Rabu, 19 November 2008

TINGKAT STRESS MENINGKAT DIKALANGAN MASYARAKAT

Indonesia kini beda dengan Indonesia dulu. Tingkat Stress sangat tinggi. terutama dikalangan masyarakat kota. manusia tiba - tiba mudah marah dan terbakar. masalah sedikit saja langsung main tampar dan pukul. seolah masyarakat tiba - tiba berubah menjadi bangsa yang beringas. entah kemana larinya sifat ramah tamah kita. mudah - mudahan bangsa ini segera sadar dan kembali menjadi bangsa yang ramah tamah dan selalu mengutamakan musyawarah dalam berdemokrasi.

Selasa, 11 November 2008

SUKSES ADALAH SUATU PERJALANAN DAN BUKAN TUJUAN AKHIR

Sebuah perjalanan Imajiner tanpa sekat ruang dan waktu. Begitulah rasanya ketika kita menelusuri halaman demi halaman dari sebuah buku. Dia memperkaya pemikiran dan gagasan kita. Berbahagialah mereka yang mencintai dan gemar membaca sejak kecil. Mereka bisa memperoleh beragam inspirasi untuk menjalani kehidupan seperti yang mereka cita – citakan.

Senin, 03 November 2008

DILEMA SUKU ASIMILASI

By Muhammad Yusni
Sedikit orang yang tahu dari suku mana diriku berasal, kebanyakan meleset daripada yang benar. Ada yang menduga saya adalah orang Jawa, ada juga yang menyangka orang Bugis, Menado, bahkan orang Medan. Tapi saya tidak pernah mempermasalahkan saya dari suku mana, kalaupun jika orang ada yang memaksa kepingin tahu, maka saya akan katakan kalau saya adalah orang Kalimantan, tanpa menyebutkan lanjutannya. Karena memang saya merasa sudah menjadi orang Kalimantan. Dan saya tidak akan mengatakan Barat, Tengah, Selatan ataupun Timur. Karena saya sudah menyatu menjadi Kalimantan. Betapa tidak, saya benar – benar sudah menyatu, Bapak saya orang Kalimantan Selatan, Ibu saya orang Kalimantan Tengah, saya sejak kecil sudah lama di Kalimantan Timur dan Ibu sayapun kini tinggal di Calon Kalimantan Utara. Sempat saya dulu berolok – olok, mudah – mudahan dapat isteri orang Kalimantan Barat, biar saya benar – benar lengkap. Namun jodoh menentukan lain, saya harus menikah dengan Orang Jawa. Isteri saya itu campuran pula, Bapaknya Jombang, Ibunya Cilacap. Jadilah anak – anak saya mewarisi begitu banyak suku. Kalau Saya telah menjadi Suku Kalimantan, maka anak – anak saya telah meng-Indonesia. Kalau istilah ilmiahnya Berasimilasi. Oleh karena itu saya bukan berantipati kepada saudara – saudaraku yang membentuk berbagai macam Paguyuban Suku – suku, namun akan timbul pertanyaan mau masuk Paguyuban apa saya ini ? Dan orang seperti saya bukan hanya satu, tapi jumlahnya juga sudah jutaan orang. Begitu banyak anak – anak Indonesia yang dilahirkan dari hasil percampuran beragam suku yang ada di Indonesia. Dinamakan suku apakah kami ini ? kemanapun jelas tidak masuk, tapi kami adalah bagian tak terpisahkan. Misalnya saya, apakah lalu saya bisa disebut suku Bakap ( Banjar – Kapuas ) ? Anak saya disebut Bakapuja ( Banjar – Kapuas – Jawa ) ? Bagaimana jika Bapaknya Timor mamanya Jawa ? Apakah disingkat Morja ? Bagaimana Jika Bapaknya China mamanya Dayak ? apakah disebut Chinday ? Bingung kan ? Sementara darah tidak bisa sekedar dinisbatkan ke Ayah atau ke Ibu saja, tapi harus keduanya. Iya khan ? Nah, karena itu saya terus terang merasa “ Sakit Hati” jika ada orang suka membeda – bedakan suku dalam kehidupan ini. Menganggap suku tertentu pintar, pandai dan ahli, sementara suku lain dianggap bodoh, kasar dan tidak pandai berkerja. Dan Alhamdulillah sampai sekarang saya tidak pernah memilih suku dalam berteman, tidak pernah menganggap suku lain lebih rendah dari saya. Karena setiap manusia suku apapun dia tetap seorang manusia. Manusia yang sempurna selaku Kalifah dimuka bumi ini. Salam dari Suku Asimilasi. 22 Maret 2008. In one night.

Selasa, 30 September 2008

MUDIK KE TARAKAN


Tahun ini sebenarnya saya tidak berencana kemana - mana. bahkan dengan sinis saya melihat eforia mudik para tetangga dan orang orang disekitar kami. saya fikir ngapain capek - capek berdesakan dan berebutan menaiki bis, naik kapal, kereta atau apalah namanya. semuanya seolah - olah berlomba - lomba pingin cepat pulang mudik. bahkan ada tindakan kriminal seperti merampok dan membunuh hanya dalam rangka mau mudik kekampung. para wts berkerja double gardan hanya dalam rangka menyiapkan uang lebaran untuk dikampung. namun semua sinisme itu tiba-tiba musnah bagaikan bongkahan es yang tersinari cahaya matahari.

sebuah sms dari mama suatu hari masuk kehandphone-ku. Ia kepingin tahun ini kami sekeluarga bisa berkumpul di Tarakan. Karena memang aku sudah nyaris 5 tahun tidak pernah Ke Tarakan.

dan pada tanggal 27 September 2008 aku memutuskan untuk memboyong keluargaku ke Tarakan. Dengan menumpang sebuah Minibus jurusan Samarinda - Berau dengan harga tiket 150 ribu, jadilah kami meluncur. berangkat jam 1 siang, jam 6 sore kami tiba di Sangatta Kutim, setelah makan malam ( dengan budget 75 ribu - 2 porsi, sebel juga sih ) kami kembali meluncur.

sekitar jam 11 malam tiba di Desa Wana sari Muara wahau. Disini agak lama beristirahatnya, berdasarkan pengalaman sebelumnya aku enggak mau kecele soal makanan, dengan tanya tanya sedikit barulah kami berani makan. itu pun cuma makan bakso.

Setelah itu kami kembali meluncur, jalanannya mamamia, berlobang - lobang, berjerawatan, bisulan, dan apa lagi ya istilahnya rusak berat dech.

Setelah mengalami perjalanan yang penuh cobaan hidup tadi, tibalah kami di Terminal Berau tepat jam 9. setelah makan bakso dan soto, tepat jam 10 kami kembali melanjutkan perjalanan ke Tanjung Selor Bulungan dengan minibus ( budget 60 ribu ). Jam 2 tiba di Tanjung, langsung naik longboat ke Tarakan. Persis jam 6 kami tiba dirumah Bunda. Ya Allah capek deh. Inilah namanya mudik......

Kamis, 25 September 2008

BULAN PUASA, LEBARAN DAN PERNIKNYA

Setiap bulan puasa tiba, maka yang terjadi adalah :
1. Harga sembako tiba - tiba melejit naik
2. Upah dan gaji buruh dan karyawan tiba - tiba dipersulit
3. Para Pekerja seks dan hiburan malam terjepit
4. Para Pembela Islam Keras mengamuk di jalan menghancurkan rumah rumah makan, rumah bordil, warung minuman keras dan mengejar ngejar wts
5. Masjid dan mushola rame di kunjungi oleh para jama'ah
6. Anak - anak tiba tiba keranjingan main petasan dan laduman
7. Perceraian artis meningkat
8. Kejahatan meningkat baik pencurian maupun perampokan dengan alasan mencari uang untuk biaya lebaran
9. Wts berkerja maksimal demi nabung uang untuk biaya lebaran
10. Semua buruh dan karyawan sibuk minta THR
11. Para Pejabat dan Pengusaha panen proposal permintaan THR
12. Diawal ramadhan mesjid meluber sampai kejalanan, dipertengahan ramadhan tinggal separuh dan diakhir ramadhan tinggal 1 baris selebihnya meluber ke mall dan supermarket

Siapa yang salah ? Ajarannya ? Penganutnya salah persepsi atau tatanan sosial yang keliru ?

Rabu, 10 September 2008

Orangtua Sekarang Harus Lebih Banyak Menangis

Tradisi Maulid Nabi alias pemperingati kelahiran Rasulullah saw terjadi di semua negeri Islam. Secara khusus Nabi Muhammad saw memang tidak pernah memerintahkan hari kelahirannya diperingati. Karenanya, tradisi ini pun tidak bisa dikatakan masyru (disyariatkan). Tapi “kebiasaan baik” ini juga tidak bisa dikatakan berlawanan dengan ajaran Islam, asal esensinya tetap terpelihara. Yakni, dalam rangka meresapi nilai dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Secara seremoni, Maulid Nabi dimulai pada masa kepemimpinan Shalahuddin al-Ayyubi, sang komandan yang berhasil merebut Jerusalem dari invasi Pasukan Salib. Setelah kegiatan ini terbukti mampu membawa umat Islam pada pencerahan dan selalu meneladani Nabi Muhammad saw, menambah ketakwaan dan keimanan umat, kegiatan ini pun berkembang ke seluruh wilayah Islam, termasuk Indonesia.
Kini tantangan dan godaan umat Islam dalam menggapai ketaatan pada Allah SWT dan Rasul-Nya kian hari kian berat. Para penjual kemaksiatan, kemunkaran dan muharamat kian getol menjajakan dagangannya dengan memanfaatkan semua saluran media yang saat ini ada di dunia.
Tak heran jika Pemimpin Umum Perguruan Islam As-Syafi’iyah yang juga Ketua Umum Kisdi KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie mengibaratkan, ”Andaikan sepekan sekali kita ngaji, mendalami Islam, mendalami al Qur’an, al Hadits dan semua kitab buah ijtihad para ulama ternama, belum sebanding dengan besarnya godaan, rintangan, halangan dan hambatan kemaksiatan yang harus kita taklukkan saat ini.”
Untuk meresapi lebih dalam teladan Rasulullah saw terkait dengan momen Maulud Nabi, Wartawan Sabili Dwi Hardianto dan Fotografer Arief Kamaluddin berbincang-bincang dengan ulama Betawi ini. Perbincangan dilakukan di rumahnya kawasan Jl Masjid al-Barakah, Bali Matraman, Jakarta Selatan, Senin (10/3). Berikut petikannya:

Apa pentingnya Maulid Nabi saw ketika kondisi bangsa saat ini?
Keruntuhan akhlak terjadi di sekitar kita hingga ke desa-desa terpencil di seluruh negeri ini. Memang masih ada majelis-majelis taklim, pengajian, halaqah dan siar-siar agama Islam lainnya. Tapi, munkarat, muharamat dan maksiat juga menyebar ke seluruh negeri. Contoh kecil, berdasarkan survei tiga tahun lalu, Penyakit Menular Seksual (PMS) menjalar ke mana-mana. Survei yang sama juga menyimpulkan, 50% wanita di Indonesia termasuk remaja telah melakukan seks pranikah.
Survei lainya di Yogyakarta tiga tahun lalu, 97,02% mahasiswinya tidak perawan lagi. Saya juga membaca, 40% pecandu narkoba di Bandung adalah pelajar. Alangkah malangnya nasib kedua orangtua yang telah melahirkan dan membiayai anaknya di Yogyakarta, Bandung atau kota-kota lain. Mereka khusnudzan anaknya baik-baik saja, padahal sebagian dari mereka akhlak dan moralnya rusak. Kini, orangtua sebaiknya lebih banyak menangis daripada tertawa melihat dan membaca informasi seperti ini.

