Kamis, 07 Desember 2017

REMBULAN PALSU

By : Muhammad Yusni


Aku berdiri di tepi jalan Yos Sudarso yang mulai temaram. Suara music disco techno terdengar menghentak menghiasi suasana sebuah Club tak jauh dari tempat aku berdiri. Malam itu aku baru saja pulang dari kampus. Ketika sedang asik berdiri menunggu taksi, seorang gadis mendekatiku. Bau semerbak wangi serasa menarik – narik hidungku. Rambutnya tergerai panjang. Tatapan matanya yang mengenakan softlens tampak kebiru-biruan. Kuisap rokokku lebih dalam dan menghembuskan kearahnya, agar ia menjauh.

Namun gadis tersebut tetap mendekati dan menyapaku. “Hai, cakep.”

Tangannya yang gemulai menggapai tanganku. Aku pun terpaksa menyalaminya.

Kenalkan namaku Bernadette.” ucap bibir berpoleskan lipstick merah menyala.

Sam.” sahutku pendek.

Tinggal dimana, mas.”lanjutnya.

Air hitam.”

Kuisap lebih dalam lagi asap rokokku.

Bau wangi tersebut terus menerus terasa merangsang nafasku. Mataku berkunang – kunang menatap gadis itu. Seperti ada sesuatu yang menarik – narik aku. Tanpa terasa aku sudah memegang erat tangan gadis itu.

Kamipun kemudian larut dalam perbincangan hangat. Entah apa saja yang kami bicarakan. Kami sambil berpegangan tangan dan membelai. Entah setan mana yang menguasaiku saat itu. Waktu itu sudah menunjukkan pukul 2 malam. Aku kemudian diajak pulang kerumahnya. Namun setelah sampai dirumah, kami sama sekali tidak melakukan apapun. Kami hanya melanjutkan obrolan kami.

Taklama aku kemudian terlelap dalam dekapannya. Namun tetap tidak terjadi apapun.

Entah berapa lama aku tertidur.

Kemudian aku terbangun ketika mendengar suara azan di langgar . Kulihat Bernadette sedang membuka bajunya. Setelah itu ia melepaskan rambutnya ( rambutnya???). Saat itulah aku baru sadar siapa Bernadette sesungguhnya. Ia sama sekali bukan seorang perempuan. Tepatnya adalah seorang Waria. Namun ia benar – benar mirif perempuan. Setelah kusadari dia ternyata seorang waria, aku pun berpamitan pulang.

Aku berjalan sambil mengisap rokok terakhirku. Dalam otakku berkecamuk bermacam fikiran. Rasa mual, rasa kesal, bingung dan benci. Rupanya aku semalam telah tidur dalam dekapan rembulan palsu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar