkan namaku Bernadette.” ucap bibir berpoleskan lipstick merah menyala.

Sam.” sahutku pendek.

Tinggal dimana, mas.”lanjutnya.

Air hitam.”

Kuisap lebih dalam lagi asap rokokku.

Bau wangi tersebut terus menerus terasa merangsang nafasku. Mataku berkunang – kunang menatap gadis itu. Seperti ada sesuatu yang menarik – narik aku. Tanpa terasa aku sudah memegang erat tangan gadis itu.

Kamipun kemudian larut dalam perbincangan hangat. Entah apa saja yang kami bicarakan. Kami sambil berpegangan tangan dan membelai. Entah setan mana yang menguasaiku saat itu. Waktu itu sudah menunjukkan pukul 2 malam. Aku kemudian diajak pulang kerumahnya. Namun setelah sampai dirumah, kami sama sekali tidak melakukan apapun. Kami hanya melanjutkan obrolan kami.

Taklama aku kemudian terlelap dalam dekapannya. Namun tetap tidak terjadi apapun.

Entah berapa lama aku tertidur.

Kemudian aku terbangun ketika mendengar suara azan di langgar . Kulihat Bernadette sedang membuka bajunya. Setelah itu ia melepaskan rambutnya ( rambutnya???). Saat itulah aku baru sadar siapa Bernadette sesungguhnya. Ia sama sekali bukan seorang perempuan. Tepatnya adalah seorang Waria. Namun ia benar – benar mirif perempuan. Setelah kusadari dia ternyata seorang waria, aku pun berpamitan pulang.

Aku berjalan sambil mengisap rokok terakhirku. Dalam otakku berkecamuk bermacam fikiran. Rasa mual, rasa kesal, bingung dan benci. Rupanya aku semalam telah tidur dalam dekapan rembulan palsu.


TULISAN ITU SETAJAM PEDANG

By Muhammad Yusni

Lagi sibuk mengarang bebas
Kira – kira begitulah pendapat seorang ahli tentang sebuah tulisan. Dan memang itu adalah fakta. Tulisan itu bisa berbentuk apa saja. Bisa sebuah artikel, sebuah novel atau sebuah buku tentang sesuatu. Tulisan itu memiliki efek seperti mata uang koin. Ada dua sisi. Yaitu sisi negative dan sisi positive. Tergantung penulisnya.

Jika penulisnya seorang hater, bisa saja ia akan menulis tentang seseorang, atau organisasi atau tentang siapa saja dengan mengungkap sisi kejelekan target. Ia tidak perduli dengan perasaan orang atau pun nasib orang. Ia akan menulis seenak perutnya. Kalau di zaman sekarang dengan diistilahkan “ HOAX “.

Bahkan sampai ada sekelompok orang yang sengaja spesialis menulis tentang hal – hal buruk seorang target. Biasanya mereka di bayar khusus untuk membuat tulisan – tulisan buruk dan negative tentang orang lain.

Anda barangkali masih ingat dengan Salman Rusdhie, penulis novel Satanic version. Tulisannya didalam novel tersebut telah memancing kemarahan umat islam seluruh dunia. Nyawanya Salman pun dihargai sangat mahal ketika itu. Semua orang ingin menangkap dan membunuhnya ketika itu. Bahkan sampai sekarang pun Salman masih hidup di Negeri pengasingan. Hidup dalam ketakutan.

Dan masih banyak lagi tulisan – tulisan yang terangkum dalam berbagai buku, novel atau pun sekedar artikel yang mengandung unsur kebencian, unsur provokasi dan sebagainya.

Namun untungnya masih banyak pula tulisan – tulisan yang baik, buku – buku penambah ilmu pengetahuan, roman dan novel penyemangat jiwa.

Di zaman sekarang pun, tulisan telah mengalami revolusi. Kalau dulu hanya berbentuk lembaran Koran atau majalah, buku atau pun sejenisnya. Maka di dunia digital, tulisan telah mendapat tempat yang sangat terhormat. Antara lain adanya web dan blog. Zaman sekarang ini sangat mudah untuk menulis. Kita bisa seenak perutnya menulis di web atau blog kita. Tanpa sensor, tanpa supervisor, tanpa pemeriksa kelayakan tulisan dan sebagainya. Di zaman sekarang ini siapapun bisa menulis. 

Apapun latar belakang kita. Kita bisa menulis tanpa kenal waktu dan ruang. Dimanapun kita bisa menulis. Dan tulisannya pun terserah kita.

Saya sendiri adalah seorang pengarang bebas sejak kecil. Saya menulis tidak pernah focus pada suatu masalah atau ber-tema-kan khusus. Saya lebih suka mengarang bebas. Dan tulisan – tulisan saya banyak saya posting di www.yoesny.blogspot.com. Untuk versi petikan atau cuplikan biasanya saya tulis di Facebook saya. Sampai hari ini antara blog dan facebook saya selalu terkoneksi dengan baik.