Hal-hal seperti ini apa sebabnya?
Ada banyak faktor. Salah satunya, kemiskinan yang melanda sebagian besar penduduk negeri ini. Lapangan kerja makin sempit, pengangguran terus meningkat, PHK terjadi di mana-mana, harga-harga kebutuhan pokok meningkat, biaya pendidikan dan kesehatan sangat tinggi. Apalagi jika keiman tipis. Akibatnya, terjadilah kasus-kasus yang sangat menyedihkan seperti, tukang ojek bunuh diri karena motornya ditarik majikannya sehingga ia tak bisa cari nafkah, ibu dan dua anaknya mati kelaparan di Makassar dan lainnya.
Pemimpin negeri ini dan pejabat birokrasi karena lemahnya iman dan akhlak, akhirnya banyak yang korupsi. Nabi saw bersabda ”Bagi tiap-tiap umat ada fitnah ujian. Ujian umatku yang paling besar adalah harta.” Ujian ini akan menimpa siapapun, mulai para fakir hingga RI 1 dan para konglomerat terkaya akan menerima ujian ini. Yang fakir ”jungkir balik” untuk sekadar dapat makan, para konglomerat apalagi konglomerat hitam juga ”jungkir balik” menjelaskan asal-usul hartanya menghindari hukum, jika perlu, perangkap suap ia tebarkan.

Kaitannya dengan Maulid Nabi saw?
Kemuliaan Nabi saw tak ada bandingnya, ”Wamaa arsalnaaka ila rahmatan lil ’alamin.” Nabi saw bersabda, ”Bahwasanya aku dibangkitkan hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Isi dan kandungan al Qur’an diajarkan secara langsung oleh Allah SWT pada Rasulullah. Tak heran jika Nabi Muhammad saw adalah al-Qur’an yang berjalan. Manusia yang berjalan di muka bumi dan sepenuhnya menjalankan perintah Allah SWT. Allah SWT pun memuji Rasul dengan sebutan, ”Sesungguhnya engkau wahai Muhammad, sungguh berada pada akhlak yang termulia.” (QS al-Qalam: 04).
Jazirah Arab dan sekitarnya pada saat itu juga berada pada masa kegelapan. Meski”kegelapan” saat itu berbeda dengan saat ini, tapi kemaksiatan, munkarat dan muharamat terjadi secara massal. Karenanya, salah satu penyembuh kondisi kekinian di seluruh dunia, termasuk Indonesia adalah ketika umat Islam sadar untuk meneladani akhlak utama, akhlak samawi, didikan Allah SWT yakni, mencontoh keluhuran Nabi Muhammad saw. Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzab: 21)

Ironisnya, Maulid Nabi diperingati tiap tahun tapi kondisi umat semakin parah. Dimana salahnya?
Itulah realitanya. Sangat disayangkan. Maraknya kemaksiatan, munkarat dan muharamat ini tidak bisa dibendung lagi. Mereka menyebarkannya melalui semua saluran dan media yang ada di dunia ini, sehingga intensitas penyebaran dakwah dengan kemaksiatan tidak seimbang. Jauh lebih besar dan lebih banyak penyebaran kemaksiatan daripada dakwah. Inilah sebabnya mengapa teladan dan contoh dari sirah (sejarah) Rasulullah saw tenggelam dalam ”bilik-bilik sempit” sebagian kecil umat yang masih keukeuh menjaga izzah Islam dan Rasul-Nya. Sebagian besar umat justru larut dalam kemaksiatan.
Betul, di majelis-majelis zikir, umat ingat pada Allah SWT, tapi begitu keluar dari majelis umat langsung dipengaruhi oleh beragam kemaksiatan di sekitarnya, di jalan, di mal, di tempat umum, di kantor, di rumah dan lainnya kemaksiatan lebih mendominasi. Ayahanda (alm) Abah Syafi’ie suka menyebut kata-kata hikmah, “Bagaimana bangunan bisa berdiri sempurna jika engkau membangun tapi yang lainnya merobohkannya.” Inilah kondisi umat dan bangsa kita saat ini.
Padahal Allah SWT juga berfirman, “Andaikan penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” (QS al-A’raaf: 96). Itulah janji Allah SWT. Tapi keterangan dan janji Allah SWT ini diabaikan saja, karena begitu dominannya orang-orang yang merusak iman di negeri ini. Memang, di sini akhirnya membuka pintu jihad dalam dakwah. Terbuka juga pintu surga bagi umat yang ikhlas dalam kerja dakwah untuk “mencerahkan” kondisi umat yang berada dalam kegelapan. Di sini, tantangan dakwah juga sangat berat, perlu kader-kader dakwah yang tangguh dan organisasi solid yang saling bersinergi bukan saling sikut.

Berkaca pada perjuangan Rasul saw dalam membenahi peradaban jazirah Arab pada saat itu, adakah cara khusus yang bisa kita terapkan bagi perbaikan bangsa ini?
Nabi saw sebelum menjadi Rasul saja memiliki sifat al-amin (terpercaya) kejujurannya. Rasul saw tidak pernah bohong. Inikan sifat-sifat mulia. Siapa pun di antara umatnya yang meniru sifat-sifat Rasul saw, jujur, amanah, tidak berbohong dan lainnya, insya Allah akan sukses. Karena, ketidakjujuran di mana pun dibenci, tidak disukai oleh siapa pun. Mana bisa maju sebuah bisnis, perdagangan atau lembaga pemerintah jika dikelola dengan tidak jujur? Karenanya, bagi umat Islam, di mana pun, dalam posisi apapun harus bersifat jujur dan amanah. Sehingga, ketika harus menimbang, menakar dan mengukur harus tepat sesuai ukurannya, jangan mengurangi. Selain itu, ajaran Islam juga memerintahkan pada umatnya untuk bekerja keras dan jangan bermalas-malasan. Dari tiap usaha dan kerja keras yang dijalankan umat Islam dengan ikhlas selalu menyisihkan sedekah yang tidak kita sadari.
Petani misalnya, hasil panen atau tanamannya yang dimakan binatang itu merupakan sedekah ia dan keluarganya bagi makhluk Allah lainnya. Ini akan mendapat perhitungan pahala disisi Allah SWT. Demikian juga dengan hasil usaha atau bisnis kita yang kebetulan diambil oleh pencuri atau dikorup oleh anak buah kita itu adalah sedekah kita, jika kita ikhlas. Jadi, bagi Muslim tak ada alasan untuk bermalas-malasan dalam kondisi apapun kerena semuanya akan diperhitungkan Allah SWT.

Jadi, kejujuran Rasul sangat berpengaruh bagi kesuksesan kerja dakwah membangun peradaban Islam?
Betul. Kejujuran merupakan modal utama kesuksesan dakwah Rasulullah saw dalam membangun peradaban Islam, bahkan dalam segala hal. Secara umum tuntunan Rasul itu di antara sabdanya, ”Alaika bisidqi, assidqu yahdi ilal bir wal bir yahdi ilal jannah (Kejujuran memberi petunjuk berikutnya untuk berbuat kebajikan. Kebajikan itu akan membawanya ke surga).” Sebaliknya ”Wa innal kadziba yahdi ilal fujur wa innal fujur yahdi ila an nar (Kedustaan memberi petunjuk berikutnya pada kemaksiatan, yang akan menyeretnya menuju ke neraka).”
Kenapa Indonesia terpuruk? Karena tidak ada kejujuran dalam mengelola negara ini. Yang ada sumpah palsu. Bukankah semua pegawai negeri, pejabat dan pemimpin di negeri ini baik sipil maupun militer sudah disumpah menurut agama masing-masing? Tapi sumpahnya hanya di bibir saja. Demikian juga dengan para pengusaha dan konglomerat hitam yang bermain KKN dengan aparat, semua ini saling terkait yang mengakibatkan kehancuran bangsa ini.

