Selasa, 05 September 2017

NIKMATNYA MENULIS DI ZAMAN MEDIA DIGITAL

Semenjak saya bisa membaca dan menulis ketika SD, maka kebiasaan membaca dan menulis telah mendarah-daging. Hanya saja tulisan – tulisan saya tidak menunjukkan tema – tema tertentu. Saya adalah penulis bebas. Bisa tentang aja saja, tergantung Mood saya pada saat itu. Pada zaman saya masih remaja, penulisan buku seperti Novel picisan dan roman picisan sangatlah banyak, saya pun tertarik mencoba menulis jenis tersebut. Namun tak ada satupun kisah yang berhasil saya tuntaskan. Semuanya terhenti di tengah – tengah. Hanya satu buah novel saja yang berhasil saya tuntaskan. Itupun tidak pernah saya publikasikan. Mungkin saya tidak berbakat bercengeng-ria.

Ketika beranjak SLTA, saya sering menulis untuk MADING ( Majalah Dinding ) sekolah saya. Hampir setiap minggu saya mengisinya. Mulai dari berita, hasil wawancara, karikatur dan serial cerpen saya buat. Entah itu datangnya dari teman – teman atau karya saya sendiri. Yang bikin saya senang adalah, hampir setiap minggu pula temen – temen cewek nempel di Mading membaca cerpen bersambung saya. Mereka selalu menunggu – nunggu sambungannya. Namun sayangnya kemudian MADING kena bredel pihak sekolah gara – gara sebuah berita yang kami muat menyinggung salah satu pejabat teras Sekolah.

Kebiasan menulis kemudian berlanjut ke Kampus. Ketika saya sempat mengecap bangku kuliah di salah satu kampus swasta di bilangan juanda Samarinda. Saya pun menjadi pengurus MADING MAHASISWA. Bergantian saya dengan sahabat saya mengisi MADING tersebut setiap minggunya. Apalagi sejak saya naik jabatan menjadi pengurus SEMA, maka saya semakin banyak menulis tentang berita – berita seputar pergolakan Mahasiswa 98.

Keranjingan saya menulis kemudian menemukan muara-nya ketika saya kemudian lebih mengenal dunia internet. Jika biasanya hasil – hasil tulisan saya dimuat di Mading atau dalam bentuk lembaran buletin. Maka kini tulisan – tulisan saya publish lewat blog saya www.yoesny.blogspot.com , sementara review-nya biasa saya share lewat facebook saya. Semenjak tahun 2007, blog saya tersebut tetap saya isi secara rutin sampai hari ini. Isinya pun sangat beragam, ya sebagaimana saya katakan di awal, bahwa saya adalah seorang penulis yang bebas. Tulisan saya bisa tentang apa saja. 

Karena saya memang orang yang tidak mau di kekang dan di kendalikan oleh orang lain. Semua tulisan saya adalah bebas semaunya saya, bukan tergantung pesanan penerbit. Blog telah memberi saya kebebasan mau menulis tentang apa, tanpa batasan dan kriteria apapun.

Batu Cermin – Sempaja Utara Samarinda, 5 September 2017, dini hari jam 4.32.