Dan saya berupaya untuk menulis secara baik, maksudnya tidak neko – neko. Itu saja.

Batucermin 05/12/2017


Sabtu, 02 Desember 2017

SEBUAH BAKAT ATAU KUTUKAN


Penulis M.Yusni

Memang sulit untuk membunuh sebuah bakat yang sudah mendarah-daging. Semenjak aku masih kecil jiwa menulis sudah memang nampak dari betapa seringnya aku menulis di dinding rumah, kertas kosong, kain berwarna putih atau lembaran buku gambar.

Kebiasaan menulispun ketika SD dan SMP kusalurkan lewat kegiatan menulis dibuku agenda harian. Tentang apa saja kutulis. Baik tentang perasaanku saat itu, atau kegiatanku pada hari itu. Bentuk tulisannya bukan hanya sekedar sebuah catatan saja, tetapi terkadang berbentuk puisi atau sajak. Apalagi kalau aku sedang jatuh cinta pada seseorang, sedang rindu pada seseorang atau bahkan sedang benci dengan seseorang. Semua tulisan mengalir begitu saja, bahkan sampai aku sendiri tidak bisa mengendalikannya.

ketika SMP aku sering mengirimkan puisi karyaku sendiri ke Radio Don Boscho Samarinda. Waktu itu aku sering menggunakan nama samaran Pendekar lembah merpati. Banyak puisi yang lahir pada saat itu, namun sayangnya tidak pernah aku arsipkan. Karena memang puisi – puisi lahir dengan spontan begitu saja berdasarkan perasaanku pada saat itu.

Jiwa remaja yang masih galau, mudah patah hati dan risau, itulah aku pada saat itu. Kebiasaan itu terus mengikuti aku sampai aku masuk ke SLTA dan perguruan tinggi. Rasanya kok gatal banget tanganku ini untuk terus menulis dan menulis.


Semenjak aku mengenal dunia Maya ( khususnya sosmed facebook dan Blog ) akhirnya nafsu menulis itu tersalurkan dengan begitu bebasnya. Hampir setiap hari, bahkan hampir setiap jam aku menulis status di facebook. Jika dilihat dari masa keaktifan, saya sudah bergabung di facebook itu sudah sangat lama, begitu pula dengan blog saya yang beralamatkan di www.yoesny.blogspot.com, menjadi tempat penampungan semua fikiran dan perasaan saya.

ANTARA ANAK CUCU ADAM, SYAITAN DAN SMARTPHONE EFEK

Penulis M.Yusni

Pada dasarnya manusia itu memiliki kesadaran yang baik tentang perbaikan kualitas hidupnya. Namun dalam perjalanannya banyak cobaan, ujian dan tantangan yang menghadang. Tapi memang itulah tugasnya para syetan dan iblis untuk menghambat dan melalaikan insan terhadap kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Allah di muka bumi.

Kehadiran manusia yang bernama Adam dimuka bumi adalah untuk memimpin perbaikan kualitas hidup makhluk hidup dimuka bumi. Tapi dasar namanya Syaitan yang masih menaruh dendam kesumat maka ia membuat anak cucu keturunan Adam tersesat. Banyak cara yang dilakukannya, antara lain menggoda Anak Cucu Adam ( ACA ) agar terlena dengan gemerlapnya harta benda duniawiyah, kepada nafsu syahwat dan berbagai macam godaan lainnya. Itulah ACA yang selalu tergoda, bagaikan anak kecil yang selalu tergoda oleh bermacam – macam mainan yang menggoda.

Di zaman kita ini ( tahun 2017 saat saya menulis tentang hal ini ) godaan sudah sangat luar biasa. Dunia teknologi informatika telah memasuki masa – masa keemasannya. Berbagai gadget yang canggih dan memiliki ribuan fasilitas menarik, telah melalaikan jutaaan ACA di muka bumi ini. Mulai bayi sampai kakek nenek semua dikuasai oleh benda yang bernama smartphone. Mata kita asik menatap layar smartphone dimana saja kita berada.

Diruang – ruang public, dirumah, bahkan di ranjang tidur pun, kita tidak pernah lepas dari makhluk yang bernama Smartphone tersebut. Kita telah menjadi zombiephone – zombiephone tanpa kita sadari.

Kita berdoa pada Tuhan lewat Smartphone, kita mengobrol dan bercanda lewat Smartphone, kita berkelahi atau berdebat lewat smartphone, bahkan kita bercanda dengan anak isteri pun lewat smartphone. Semuanya dan tanpa terkecuali ( termasuk yang menulis ini ) telah dikuasai sepenuhnya oleh makhluk yang bernama Smartphone.

Dan syetan barangkali sudah nggak perlu report menggoda ACA lagi.
Sekarang tinggal Anak Cucu Adam, maunya apa ?