Apa teladan Rasul saw yang jarang kita dengar tapi bermanfaat bagi kita sesuai kondisi umat saat ini?
Baik, mudah-mudahan saya diberi petunjuk oleh Allah SWT. Saat ini masih banyak Muslimin dan Muslimat yang belum mencintai Rasul sebagaimana yang seharusnya. Malahan banyak betul yang menyia-nyiakan umurnya, bukan saja dalam hal-hal yang tidak bermanfaat tapi malah terjerumus pada perbuatan maksiat, munkarat, mukharamat. Padahal, perbuatan-perbuatan ini sebenarnya menyakiti dan menzalimi dirinya sendiri.
Maka perlu diketahui oleh seluruh umat Islam bahwa Rasulullah saw sangat menyayangi kita, seluruh umatnya, melebihi sayangnya diri kita pada diri kita sendiri. Inilah yang seharusnya kita pahami secara mendalam. Karena itu, jika kita ingin selamat dunia akhirat, maka marilah kita patuh dan taat pada Rasulullah, “Siapa yang mentaati Rasulullah saw berarti ia telah mentaati Allah SWT.” Sekarang kondisinya lain, Rasul memerintahkan kita ke Barat, kita malah ke Timur.
Kita juga diperintahkan untuk berakhlakul kharimah kepada orangtua, keluarga, lingkungan horizontal, tetangga kiri kanan, tapi berapa banyak sebagian umatnya yang belum mentaati perintah-perintah ini. Seakan-akan umat ini hidup tanpa pedoman, padahal Rasul saw sudah menyiapkan dua pedoman hidup bagi kita yakni, al Qur’an dan Sunnah Rasul. Sekarang pun sangat mudah memperoleh hadist-hadist Rasul dan berbagai kitab karangan para ulama. Jika kita belum mampu membaca yang berbahasa Arab, terjemahannya juga sudah banyak dan mudah diperoleh.
Kebanyakan kita, meski tidak bermaksiat tapi malah melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Bahkan orang tua yang umurnya sudah kepala enam atau tujuh juga sama saja. Padahal, orang tua itu artinya sebelah kakinya sudah di lubang kubur. Tapi nggak sedikit para orang tua ini yang menghabiskan umurnya dengan memegang remote control TV siang dan malam. Padahal, sebagian besar acara TV tidak bermanfaat malah menjerumuskan kita pada perbuatan-perbuatan maksiat.
Ada sebuah pepatah Arab yang mengatakan, “Setiap satu napas bagaikan permata dan intan berlian yang tak ternilai harganya jika digunakan dalam rangka taat pada Allah SWT. Namun, akan menjadi penyesalah yang tiada tara jika umurmu yang satu napas itu digunakan untuk bermaksiat pada Allah dan Rasul-Nya.” Jadi, satu napas ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya nilainya melebihi permata dan intan berlian, tapi satu tarikan napas digunakan untuk bermaksiat juga akan menyebabkan penyesalan yang tak terbatas.
Mengapa begitu Kiai?
Dunia ini akan habis, bakal kiamat. Tapi pahala ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya tidak akan pernah habis, akan kita nikmati terus, abadi selamanya. Karena itu, satu napas ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya itu mutiara. Berapa banyak orang yang menghabiskan waktunya bertahun-tahun bergumul dengan kemaksiatan. Siapa mereka? Orang-orang yang tinggal dan menggantungkan nafkahnya di lembah hitam, di tempat pelacuran, mabuk, perjudian dan lainnya. Umurnya habis di tempat-tempat seperti ini.
Alangkah kelirunya, mereka telah menzalimi dirinya sendiri. Seharusnya kita sendiri yang menyayangi diri sendiri untuk meraih kehidupan yang penuh kenikmatan abadi di akhirat kelak. Allah menciptakan manusia bukan hanya untuk kehidupan di dunia saja. Hidup di dunia hanya singgah sebentar. Karenanya, umat harus memperkokoh keimanan dan akidahnya. Godaan di dunia ini sangat banyak.
TV itu apa? Melatih kita menjadi konsumtif, untuk kecantikan, penampilan, dan segala macam yang semuanya bermuara pada fisik, materi. Padahal, yang bersifat fisik dan materi akan hancur bagai debu beterbangan, tak bermakna. Jadi, andaikan sepekan sekali kita ngaji, mendalami Islam, ini belum sebanding dengan besarnya tantangan, cobaan, godaan, rintangan dan halangan yang harus kita taluklukkan. Sepekan sekali, intensitas kita mendalami Islam paling lama 2 jam, nonton TV, membaca bacaan yang tak bermanfaat, beraktivitas yang mubazir bahkan bermaksiat, bisa sehari penuh. Paham-paham yang bertentangan dengan Islam sangat mudah kita akses. Jika tidak kuat iman dan akidahnya, pasti akan hanyut pada kesesatan.
Padahal kita sudah diamanatkan oleh Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, jaga dirimu dan ahlimu dari api neraka.” Siapa ahli kita? Penerus risalah Nabi Muhammad saw yakni, keturunan dan anak cucu kita. Tapi, di tengah-tengah kita masih banyak Pak Haji dan Bu Haji yang mengantarkan anaknya masuk ke sekolah Kristen. Coba dicek, nama-nama siswa di sekolah-sekolah Kristen, sebagian besar nama-nama Islam.
Nanti, di akhirat, mau nggak anak-anak itu masuk neraka sendiri, mereka pasti tidak mau. “Ya, Allah, panggil ayah dan ibuku. Merekalah penyebab aku ini murtad,” pinta anak-anak itu pada Allah. Hal ini pasti akan terjadi kelak. Oleh karena itu, orangtua yang memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah Kristen, zending dan sebagainya, menangislah dari sekarang. Mereka menzalimi dirinya sendiri padahal Nabi saw sangat menyanyangi kita.
Tapi kecintaan Nabi saw itu tidak kita balas, kita malah terpesona dengan Yahudi dan Nasrani, terpesona dengan duniawi, agar rangkingnya hebat, maka disekolahkan ke sekolah yang berkualitas. Sekolah yang berkualitas katanya sekolah mereka. Tapi, mereka tidak menyadari bahwa iman menjadi korbannya, akhirnya anaknya murtad. Jika anak murtad bukan anak kita lagi. Contohnya, anaknya Nabi Nuh. Melihat anaknya karam, Nabi Nuh mengatakan, “Anakku itu ahliku.” Allah SWT menjawab, “Bukan anakmu lagi karena amalnya nggak shaleh.” Jadi, siapapun yang amalnya tidak shaleh dan murtad bukan keluarga lagi.

Data Pribadi:

Nama : KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 30 November 1942
Pendidikan Terakhir : Pesantren As-Syafi’iyah Jakarta
Organisasi : - Ketua Umum KISDI
- Anggota Penasihat MUI Pusat
Anak : Tujuh (3 putra dan 4 putri)

Kamis, 04 September 2008

KEISTIMEWAAN SEORANG PEREMPUAN

By : Ir. Amir Hady ( Ketua Majlis Tabligh PW Muhammadiyah Kaltim
Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumahtetapi tidak sebaliknya.3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung Dan melahirkan anak.6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taatpada isterinya.7. Talak terletak di tangan suami Dan bukan isteri.8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid Dan nifasyang tak Ada pada lelaki.Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKANWANITA".Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga Dan dibelai serta disimpanditempat yang teraman Dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidakAkan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taatkepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapitahukah harta itu menjadi milik pribadinya Dan tidak perlu diserahkankepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan,IAperlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri Dan anak-anak.4. Wanita perlu bersusah payah mengandung Dan melahirkan anak,tetapitahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikatDan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, Dan tahukah jika ia matikarena melahirkan adalah syahid Dan surga menantinya.5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkanterhadap! 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dansaudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawabterhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya,anak lelakinya Dan saudara lelakinya.6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yangmana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja,yaitu:sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepadasuaminya Dan menjaga kehormatannya.7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanitajika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnyakepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahalaorang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanitaIngat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segalaupaya, sampai Kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturanBuatan mereka. (emansipasi Ala western)Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakanKita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segalaHukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkandengan segala peraturan/hukum buatan manusia.Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu,sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar Kita (kaum lelaki)Berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anakperempuan, mampu menjaga Dan mengantarkannya menjadi muslimah Yangbaik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidahyang berbeda).Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasiabsurd Dan semu di dunia ini. Tunaikan Dan tegakkan kewajiban agamamu,niscaya surga menantimu.(YULIA@yamaha-motor-elec.co.id)

Senin, 11 Agustus 2008

Masalah Kemasyarakatan Global

Kita hidup di suatu zaman yang barangkali tidak pernah dibayangkan siapa pun dahulu kala. Kemajuan hidup manusia sudah sangat luar biasa. Kita hidup dimana kenikmatan, kehebatan dan kecanggihan dunia sudah mencapai puncaknya. Manusia telah berhasil memindahkan surga kemuka bumi. Kecanggihan komunikasi, kecanggihan peralatan industri, kecanggihan peralatan multimedia, kecanggihan alat transportasi meliputi udara, air dan darat. Kita sudah mampu melalangbuana keluar angkasa dan memasuki atmosfir DNA. Kita sudah mampu menciptakan bangunan pencakar langit dan ratusan gedung canggih yang mampu menjanjikan kenikmatan penggunanya. Kebebasan juga telah mencapai titik ereksi maksimal. Judi yang liar, prostitusi yang terorganisir, maksiyat online maupun offline, mafia narkoba yang makin hari makin softly mendekati sekitar kita. Semuanya kini menuju satu kata kesempurnaan. Semua sisi kehidupan telah mencapai titik sempurna, baik itu hal yang positif maupun hal negative. Bangunan keluarga sudah tidak utuh lagi. Kita sedang menuju kepuncak. Puncak kejayaan manusia sekaligus puncak kehancuran moral dan tatanan sosial. Sex bebas dan prilaku menyimpang lainnya seperti dilegalkannya pernikahan sejenis dan kumpul kebo. Pembunuhan terhadap janin bebas bagaikan buang hajat dipinggir kali. Apakah manusia telah kehilangan nurani dan akal sehatnya ?

Kemajuan dan kecanggihan hidup moderen telah melahirkan kesempurnaan. Tapi sebagaimana pohon buah apel, dari ratusan apel yang tercipta sempurna, ternyata ada buah – buah busuk yang berjatuhan, ada buah – buah apel yang luarnya sempurna, ternyata didalamnya mengandung ulat – ulat hama. Begitu pula kehidupan ini, banyak korban mulai berjatuhan…….

Manusia yang malang menjadi korban individualistic mengalami rasa kesepian dan kesunyian. Manusia yang hidup didunia modern telah kehilangan tujuan dan merasa tidak berguna. Apatah lagi yang jauh dari agama, maka akan terjerumus kebeberapa pilihan alternative : jatuh jadi budak narkoba dan mati berlahan – lahan ataukah mati bunuh diri baik sendiri maupun berkelompok.

Untuk kelompok pertama yang terjatuh kegelapnya dunia narkoba telah memasuki dunia yang sangat kreatif dalam hal imaginasi. Dunia obat adalah pasangan dari dunia malam, dunia pesta pora, dunia dugem kata anak sekarang. Sebuah dunia pelarian para manusia moderen. Bahkan belum moderen katanya kalau belum merasakan nikmatnya shabu – shabu, manisnya ganja, indahnya narkoba. Ujung – ujungnya tanpa mereka sadari mereka membawa pula keluarga, saudara, teman dan handai taulannya menuju kesengsaraan hidup. Betapa banyak artis kita yang mengalami masa – masa kejayaan kemudian terjatuh lalu masuk kekubangan narkoba dan akhirnya mendekam dipenjara. Berapa banyak remaja dan pemuda yang kehilangan masa depan terbaring dirumah sakit rehabilitasi karena kecanduan narkoba.

Demikian pula soal bunuh diri. Manusia – manusia kesepian ditengah modernitas hidup, manusia – manusia yang kehilangan orientasi hidup. Manusia – manusia yang terjerat kebosanan hidup. Depresi dan stress luar biasa. Akhirnya memutuskan untuk bunuh diri, baik sendiri maupun kelompok. Berapa banyak kita dengar dari belahan dunia kejadian – kejadian unik, seperti satu keluarga yang mati bunuh diri bersama – sama, sekelompok pemuda yang membakar diri, ada yang meminum racun, ada yang menggantung diri dan berbagai macam cara supaya mati. Mati dianggap sebuah jalan paling baik. Apa dikira mati menyelesaikan masalah. Justeru mati bunuh diri adalah sebuah jalan yang hina dan meninggalkan keluarga yang malu dan sengsara menanggung beban seumur hidup mereka.

Lalu apa yang harus dilakukan manusia – manusia normal yang hidup dizaman sekarang ini. Ibarat seorang gadis cantik yang hidup ditengah hutan, sementara disekitarnya banyak binatang buas dan para perampok liar. Seperti itukah kehidupan ini ? Sungguh mengerikan sekali jika itu benar adanya. Namun kita harus melihat fakta, bahwa disekitar kita masih banyak hal positif dan masih banyak orang – orang yang kepingin memperbaiki hidup. Memperbaiki kualitas hidup dengan berbagai cara. Semua yang terjadi sekarang ini adalah sebuah konsekwensi pilihan hidup ketika kita mulai memasuki abad 21. Jadi kita tidak perlu bunuh diri untuk menghindar, kita cukup memakai helm dan jalanilah hidup sebagaimana biasa dan berdoalah semoga kita selamat sampai tujuan.

Karang Asam Samarinda 16 Juni 2008
Penulis adalah seorang Pengamat Masalah Kemasyarakatan Global
Tinggal di Samarinda

PILIH SELINGKUH ATAU POLIGAMI


Maaf kalau tulisanku kali ini agak sedikit ruwet, namun apa yang kutuliskan ini adalah sebuah wacana bola panas.............


