Sabtu, 25 April 2009

SEBUAH PILIHAN


Ketika kita dilahirkan ke muka bumi, apakah kita memang memilih ? Tidak. Kita lahir karena kehendak dari Sang Penguasa Hidup. Ketika terjadi bersatunya sel sperma dengan indung telur bunda dan akhirnya tercipta membentuk kita, itu bukan pilihan kita. Ketika kita kemudian terlahir kedunia sambil menangis kencang, juga bukan pilihan kita. Kemudian ketika kita besar dan kemudian masuk sekolah, juga bukan kehendak kita. Sampai usia 10 Tahun barulah kita punya pilihan. Kita ditanyai mau kemana setelah lulus SD ? itu pun masih dibawah kendali orangtua. Lulus SMP dan SMA juga masih tetap dibawah kendali orangtua. Namun kita sudah mendapat hak berkali – kali untuk memilih. Kita sudah diajari untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Tinggal kita mampu tidaknya membedakan mana yang positif dan tepat mana yang negatif dan salah.
Setiap hari kita menghadapi 2 pilihan, tiga pilihan, bahkan lebih. Mau turun sekolah atau bolos. Mau belajar atau tidak mau belajar. Mau kerumah teman atau dirumah saja. Memilih si A karena pintar, memilih si B karena cantik. Begitu terus…. Kita selalu memilih dan terus memilih. Kadang pilihan yang kita pilih tepat. Kadang tidak tepat.