Batucermin-28112017

Senin, 13 November 2017

MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK HIJRAH MEMANG BERAT

Pernahkah bertanya pada hatimu, apakah kehidupanmu sekarang sudah sesuai dengan keinginanmu ? Ingatlah, kita hidup didunia ini adalah akumulasi dari sekian banyak pilihan – pilihan. Dan pilihan – pilihan yang telah kita pilih telah membawa kita pada posisi saat ini. 

Apakah kau bahagia dengan pilihanmu sekarang. Lihat dan pandang wajah pasanganmu, apakah orang itu adalah orang yang kau cintai dan kau sayangi. Lihat sekeliling rumah dimana kamu tinggal kini, apakah ini sudah sesuai dengan keinginan dan idamanmu selama ini. 

Pernahkah kau bertanya dalam hati, apa posisimu dihadapan mertuamu. Apakah kamu orang yang disayanginya ? Orang yang di hormatinya ? Ataukah jangan – jangan kamu hanya setara dengan pembantu di rumah mertuamu sendiri ?

Jika kamu menemukan fakta bahwa hidupmu tidak bahagia, kamu merasa tertekan, kamu tidak bisa berkembang dan mengurus keluargamu dengan baik, kamu merasa dirimu hanyalah setara pembantu dirumah mertuamu sendiri. Kamu merasa tidak bisa memiliki pasangan hidupmu dengan seutuhnya.

Itulah saatnya kamu harus mengambil keputusan besar dalam hidupmu. Kemas barangmu dan pergilah mencari kehidupan yang lebih baik. Jika pasanganmu menolak ikut denganmu, katakan padanya, silahkan kamu memilih, “ Ikut denganku atau kau terpaksa berpisah denganku? “

Tapi jika ia memilihmu dan ikut denganmu, maka bawalah ia dan setialah dengannya. Karena itu adalah pasangan terbaikmu.
Loa Ranten, 19:21, 13 Maret 2017
By : M.Yusni


TANGGUNG JAWAB BEKERJA

Saya sudah cukup lama berkerja di beberapa instansi berbeda. Pengalaman yang cukup dan menambah keterampilan saya. Berbagai posisi sudah pula saya alami. Mulai dari tukang kebersihan, bagian dapur memasak air minum untuk para karyawan dan pimpinan, bagian kesiswaan, bagian perlengkapan, bagian data dan kearsipan, pustakawan dan sampai menjadi kepala tata usaha. 

Alhamdulillah saya jalani dengan baik dan benar. Walaupun terkadang cibiran dan hinaan dalam bentuk  bercanda sudah pula saya nikmati. Bagi saya berkerja dengan jabatan apapun itu, selama saya bertujuan untuk mencari nafkah keluarga saya, tetap akan saya lakoni.

Saya pun berusaha maksimal melaksanakan tugas yang saya emban. Kecuali saya dalam keadaan sakit, barulah saya tidak bisa melaksanakan tugas tersebut. Saya terus terang malu kalau saya sampai tidak melaksanakan tugas – tugas yang diberikan oleh Pimpinan saya. Apalagi sampai pulang sebelum waktunya. Berkerja santai atau sampai menghindari pekerjaan. Waduh saya benar – benar malu.

Sewaktu saya berada di posisi pimpinan, saya pun sering menangis dalam hati, dan membayangkan betapa saya kelak mendapat pertanyaan berat dari Allah atas kepemimpinan saya. Melihat kelakuan anak buah saya yang seenaknya dan bahkan sering melalaikan tugasnya. Sedih dan pedih. Karena itu, begitu saya lepas jabatan sebagai pimpinan, saya seolah bagaikan seekor unta yang dilepaskan beban berat dari punggungnya. Saya pun langsung bersujud syukur.

Bukan berarti saya merasa orang yang baik, jujur dan beriman melebihi orang lain. Saya pun melakukan kesalahan dan kekurangan sebagaimana orang lain. Saya pun juga bisa khilaf dan khalaf. Namun sayangnya status saya sebagai orang dhuafa terkadang disalahartikan dan terkadang dijadikan kambing hitam. Itu hal yang bisa saya maklumi. Mudah – mudahan kelak Allah menunjukkan kebenaranNya.

Ibaratnya sebuah pohon mangga, paling saya mengambil buah mangga yang jatuh atau membusuk, itupun jumlahnya sedikit. Namun ada orang yang mengambil sampai berkarung – karung didepan mata, justeru masih dianggap “Orang Baik, Orang Jujur, Tokoh masyarakat, orang hebat.”

Atau ibarat perbedaan antara yang mencuri sandal dihukum berat dan dianggap nista, sementara yang korupsi ratusan juta, masih tetap dianggap Orang baik.
Bagi saya, selama saya masih dipercaya untuk berkerja, maka saya akan mencoba secara makslmal untuk melaksanakannya dengan bertanggung-jawab. 31.10.2017.batucermin.smd