Mengapa seorang lelaki cenderung selingkuh ? Karena dorongan nafsu syahwat yang sangat kuat, sehingga mengalahkan akal sehat ataukah ada masalah lain ? Lelaki memiliki kekuatan dan berbeda pandangannya tentang seks. Bagi seorang wanita seks barangkali hanyalah sebuah kewajiban memuaskan suami. Tanpa berfikir mengenai makna dan seni bercinta. Bagi mereka, suami puas ya sudah. Sangat sulit memuaskan seorang perempuan. Terkadang dalam melayani suami mereka ya sekedarnya aja. Begitu selesai mereka kembali kedunia mereka. Dunia mengurusi anak dan rumah tangga. Mereka sama sekali kehilangan seni hidup. Jadi wajar saja kalau kemudian suami merasa kehampaan yang luar biasa. Dan karena kehampaan dan hubungan yang terlalu wajar itulah akhirnya mendorong seseorang untuk mencoba “Menu lain”. Dan sebagaimana bisa diduga, maka banyaklah terjadi selingkuh dimana – mana. Mengapa selingkuh dipilih ? Biasanya ini langkah paling aman dan mengundang tantangan. Misalnya kepandaian menyimpan rahasia. Kepandaian bersandiwara terhadap pasangan masing – masing. Pura – pura keluar kota diakhir minggu. Pura – pura ada acara di Kota A atau B selama seminggu. Dan lelaki sangat pandai membuat sebuah skenario.
Entah siapa yang perlu intropeksi diantara kedua jenis manusia ini. Apakah sang suami yang harus membatasi libidonya ( sementara produk Cement-terus menerus, dan memerlukan penyaluran ) ataukah sang Isteri yang perlu merubah cara pandangnya terhadap seni berumah tangga ( khususnya memahami apa yang diperlukan seorang lelaki). Jadi bukan hanya seorang wanita yang minta dimengerti. Seorang lelaki pun perlu dimengerti.
Biasanya para wanita akan dengan kesal menjawab, dasar kaum lelaki. Apakah kami harus terus menerus melayani nafsu seksnya terus menerus. Sementara lelaki tidak mengenal jam berapa. Kalau sudah mau langsung main serang aja. Kita kan perlu privasi juga. Terkadang ketika seorang lelaki terangsang, khan belum tentu pasangannya sedang mood. Bisa aja sedang tidak mood sehingga bercinta ala kadarnya tadi. Disini diperlukan back up.
Nah, lagi –lagi disini makin terbukti bahwa solusi agama Islam yaitu Poligami menjadi penting. Permasalahan yang dihadapi oleh pasangan – pasangan monogami cukup serius, yang buntut – buntutnya berakhir dengan perselingkuhan ( Zina khan itu ? ) atau berakhir dengan perceraian.
Ternyata Allah itu Maha Tahu, seorang lelaki memang tidak cukup seorang wanita. Oleh karena itu dalam islam diperbolehkan Poligami. Ya itu tadi agar tidak terjadi peselingkuhan diluar nikah ( yang jelas – jelas zina ), dengan adanya isteri lebih dari satu, akan mengamankan pernikahan itu sendiri. Keluarga bisa tetap utuh.
Namun sayang sekali, ajaran Islam tersebut malah dikaburkan dan dibiaskan. Di zaman sekarang ini lewat berbagai media dan Internet. Image terhadap pernikahan Poligami dibuat sejelek mungkin. Sehingga banyak kaum wanita yang ketakutan terhadap pilihan tersebut. Poligami menyebabkan suami terbagi, anak – anak kacau balau, keluarga tidak harmonis lagi, dan banyak lagi. Diajarkan dan ditanamkan kedalam otak pada kaum wanita masa kini tentang sebuah keserakahan. Untuk tidak mengijinkan suaminya dibagi – bagi, si suami murni milik sendiri. ( apa itu tidak justeru mendzalimi orang lain ? ) pertama si Suami sendiri ( Merasa di Monopoli / dibatasi libidonya, sementara isteri memiliki keterbatasan bahkan tidak memahami seni menikah ), kedua : mengakibatkan meningkatnya Usaha Pelacuran. Dikarenakan banyak kaum wanita yang tidak kebagian suami. ( Karena jumlah wanita berjumlah 3 kali lipat dari jumlah lelaki ).
Coba seandainya, setiap lelaki memiliki anggaplah dua isteri saja, maka berapa banyak wanita yang terselamatkan ekonominya. Disatu sisi ada yang membimbing dan menafkahinya.
Barangkali anda berfikir saya adalah pendukung poligami dan lelaki Minded, ya memang benar. Tetapi anda juga keliru, karena saya juga mengakui kalau dikalangan lelaki ada yang bersikap dzalim terhadap kaum wanita. Memang kita mengakui ada beberapa kasus poligami yang justeru mendzalimi wanita. Namun itu harus dilihat dari konteks apa dulu. Barangkali si lelaki memang tidak sholeh alias hanya memanfaatkan momen bolehnya berpoligami, padahal tujuannya memang mau tukang kawin saja atau mau menguasai harta mempelai wanita.
Jadi sekiranya lelaki memang sholeh dan memang niat beribadah untuk menciptakan sebuah keluarga yang baik, mengapa tidak. Barangkali berpoligami lebih baik daripada Selingkuh.

PERNAHKAH KAU MERASA LETIH

Pernahkah kau merasa letih
Dan terduduk lemas ditanah ?
Pernahkah kau merasa lelah
Dan terkapar dalam kesunyian ?
Pernahkah kau merasa jenuh
Muak dan jengkel dengan keadaanmu saat ini

Pernahkah kau merasa marah
Pada dirimu
Pada orang – orang yang menekanmu
Pada orang – orang yang memeras tenaga dan otakmu
Pada orang – orang yang hanya pandai menghisap energimu

Pernahkah kau ditertawakan ?
Pernahkah kau dihina dan dicaci maki ?
Pernahkah kau dikhianati dan ditinggalkan ?
Pernahkah ?

Pernahkah kau merasa dirimu sendiri ?
Pernahkah kau merasa dirimu tenggelam dalam sunyi ?
Pernahkah ?

Jika pernah, itu artinya kamu manusia
Itu artinya manusiawi

Karena hanya manusia
Yang pernah merasa letih dan
Terjatuh lemah ditanah

Tanpa adanya ENERGI dari Illahi
Mungkin kita hanya debu yang berhamburan
Mungkin kita hanya pasir berbisik di tepi pantai


Samarinda, 18 Januari 2005

PEMUDA DI TENGAH ARUS PERUBAHAN


Sepanjang sejarah Bangsa – bangsa besar di dunia, maka peranan Pemuda sangat menentukan sekali. Khususnya sebagai agen perubahan. Pemuda atau bisa kita sebut generasi muda, adalah sebuah generasi yang memiliki potensi yang sangat besar. Dipundak merekalah masa depan sebuah bangsa ditentukan. Kita masih ingat bagaimana para pemuda yang seharusnya belajar, terpaksa turun tangan memimpin bangsa Indonesia didalam merebut kemerdekaan. Bagaimana Pemuda Sudirman terpaksa tertatih – tatih memimpin perjuangan dari dalam hutan. Bagaimana Pemuda Diponegoro memimpin kaumnya melawan Bangsa Belanda. Bahkan para pendekar sejak zaman dulu yang melawan kezaliman penjajah, telah melakukan perlawanan semenjak muda belia.
Pemuda – pemuda di tahun 1960-an yang aktif di kepemudaan, kini adalah para pemimpin – pemimpin Bangsa. Seperti Amien Rais, Akbar Tanjung, Abdurrahman Wahid, Megawati, dll. Terlepas kini ada konflik atau tidak diantara mereka. Toh, kini mereka telah menjadi para Pemimpin.
Lalu bagaimana dengan Pemuda kini ? Ditengah arus perubahan yang sedang terjadi dimuka dunia ini, apakah para pemuda kita telah siap. Apakah mereka termasuk para agen perubahan ? Ataukah mereka hanyut ? Ataukah terinjak – injak ?
Para Pemuda yang terdiri dari berbagai elemen dan latar belakang, tentunya telah dipersiapkan oleh masing – masing organisasi darimana si Pemuda berasal. KNPI sebagai tempat berkumpulnya para Pemuda dan Pemudi yang berasal dari berbagai macam organisasi kepemudaan, sudah sewajarnya menjadi pusat pembinaan lebih lanjut. Disini segala elemen bergabung, saling bertemu dan berinteraksi.
Di tengah arus perubahan, sudah semestinya para pemuda bersatu padu. Bukankah lidi yang dijadikan satu lebih kuat dibandingkan lidi yang sendirian ? Terlepas imej negative yang selama ini menempel dalam nama besar KNPI, maka sudah sewajarnya kita semua yang membenahi secara bersama - sama. Okp yang memisahkan diri dan menjauh, sudah semestinya mengintropeksi diri. Ibarat rumah yang bocor dan tiangnya lapuk, bukan saatnya lagi memisahkan diri, tapi justeru seharusnya membantu memperbaiki dan membenahinya. Karena kita semua, elemen Pemuda adalah bersaudara. Sumpah pemuda telah menyatukan kita semua. Jangan lupa itu.

Jumat, 08 Agustus 2008

MENYOROT KASUS SADIS RYAN JOMBANG

Saya terheran - heran dengan munculnya kasus ini, saya kira kasus ini hanya terjadi di Luar Negeri, dengan banyaknya manusia pembunuh berantai. Yang ajaibnya ternyata orang kita juga bisa kayak gitu. Ini Manusia apa Iblis, bingung saya. Setiap kali makhluk sinting itu muncul di TV langsung saya sumpahi. Mudah - mudahan makhluk itu cepat dicabut saja nyawanya. Tapi ada teman saya yang protes, menurut dia kalau langsung mati dia tidak akan merasakan sakit dan lukanya hati para keluarga korbannya. Sebaiknya dalam keadaan hidup, makhluk itu di Mutilasi satu satu lalu dijemur dilapangan Tembak dan biarkan aja Anjing dan babi menjilati lukanya. Maaf kalau saya kali ini agak kasar nulisnya. habis jengkel dan mangkel sih!!!

Jumat, 18 Juli 2008

Buat Murid Muridku di Pusdatinkom Kukar

Tuh rasakan gimana namanya kerja! Jangan bermalasan aja. Kerja dan cari ilmu. apa yang bapak ajarkan dikelas adalah hanya sebuah pengantar, kalian sendiri yang harus mencari, mengasah dan mengembangkan ilmu kalian. Jangan sibuk main game aja, tapi asah dan amalkan ilmu. perdalam pengetahuan jangan bengong aja di Loteng. Malu tau...... oke selamat berprakerin aja semoga cepat sadar dan kembali kejalan yang benar.
Ini nomer HP Bapak nyang baru 081346598355 dan email Yoesny@plasa.com

Rabu, 18 Juni 2008

Beda antara Sahabat dan Teman Biasa


Bagiku seorang sahabat adalah seorang saudara yang dilahirkan dari rahim yang berbeda. sampai hari ini lebih banyak teman ditimbang sahabat. Seorang sahabat selalu ada untukmu, tidak pernah melakukan sesuatu berdasarkan pamrih atau balas jasa. seorang sahabat tidak pernah memandang apakah kita miskin ataukah kaya. seorang sahabat tidak pernah meminta, ia justru memberi. seorang sahabat datang bukan karena meminta uang atau benda ketika anda menduduki jabatan tertentu. ia hanya melihat dan memastikan bahwa hidupmu baik - baik saja. jangan samakan seorang sahabat dengan seorang penjilat yang hanya datang jika perlu uang, hanya datang jika perlu pertolongan. seorang sahabat lebih mirif sebuah bayangan kita. ia lebih suka hidup dalam kenangan ketimbang dalam kantong. karena itu wahai sahabat - sahabatku sadarilah betapa mulianya dirimu dalam kenanganku.

Samarinda 17 Juni 2008

Selasa, 17 Juni 2008

Selamat Jalan Mbak Sulis

Sebuah sms mengagetkan saya, sms itu bukan nyasar ke Hp saya tapi justeru masuk ke Hp Mas Roliansah, isinya cukup mengagetkan : Mbak Sulis bersama anaknya meninggal dunia. saya terkaget - kaget, mengingat selama ini yang saya tahu Mbak Sulis belum menikah. ternyata memang saya yang kurang informasi. saya adalah orang yang barangkali kurang memperhatikan teman - teman dimasa lalu saya. sampai - sampai saya tidak tahu. Justeru yang kulihat adalah jasad Mbak yang diturunkan keliang lahat.
Mbak Sulis dan saya sama - sama aktif dulu di IMM STIEM dan PC IMM Samarinda. Beliau adalah seorang Immawati yang kurang banyak bicara, tetap lebih banyak berkerja. beliau lebih akrab dengan Candra Ivony ( isteri saya sekarang ) ketimbang dengan saya. namun kami sering ketemu jika ada kegiatan - kegiatan kemahasiswaan.
Beliau menurut saya adalah sosok muda yang termasuk berhasil. Dari masih Mahasiswi saja sudah kelihatan sekali kemandiriannya. Ketika saya masih sering minta uang sama Mama, Mbak Sulis sudah bisa memproduksi uang sendiri.
Meninggalnya beliau pun cukup mengagetkan. Isteri dan anak - anakku kubawa semua untuk menyaksikan seorang Syahidah dikuburkan. Semoga beliau mendapatkan apa yang telah dijanjikan Allah bagi kaum Perempuan yang meninggal karena melahirkan yaitu Surga. Selamat Jalan Mbak, semoga keluarga yang ditinggalkan bisa bersabar dan tabah.
Samarinda 14 Juni 2008
Kuburan Muslimin Sempaja
Ada pertanyaan anak saya yang cukup mengusik hati :
"Bah kenapa bapak enggak pakai sandal masuk kekuburan ? "
"Kita harus menghormati tanah perkuburan, ini kan seperti rumah kita"
"Lalu kenapa om - om itu tidak melepaskan sepatunya." tunjuknya kepada orang - orang yang mengitari kuburan Mbak Sulis.
Saya hanya terdiam...... apakah mereka lupa atau tidak tahu ????????????

Senin, 16 Juni 2008

JAGALAH SINGAMU

“ Jagalah Singamu! “ Demikian pesan Nabi Muhammad Saw kepada Para Sahabatnya suatu ketika. “Apa yang dimaksud, Jagalah Singamu itu, wahai Rasulullah ? “ Para sahabat balik bertanya.
“ Jagalah mulutmu, karena mulut itu adalah seperti singa. “
Demikian berbahayanya mulut jika tidak dijaga, berbahaya seperti Singa, bisa mencelakakan siapa saja. Bahkan ada pepatah yang mengatakan, Lidah tidak bertulang dan setajam pedang. Mulut adalah modal yang sangat berharga bagi beberapa profesi. Misalnya Guru ketika mengajar, Penceramah ketika berbicara, Pengacara ketika membela kliennya. Salesman ketika menawarkan barangnya. Bahkan menurut seorang Ahli Komunikasi , dalam satu hari ( 24 Jam ) , manusia berbicara sebanyak 75 persen dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Begitu hebatnya Allah menciptakan mulut.
Namun karena mulut juga, banyak menimbulkan kecelakaan bagi orang lain. Dengan mulut, manusia saling menghasut. Dengan mulut manusia saling mencaci maki dan saling menghina. Bahkan karena mulut pernah terjadi peperangan besar yang terjadi berhari – hari. Oleh karena itu wajar saja Nabi mengingatkan kepada para sahabatnya mengenai bahaya Mulut. Mulut itu tergantung kepada pemilik mulut. Jika pemilliknya tidak bisa mengendalikan mulut, maka yang terjadi adalah fitnah dan kerusakan dimana – mana. Oleh karena itulah jagalah lidahmu, jangan sampai ia menyakiti orang lain sebagaimana seekor singa liar yang menyerang siapa saja, tidak perduli dengan siapapun, walaupun pimpinan kelompoknya pun di terjang.

16 Januari 2005
Samarinda

AKU TAK MAU MATI BEGITU SAJA

Karya Muhammad Yusni

Hari ini ada lagi yang meninggalkan dunia
Terkubur dalam sunyi
Terbenam dalam keheningan malam
Ia tinggal menanti hari kebangkitan
Hanya tinggal nama yang tertera dibatu nisan
Satu dua generasi yang akan datang
Sudah tidak mengenalinya lagi….

Aku takmau seperti itu
Aku tidak mau meninggal begitu saja
Tanpa meninggalkan sebuah karya
Yang akan terus dibaca dan didengar oleh siapa saja
Hingga sampai kapanpun

Aku takmau seperti itu
Meninggal begitu saja dan hilang ditelan bumi
Aku ingin tetap hidup didalam karya – karyaku
Dan menjadi buah bibir generasi setelah
Zamanku

Aku ingin tetap hidup dialam fikiran anak cucuku
Aku ingin tetap terlihat hidup dalam setiap
Buku yang mereka baca,
dalam setiap senandung yang mereka dengar
Aku ingin mereka tahu
Bahwa aku adalah seorang Penyaksi Hidup


Samarinda 30 – 3 – 2007
( Hari meninggalnya Chrisye ).

Seandainya Neraka Tak Pernah Tercipta

Demikian lirik lagu yang dibawakan oleh Chrisye dan Ahmad Dhani ( Personal Dewa ), sebuah pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Karena manusia memiliki dimensi berbeda dengan Malaikat dan Setan. Memiliki tingkat pemahaman yang berbeda dengan makhluk lain yang ada dimuka bumi.

Kebanyakan manusia lebih suka memilih surga ketimbang neraka. Kita memiliki kecenderungan untuk menjadi makhluk liberal. Asumsi setiap manusia adalah : Berbuat sesukanya dimuka bumi, berpesta pora, tidak ada kewajiban untuk menyembah, kalau bisa hidup selamanya, dan jika mati, kepinginnya mati masuk sorga, tanpa harus ada hisab, apalagi kalau sampai masuk neraka.

Dan jujur saja, kini manusia yang hidup dizaman sekarang, lebih memilih asumsi seperti tadi, ketimbang asumsi kedua : Hidup dengan layak dan baik, beribadah kepada Tuhan siang dan malam, berbuat kebajikan, membantu sesamanya, memerangi kemungkaran dan kezaliman dimuka bumi, meninggal dalam keadaan beriman, dan kalau bisa jika meninggal juga masuk Sorga. Lalu apa korelasi kajian kita dengan dua bait lagu diatas ?

Seandainya Neraka dan Surga tak pernah ada, masihkah kau sujud kepadaNya ? Artinya, apakah kita melakukan segala kebajikan karena kita menginginkan sorga dan takut neraka, ataukah karena takut kepada Tuhan Pencipta Neraka dan Surga? Dan Seandainya Neraka dan Surga tak pernah ada, masihkah kau sujud kepadanya ? Artinya, apakah dasar yang melatar belakangi kita bersujud kepada Tuhan, apakah karena takut Neraka dan inginkan surga ataukah takut kepada Tuhan Pencipta Neraka dan Surga itu sendiri ? Pertanyaan bersayap dan sulit untuk dijawab. Karena kebanyakan manusia kini sama sekali tidak takut kepada Neraka dan tidak perduli kepada Surga. Kebanyakan manusia tidak perduli kepada kematian. Mereka merasa hidup selama – lamanya, sehingga melakukan kemungkaran terus menerus. Melakukan maksiyat terus menerus. Tidak perduli dengan akibatnya. Apalagi takut dengan yang namanya neraka. Nauzubillah Minzalik !!!

Samarinda 25 Januari 2005

KETIKA SEORANG SAHABAT PERGI


Perbedaan antara seorang teman dengan Sahabat adalah sangat jauh berbeda. Kamu mungkin punya teman – teman yang banyak, namun apakah diantara teman – teman itu adakah yang patut disebut sahabat. Makna persahabatan sangat mendalam dibandingkan dengan sekedar pergaulan antar teman. Seorang sahabat akan sangat mengerti kesulitan hidup sahabatnya. Ia akan membantu dan akan selalu membantu. Ketika kamu mendapat kesulitan, kepedihan hati, diolokin orang lain, dibohongin orang lain, maka sahabat akan tetap berada menemanimu. Seorang sahabat akan selalu memenuhi relung hati kita. Seorang sahabat tidak akan pergi meninggalkan kamu, di saat – saat yang lain meninggalkan kita. Sahabat akan selalu menemani kita disaat senang dan maupun sedih. Seorang sahabat memang harus dicari, Nabi Muhammad Saw saja memiliki sahabat – sahabat yang selalu sehidup semati dengannya. Demikian pula dengan kisah persahabatan enam orang sahabat.

Yaitu Nana Fitriana, Murni, Yuli Rahmawati, Ibnu Fajar, Wiwit dan Candra Ivony,
mahasiswi STIE Muhammadiyah Angkatan 95.
Mereka dipertemukan oleh nasib, persahabatan terjalin diantara mereka sejak pertama kali menjadi Mahasiswa. Setiap kali ada kegiatan kemahasiswaan, keenam orang itu selalu bersama – sama. Dan mereka juga biasa saling berkunjung kerumah yang lain. Mereka telah hidup senafas dan seperjuangan. Seolah – olah mereka adalah saudara sekandung. Dan banyak hal sudah yang mereka alami. Bahkan pada suatu saat, mereka pernah bercanda, kalau nanti kalau semuanya sudah berkeluarga, mereka ingin berdampingan rumah.
Jadi mereka akan selalu bersama – sama.
Namun ketika waktu berlalu, ketika semuanya mulai berubah …… karena kita boleh berencana Allah jua yang Maha menentukan.
Ketika Nana Fitriana menikah dan pindah ke Bontang, ketika Ibnu Fajar pindah ke Pasir dan menikah disana, ketika Candra menikah dan sibuk mengurus ketiga anaknya, ketika Murni menikah dan sibuk dengan pekerjaannya, ketika Wiwit menikah dan punya anak, maka tinggal Yuli tertinggal didalam sunyi.
Yuli hanya menangis dalam gelap.
Mungkinkah mereka akan bertemu dan berkumpul lagi, namun kini itu semua hanya tinggal kenangan. Pertemuan itu hanya tinggal
sepotong mimpi Yuli dan bukan milik sahabat – sahabatnya lagi. Lalu apakah makna
“Sebuah persahabatan ? “ Ketika Yuli harus pergi untuk selama – lamanya. Semakin kita memikirkan makna persahabatan, maka kita semakin yakin, bahwa hanya Allah yang berhak mengambil sahabat kita, sahabatku, sahabatmu, dan sahabat kita semua.


Selamat jalan Yuli….
Semoga arwahmu tenang disisi Nya, amin yaa Robbal Alamin.

Samarinda 24 Desember 2004

Ketika rembulan membayang dipucuk malam
Airmata masih menetes membasahi pipi
Tanah ini masih basah, bunga – bunga masih bertebaran diatas pusaramu sahabatku…..

Wajahmu masih membayang dipelupuk mata kami para sahabatmu…..kebaikan dan renyah tawamu masih menghiasi hati kami…

Selamat jalan sahabat,
Semoga engkau damai disisiNya
Amin…….




TURUT BERDUKA CITA
Atas Meninggalnya Seorang Alumni
Ikatan Remaja Muhammadiyah
Periode 1995 – 1997

YULI RAHMAWATI
Kamis 24 Desember 2004

Seorang Sahabat dan Teman
Terbaik kami.

Semoga segala Amal kebajikannya diterima Allah SWT.

Tertanda,
Sahabat – sahabat,
Rekan se Organisasi
Dan seluruh teman yang mencintai dan menyayangimu…..

Samarinda - Kaltim

KESERAKAHAN YANG MEMBUTATULIKAN

Ketika seorang manusia diberi satu bukit emas, maka ia akan menginginkan bukit emas kedua, dan jika sudah didapatkannya maka ia akan menginginkan lagi bukit emas yang ketiga. Demikianlah sifat manusia. Manusia – manusia yang tidak beriman kepada Allah dan alam akhirat, tidak akan berhenti mengejar harta, menimbun uang dan emas, membeli barang – barang mewah dan menguasai sumber – sumber uang. Orang – orang yang hatinya telah dikuasai keserakahan, maka mata hatinya akan buta tuli. Ia tidak akan perduli lagi dengan lingkungannya. Ia tidak akan lagi perduli dengan orang yang mengalami kesulitan. Tidak perduli lagi dengan keadaan saudaranya sesama manusia.
Bagi orang – orang yang telah dikuasai oleh keserakahan, ia tidak akan berhenti untuk terus menguasai dan menguasai. Bahkan dengan berbagai cara ia akan mencoba merebut apa yang dimiliki oleh orang lain. Merampas dan mengambil hak orang lain adalah kebiasaan yang telah berakar dalam tubuh orang serakah.
Qarun adalah salah satu sample yang telah Allah ciptakan, sebagai lambang orang yang pongah, serakah, kaya raya tapi pelit, suka mengumpulkan harta dan menimbunnya. Sehingga akhirnya Qarun tenggelam kedalam tanah bersama harta yang dimilikinya.
Sifat serakah memang tidak terasa akan tumbuh dalam diri kita. Sifat itu seperti
Virus. Ia menyebar perlahan didalam darah dan daging kita. Tanpa terasa sampai akhirnya kita dikuasainya dan kitapun menjadi salah satu Qarun yang serakah.
Biasanya hanya lubang kubur dan kain kafan yang akan menghentikan keserakahan seseorang. Ketika nafas sampai tenggorokan barulah manusia serakah akan menyadari
Bahwa didunia ini tidak ada yang abadi yang abadi hanyalah Allah semata – mata.
Semoga kita tidak termasuk manusia yang serakah.

BELAJAR MEMAHAMI PERASAAN ORANG LAIN


Belajar memahami perasaan orang sebenarnya bukan masalah yang sulit. Namun justeru banyak perasaan orang yang terluka gara – gara orang lain yang tidak memiliki Tinimbang rasa. Terkadang ada kata – kata yang menurut kita biasa – biasa saja. Namun bagi orang lain justeru menyakitkan. Terkadang ada hal – hal yang seharusnya dirahasiakan, namun kita bicarakan ditempat umum. Terkadang tanpa perasaan kita membicarakan baju orang lain, potongan rambut orang lain, gaya dan tingkah orang lain. Terkadang dengan seenaknya kita mengganti posisi orang lain, hanya orang bersangkutan kita anggap tidak mampu. Terkadang dengan seenaknya kita membentak dan memaki orang lain tanpa tedeng aling – aling. Kita sama sekali tidak perduli dengan perasaan orang lain. Apakah sakit hati ataukah tidak. Apakah benci ataukah tidak. Kita sama sekali enggak perduli.
Dengan belajar memahami orang lain, sebenarnya kita belajar memahami diri sendiri. Apa yang kita inginkan, adalah hal yang sama diinginkan oleh orang lain.

Jumat, 16 Mei 2008

MAKNA MIMPI DIMATA RAKYAT KECIL


Setiap jam makan siang, biasanya saya pergi kesebuah Warung Makan disalah satu pojok Pasar Rakyat . Di Warung itu biasanya selalu penuh dikunjungi oleh berbagai elemen masyarakat. Mulai dari tukang beca, tukang sayur, pegawai negeri, buruh kasar, dan salah satunya adalah saya.
Dengan hanya uang lima ribu, perut kita sudah sangat kenyang, dengan variasi ikan yang lumayan. Kalau ditempat lain mungkin menghabiskan uang antara 10 ribu hingga 15 ribu dengan porsi yang sama di warung pojok ini. Pemiliknya adalah sepasang suami isteri separo baya. Kalau tidak salah keduanya adalah suku Banjar, saya bisa menebaknya dengan baik, karena kentara dengan logat yang mereka gunakan. Biasanya saya memesan Ikan bakar atau ikan haruan goreng kegemaran saya.
Selama beberapa kali saya kesana, saya sering memperhatikan dengan baik manusia – manusia yang biasa berkumpul disitu. Mereka biasanya terbagi beberapa kelompok. Ada yang main judi disamping warung. Biasanya main judi kartu atau dadu. Lalu ada yang menjadi Bandar Lotto atau kupon putih. Nah, yang menarik adalah, setiap kali ada yang mau membeli angka, biasanya pembicaraan selalu diawali dengan pertanyaan, “ Mimpi apa tadi malam ? “ atau “ Apa kisah mimpi kita tadi malam. “
Biasanya yang orang yang ditanya, langsung bercerita tentang mimpinya semalam. Setelah cerita selesai, maka ada satu atau dua orang lalu mengambil kertas dan mulai merumuskan arti mimpi – mimpi tadi. Dan setelah dirumus dengan sekian banyak rumus aneh tentunya dengan rumus yang tidak dikenal dalam dunia rumus matematika, fisika ataupun rumus kimia. Maka akan muncul kombinasi – kombinasi angka dengan tiga angka, empat angka atau dua angka. Jika nanti ada yang lagi yang punya mimpi, maka acara rumus – merumus dilanjutkan lagi. Setelah itu maka mulai acara transaksi dengan Bandar kupon putih.
Jika ditarik garis hitam diatas putih, maka kita melihat sebuah fakta. Ternyata masyarakat kita sangat pintar memahami makna mimpi dan melakukan digitalisasi angka sebagai output dari hasil kumpulan mimpi – mimpi tadi. Bahkan saking ahlinya, mereka hafal, mana angka sial, mana angka keberuntungan, mana angka yang enggak mungkin keluar, dan seabreg kemungkinan lainnya.
Disini saya tiba – tiba menyadari, betapa mimpi ternyata memegang peranan penting didalam masyarakat kita. Seolah – olah tanpa mimpi, maka mereka akan kesulitan untuk membeli nomor. Nomor disini bisa dalam berbagai bentuk , baik kupon putih maupun lottre dan sejenisnya. Bahkan di lingkungan tertentu, jual beli kupon putih ini sudah menjadi bagian dari kehidupan. Jadi rasanya sangat sulit untuk diberantas. Hampir 75 persen pembicaraan diwarung pojok hanya seputar itu. Dan jangan coba – coba untuk mengarahkan pembicaraan, Karena sudah bisa diprediksi, pembicaraan akan kembali memutar keurusan angka dan mimpi.



DILEMA SEBUAH BAKAT



Rutinitas harian yang sangat menyita waktuku, membuat aku telah melupakan bakat terpendamku yaitu mengarang. Dulu sewaktu SD aku sudah senang mengarang. Pelajaran yang paling kusenangi adalah pelajaran Bahasa Indonesia, karena ada materi mengarangnya.
Kebiasaan itu berlanjut sampai tingkat SMP dan SMA. Apa saja kutulis, mulai dari cerpen, puisi, artikel, dan catatan perjalanan. Namun aku tak pernah mengirimkannya ke Media cetak. Semuanya kunikmati dan kukoleksi sendiri. Untuk memperdalam kemampuan mengarang, aku melahap semua jenis bacaan, baik novel, roman, biografi, komik, majalah, Koran bekas, dan apa saja yang bisa dibaca. Oleh karena itu aku dewasa terlalu cepat.
Ketika aku masih duduk SD, teman – temanku rata – rata anak SMA, begitu juga ketika duduk di SMP, teman – temanku justeru orang dewasa. Sampai – sampai ada seorang guru berbicara kepadaku, bahwa ia lebih senang ngobrol denganku ketimbang dengan orang dewasa lainnya. Katanya aku kalau ngomong selalu nyambung, walau yang dibicarakan adalah topic yang berat – berat.
Buku bacaanku rata – rata bacaan yang berat – berat, seperti buku – buku filsafat dan tasawuf, biografi tokoh – tokoh terkenal seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Mahatma Gandhi, dan sejenisnya.
Teman – temanku di SMA menganggap aku murid aneh di kelas. Hampir semua pertanyaan guru mampu kujawab dengan gampang. Bahkan ketika ujianpun, aku adalah siswa yang selalu keluar duluan sebelum bel ujian selesai, termasuk ketika aku ikut Ebtanas tahun 1993, pengawas terheran – heran melihat hasil pekerjaanku yang sudah selesai padahal waktu ujian baru berjalan 30 menit. ( sementara bagiku itu waktu yang terlalu lama )
Lalu apa hubungannya dengan bakat mengarang ? Jelas berhubungan, semua hal yang kuceritakan diatas tadi semuanya berhubungan. Karena ingin meningkatkan kemampuan mengarang, maka aku melahap semua jenis buku bacaan, sehingga aku memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki oleh anak seusiaku, dan buntutnya aku menjadi cerdas dan gampang mencerna pelajaran.
Bukankah kunci kepintaran adalah membaca ? Bukankah kunci ilmu adalah membaca? Namun dengan seiringnya perjalanan usia, karena sibuk mencari nafkah hidup, aku sudah lama tidak lagi menulis. Waktu yang ada lebih banyak kugunakan untuk mengerjakan hal – hal yang berhubungan dengan pekerjaanku. Sehingga tidak ada lagi waktu untuk menulis. Bahkan sepanjang tahun terakhir ini rasanya aku sudah tidak pernah lagi membuat puisi, sebuah kebiasaan yang dulu pernah kulakukan yaitu mengarang sebuah puisi dalam satu harinya. Kalau lagi mood aku bisa sampai membuat 7 atau 10 puisi seharinya.
Dalam sebuah acara di Bali, aku bertemu seorang Mahasiswa Aktivis asal salah satu perguruan Swasta di Jakarta. Dalam pertemuan 1 jam itu kami membahas banyak hal mengenai kondisi politik sekarang, sampai akhirnya merambat kemasalah tulis menulis. Saat itu kukatakan kepadanya, bahwa aku telah tiga tahun terakhir ini tidak pernah lagi menulis. Bakat menulis telah kubunuh dan kukubur dalam – dalam. Alasanku, tulisan itu setajam pedang. Jika kita salah dalam menulis, apa bukan malah menimbulkan fitnah dan bencana ? Salman Rusdhie hidup ditempat persembunyiannya hanya gara – gara novelnya The Satanic Version ? Darwin menimbulkan fitnah dimana – mana gara – gara menulis teori evolusinya ? dan banyak tokoh lain yang terpaksa mendekam dipenjara gara – gara tulisannya.
Oleh rekan tersebut, saya habis diceramahinya. Katanya : Bakat menulis adalah sebuah berkah yang seharusnya digunakan dan dikembangkan. Bahkan ia menawari saya untuk berkomunikasi lewat emailnya agar bisa melanjutkan pembahasan mengenai topic tersebut.
Setelah pertemuan itu, aku cuman tersenyum – senyum sendiri. Aku telah berhasil membuat polemic dalam pikiran teman tadi. Padahal aku hanyalah memancing opini. Menurutku menulis adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan, selama tidak membuat tulisan yang justeru menimbulkan fitnah apalagi menyebarkan kebohongan – kebohongan. Semoga aku bukan termasuk orang yang menyebarkan kebohongan lewat tulisan – tulisanku.

Rabu, 07 Mei 2008

MAAFKAN AKU JIKA AKU TAK SEPERTI KALIAN


Aku bukan sombong atau takabur. Aku sengaja memilih jalan hidupku seperti ini. aku memang sengaja menghindari kekayaan. aku memang sengaja tak suka menjilat pantat para pejabat hanya demi seonggok uang. aku memang sengaja tidak ikut - ikutan kalian menumpuk kekayaan. karena aku begitu takut kepada sang khalik. rumahku sederhana dan tidak semegah milik kalian. hartaku sedikit, tilamku tilam bekas. piring dan gelas bekas. tong air bekas. semuanya bekas. bahkan isteriku kuajari untuk tidak kemaruk perhiasan. kuajari untuk berjualan dengan bijak, bukan mengejar keuntungan. tapi sekedar memenuhi kebutuhan itu hari. Jangan Paksa aku untuk merubah diriku, karena aku dan isteri serta anak - anakku akan tetap berjalan begini dan tidak perduli dengan semua perhiasan dunia ini. kami hanya mengambil sebatas keperluan kami. sisanya silahkan kalian ambil dan simpan dipundi - pundi kekayaan kalian. kami hanya mengharap ridho dan rezeki dari Sang Khalik, yang telah memelihara dan menanggung kami selama ini.

Selasa, 08 April 2008

KULIAH LAGI

sejak 1998, studi saya terganggu bahkan sampai berantakan. suasana yang masih dipenuhi eforia reformasi begitu terasa kental. saat itu aku bahkan tidak ambil pusing dengan studi. aku lebih sibuk mencari nafkah untuk memberi makan anak dan isteriku, begitu sibuknya sampai aku baru sadar ternyata aku sudah meninggalkan bangku kuliah cukup lama. sampai - sampai aku mendapat gelar khusus MAPALA ( Mahasiswa Paling Lama ) di kampusku. namun aku PD aja kali ya, walau umur sudah cukup tua, namun aku tetap mencoba untuk kembali kekampus dan mencoba lagi untuk kuliah.

Sabtu, 29 Maret 2008

QUO VADIS PERFILEMAN INDONESIA

Tahun 1990-an adalah tahun - tahun dimana mulai terpuruknya Filem Indonesia. Ketika maraknya stasiun TV Swasta, orang menjadi malas nonton ke bioskop. saya adalah salah satu manusia yang sempat menyaksikan terpuruknya perfileman kita. para artis layar lebar yang tadinya berkibar dengan gemerlapnya, langsung terbanting jatuh kelantai, mereka kemudian banyak yang beralih profesi. bahkan ada yang terpaksa ikut melakoni sinetron - sinetron picisan. sehingga yang tadinya antipati terhadap sinetron, justeru terpaksa ikut menjadi pelakon murahan demi mempertahankan reputasinya. disamping stasiun tv swasta yang menjamur, juga ditambah dengan peredaran VCD dan DVD berbagai filem dengan mudahnya ditemukan diemperan jalan. apalagi dengan kemajuan teknologi TV yang memiliki layar lebar sehingga dengan gampangnya nonton dirumah aja. jadilah gedung - gedung bioskop sarang hantu dan sarang berbagai setan malam. Di Samarinda, seperti Bioskop Kaltim, Bioskop Wira, Gelora dan sebagainya berguguran satu demi satu. yang saya tahu Pahariyangan adalah satu - satunya bioskop terakhir yang beroperasi. dan kini ditahun 2008, masih ada satu yang beroperasi di Samarinda Plaza yaitu studio twenty one. kalau melihat personelnya, kayaknya mereka berasal dari karyawan Pahariyangan. Ditahun 2008 mulai banyak lagi bermunculan filem Indonesia, yang mulai digandrungi generasi muda. sayangnya themanya masih seputar Cinta, Seks, dan Hantu. Belum ada filem yang benar - benar mendidik. Entahlah Filem Ayat - ayat Cinta, bisakah filem ini dianggap filem yang dianggap memiliki nilai sendiri. entahlah saya kurang tau.

Senin, 24 Maret 2008

PARTAI ANEH BIN AJAIB

Waktu mendengar berita beberapa Kantor Perwakilan RI mulai melakukan pendataan jumlah WNI di wilayah akreditasinya masing-masing, saya baru menyadari bahwa pemilu tak lama lagi. Tahun depan. 2009.
Kalau melihat jumlah parpol di Indonesia yang seabreg itu, AS jadi terlihat “miskin.” Setiap pemilu cuma dua parpol yang unjuk gigi. Meski tetap seru, tapi bagi saya serunya tak seperti di negara-negara lain yang punya banyak partai, bahkan memiliki partai-partai aneh bin ajaib yang kerap memancing kontroversi.
Ambil contoh Kanada. Di sana ada Partai Marijuana. Partai di tingkat federal itu bertujuan melegalisasi pemakaian cannabis. Di tingkat propinsi, ada Partai Marijuana British Columbia. Waktu mendengar partai itu bermarkas di Vancouver (kota terbesar di Propinsi British Columbia), saya tak heran. Orang-orang Kanada (khususnya Vancouver) merupakan orang-orang yang santai, rileks, dan ramah. Kadang a little bit hippy, mengingatkan saya pada generasi bunga pada tahun '70-an dengan celana cut bray, rambut panjang, wajah minus polesan kosmetik, dan keranjingan demo soal perdamaian sambil mengusung slogan: Make Love Not War.
Jika berjalan-jalan di sepanjang Robson Street (pusat keramaian di downtown Vancouver), jangan heran tiba-tiba membaui asap yang berasal dari lintingan ganja yang dihisap orang yang lalu lalang. Walau ilegal, polisi dan pemerintah tak terlalu ambil pusing jika ganja di pakai untuk konsumsi pribadi dalam jumlah kecil. Tak heran jika penduduk menanam cannabis dalam pot di apartemen dan rumah masing-masing. Ganja asal Vancouver juga disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia.
Selain partai ganja, Vancouver juga jadi markas Partai Seks (Sex Party). Partai itu didirikan tahun 2005 oleh seorang pemilik toko alat-alat seks. Tujuannya untuk mengembangkan sebuah budaya yang berpandangan positif terhadapa seks. Yang ditunggu-tunggu biasanya adalah acara pengumpulan dana parpol yang dimeriahkan oleh segala sesuatu yang berhubungan dengan seks, termasuk pameran seni erotis dan penampilan penari erotis.
Namun parpol-parpol asal Kanada itu belum apa-apa dibanding sebuah parpol edan asal Belanda. PNVD (Party for Neighborly Love, Freedom and Diversity). Tujuannya antara lain melegalisasi hubungan seks dan judi sejak usia 12 tahun, menghapuskan lembaga perkawinan, mengijinkan bugil di mana saja, dan melegalisasi pornografi anak-anak, sehingga partai ini dicemooh sebagai partai pedofil. Walau gagal ikut dalam pemilu 2006, PNVD bertekad akan mencoba keberuntungan lagi dalam pemilu mendatang.
Hebatnya, meski parpol-parpol edan itu banyak menuai kecaman dari berbagai pihak, tetap saja bertahan dan maju tak gentar. Apa mungkin itu yang disebut demokrasi? Atau democrazy?
Artikel diatas saya pungut dari :Bloggernita

Sabtu, 22 Maret 2008

PENYAKIT: PERINGATAN ATAU SEKEDAR PENGHAPUS DOSA

Sedikit sekali orang yang sadar setelah menerima penyakit bertubi - tubi dan berkepanjangan. Kebanyakan orang menganggap kena penyakit seperti penghapus dosa. tapi bagi saya Penyakit bukan sekedar penghapus dosa, tetapi peringatan bagi kita yang barangkali punya kelakuan, sifat atau sikap yang dianggap Allah Sombong, sehingga perlu diberi peringatan lewat penyakit. Susahnya yang namanya sombong itu tidak terdeteksi, jika orang berpenampilan sombong, angkuh dan merasa diri hebat pasti kelihatan, tapi kalau seorang Ustadz, penceramah atau bahkan Ulama, enggak kelihatan baginya. apalagi suka meremehkan orang lain, terkadang karena merasa diri benar, paling tepat sholatnya, paling benar hidupnya, paling benar tata caranya, sehingga menganggap orang lain jauh dibawahnya. bahkan menganggap orang lain sesat dan bodoh.
Dan sayangnya kok banyak orang seperti itu disekitar kita, bukankah kata Allah, Sombong itu PakaianKU, yang namanya manusia apa coba - coba mau sombong ? Mentang - mentang diri sudah sarjana, yang lain dianggap remeh, mentang - mentang sudah ulama dipanggil kemana - mana merasa hebat dan paling benar ? Jadi wajar saja, kalau ada Ulama atau ustadz yang terkena penyakit stroke dan sejenisnya, karena Allah memberi Peringatan, bukan sekedar penghapus dosa, bagaimana menurut anda ???

Kamis, 07 Februari 2008

Mengeksekusi Sebuah Rencana


Manusia sangat pandai membuat rencana, ini dan itu, bahkan kita mampu untuk membuat rencana tersebut dengan sangat terinci, tahap demi tahap. misalnya kita merencanakan masa depan kita, punya kerjaan tetap, beli rumah, beli kendaraan, menyelesaikan kuliah atau bahkan untuk naik jabatan. semua itu bisa kita rencanakan dengan begitu baiknya, sampai ketitik dan komanya. Namun kebanyakan kita terlalu takut untuk mengeksekusi rencana tersebut ketika waktunya tiba. saking takutnya mengambil keputusan, kebanyakan kita akhirnya lebih banyak tenggelam dalam kesibukan pembuatan rencana demi rencana untuk masa depan. Padahal sebagaimana dikatakan oleh Almarhum John Lennon, Hidup adalah hal yang sedang terjadi ketika kita sedang sibuk menyusun rencana. ketika kita sibuk menyusun rencana, anak - anak kita mulai dewasa, isteri kita mulai menua, jantung kita makin melemah, uban dikepala kita makin banyak. kebanyakan kita lebih tenggelam dalam menyusun rencana, ketimbang segera melaksanakannya. dan parahnya banyak diantara kita yang justeru mengejar kearah yang keliru. kita sudah terlanjur membuang banyak waktu, uang dan tenaga ternyata apa yang dikejar bukanlah yang dimaksud. oleh karena itu kuhimbau untuk kalian semua, segeralah sadar dan bangun, jangan terus tenggelam dalam lautan rencana yang ternyata kita takut melaksanakannya.

Senin, 28 Januari 2008

Sebuah Catatan Tentang Daripada Soeharto

Hari ini tanggal 27 Januari 2008, jam 13.10 siang semua mata dunia tertuju ke Indonesia, tepatnya ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, hampir semua media massa dari seluruh dunia hadir ditempat tersebut. Yang mana tempat tersebut telah menjadi titik terakhir dari sebuah perjalanan akhir dari seorang besar daripada Soeharto. Pertanyaannya adalah : Apakah dengan meninggalnya beliau, usaikah semua kontroversi yang mengiringi langkah beliau ? Saya sebagai sebuah titik diantara para demonstran 1998 yang telah berjuang memundurkan rezim besar beliau, kini hanya bisa termangu. Apa yang akan terjadi setelah beliau meninggal. Apakah Klan Cendana akan benar – benar terpuruk seperti sekarang ini, ataukah akan muncul kekuatan baru. Mengingat kini banyak partai politik baru yang didirikan dalam rangka membangkitkan kembali Klan tersebut. Ketika orang sibuk mengikuti prosesi pemakaman beliau, saya justeru mengamati siapa – siapa yang berada disekitar pemakaman tersebut. Sanak saudara, sahabat, teman dan kawan, mitra dan saudara angkat, musuh dan lawan politik, semua nampak hadir. Kita semua termasuk para mantan aktivis 1998, barangkali harus jujur mengakui bahwa beliau adalah termasuk orang besar.

Oke Pakle selamat jalan, semoga engkau diterima disisiNya Amin.

Sebuah Opini tentang : Syariat Islam

KEGAMANGAN DAN KERAGU-RAGUAN ADALAH MUSUH TERBESAR PENEGAKAN ATURAN ILLAHI

By Moehammad Yoesny

Saya bukan siapa – siapa, saya bukanlah pakar Agama atau jebolan Pesantren khususi masalah – masalah syariat. Saya juga bukan seorang muslim yang taat beribadah dan memiliki tingkat keimanan dan keikhlasan yang tinggi. Kalau mau pake istilah Snouck Hugronye atau apalah namanya, jenis makhluk seperti saya adalah Islam Abangan. Sekedar islam KTP kalau istilah sekarang. Sholat masih belang belontang. Puasa masih kurang. Mengajipun begitu. Saya juga bukan orang terkenal atau seorang cendikiawan muslim yang pakar. Saya menulis hal ini hanya sekedar menyampaikan wacana sederhana, atau anggaplah igauan seorang pengangguran di Gardu Pos.

Istilah penegakan syariat Islam mulai terkenal ketika Istilah terorisme mulai muncul. Amerika dengan gampangnya mengindikasikan salah satu factor elemen terorisme adalah upaya penegakan syariat Agama atas Negara. Di Indonesia sendiri, istilah penegakan syariat Islam sudah sering kita dengar diucapkan oleh Para Ulama Seperti Ustadz Ba’asyir dan Majlis Mujahidinnya. Sejak daripada Soeharto tumbang ke Prabon, maka ummat Islam garis keras makin keras dan gencar pula mengusung wacana tersebut. Sempat terpikir oleh saya ketika itu ( masih seorang mahasiswa idealis ), bahwa kekerasan adalah sebuah pilihan dalam menegakkan Islam di Indonesia karena saat itu nampaknya semua pada tuli atau pura – pura tidak mendengar.

Disaat menggebu – gebunya niatan itu, saya sempat berniat akan bergabung dengan gerakan islam garis keras, kalau perlu kutinggalkan kuliah dan bergabung. Saat itu memang nampaknya syariat Islam harus diperjuangkan habis – habisan dimuka bumi Indonesia.

Namun ketika itu langkah saya terhenti….. seorang tua bernama Yusuf Musadeqh, mantan veteran yang kini sudah almarhum. Saat itu saya cukup lama menjalin hubungan persahabatan dengan beliau. Saya sering bertukar pikiran dengan beliau. Walaupun beliau dikarenakan memiliki kekacauan pikiran diakibatkan stroke yang beliau derita. Namun potongan – potongan pemikiran beliau terkadang bisa saya sambung – sambung. Kenapa begitu ? karena beliau ketika berdialog dengan kita, terkadang – kadang ceritanya meloncat – loncat atau berubah – ubah. Sehingga barangkali anda akan berfikir: “ Ah, Mas Yoesny kok berdialognya dengan orang syaraf.”

Tapi anda perlu tahu, orang syaraf itulah yang justeru menyelamatkan masa depan saya. Sebagaimana saya katakan sebelumnya, bahwa saya sempat sudah bertekad akan meninggalkan kuliah dan bertempur bersama – sama kelompok garis keras untuk menegakkan agama Islam walaupun dengan cara kekerasan sekalipun. Saya sudah sempat diajak untuk latihan militer dan sejenisnya. Mereka tahu saya. Tapi saya tidak tahu siapa mereka.

Pak Yusuf Musadeqh menegur saya dan melarang saya untuk berangkat bersama teman Рteman satu visi. Beliau berkata : Bukan begitu caranya berjuang menegakkan Islam. Bukan dengan cara belajar membuat bom dan meledakkannya dicafe Рcaf̩. Bukan belajar menggunakan senjata api dan menembakkan kearah kaum kafir. Bukan belajar menggunakan pisau dan membunuh kaum kafir. Merusak dan menghancurkan gedung dan rumah orang lain. Bukan begitu caranya.

Kata – kata beliau terasa tajam menusuk sekali, menyadarkan saya dan membuat saya tertegun dan mempertanyakan kembali tekad yang menyala – nyala tadi. Akhirnya dengan berat saya hubungi teman – teman dan mengatakan saya batal untuk berangkat.

Dan kejadian itu adalah 2 bulan sebelum peristiwa anarkisme yang dilakukan oleh Amrozi dan teman – temannya. Apakah Pak Yusuf Musadeqh memiliki kemampuan Paranormal yang bisa membaca peristiwa yang belum terjadi ?

Setelah itu, isyu penegakan Islam menjadi sesuatu yang sangat tabu untuk dibicarakan. Apalagi saat itu Pemerintahan kemudian bertindak sangat represif. Pokoknya siapa saja yang gencar menyuarakan penegakan syariat pasti akan kena masalah. Minimal kena cekal. Termasuk Abu Bakar Ba’asyir kemudian harus menikmati hotel prodeo. Kemudian tidak ada lagi suara – suara keras yang menyuarakan Penegakan Syariat Islam. Istilah itu kemudian digantikan dengan istilah yang lebih diperhalus.

Dan kemarin dalam rangka diskusi ilmiah Aliansi Ummat Islam Kaltim tanggal 26 Januari 2008 bertempat di Hotel Mesra Internasional, saya kembali melihat riak – riak atau gelombang besar itu. Idealnya memang begitu sich, aturan Negara ini ganti saja dengan aturan syariat Islam. Tetapi Realitas kekiniannya gimana ? Tanya Dr. Egi Sujana.

Disatu sisi umat islam ingin menggunakan syariat Islam dalam memilih pemimpinnya. Namun system yang digunakan di Indonesia dalam memilih pemimpin menggunakan system demokrasi. Yang konon katanya demokrasi tidak ada dalam Islam. Islam diatur Allah dan Rasul, bukan diatur oleh Keputusan Rakyat mutlak. Masalahnya Rakyat disini rakyat dalam pengertian apa ? Apakah Rakyat Islam ? Rakyat Non Islam ? Selain Ustadz dan mubaligh yang menjadi rakyat ternyata juga belang – belang. Preman juga rakyat. Perampok dan pencuri juga rakyat. Koruptor dan pembunuh juga rakyat.

Apa yang terjadi kemudian ? Apakah penegakan syariat Islam harus dibatalkan dan ikut menggunakan system demokrasi yang diterapkan oleh Indonesia ? Mungkinkah Islam diterapkan di Indonesia ? Apakah seluruh Rakyat Indonesia bisa menerima tawaran penegakan syariat Islam ? Apakah bisa kita mewajibkan semua wanita dewasa di Indonesia mengenakan busana muslim dan berjilbab sebagaimana di Aceh ? Apakah lalu nanti, bangsa lain dengan syariat lain, juga memaksa orang Islam Indonesia yang bekerja dinegaranya untuk mengikuti aturan dibangsa lain tersebut. Misalnya kerja di pantai, harus pakai bikini ? alangkah lucunya …… bagaimana nanti kalau seandainya, ada provinsi yang mayoritas non muslim akan memisahkan diri dari republic Indonesia ( kayak Bali tempo hari ).kemudian mereka akan memasang aturan, silahkan yang berjilbab memakai baju Bali, makan babi panggang, lalu ikut sembahyang di Pura. Kalau tidak mau silahkan get out. Apakah memang seperti itukah yang kita inginkan.

Maksud tulisan saya disini bukanlah untuk mempertanyakan Penegakan Islam. Menurut saya justeru sebaliknya, Penegakan itu wajib ditegakkan. Tapi bukan hanya sekedar di Indonesia. Tapi diseluruh dunia. Itu yang penting. Sebagaimana Visi dan Misi Kristenpun untuk menyelamatkan anak – anak domba tersesat diseluruh dunia. Semua rumah semua pondok semua ceruk dan gua yang ditinggali manusia harus dijamah oleh kasih kristus. Nah apa salahnya kalau penegakan syariat islam adalah secara keseluruhan, alias seluruh dunia, semua rumah, semua pondok, semua ceruk dan gua yang ditinggali manusia harus mendapat Rahmat Allah dan Petunjuk Allah.

Soo….. lalu apa yang saya maksud dengan Kegamangan dan keraguan didalam menegak syariat Illahi diatas ? Jujur saja, kita lebih nampak sangat berani menyerukan penegakan Syariat Islam ketika berkumpul sesama Muslim saja. Kita hanya berani ceramah didepan jama’ah saja. Namun kita tiba – tiba kelu, ketika kita selaku anggota Dewan atau Pejabat melihat sesuatu yang menghalangi penegakan syariat Islam. Pimpinan atau direktur yang nyata – nyatanya memimpin institusi Islam atau parpol atau ormas, gamang didalam menerapkan Syariat Islam dilingkungan sendiri. Apatah lagi jika menyuruh orang lain untuk menerapkannya. Kita gamang dan ketakutan sendiri. Kita takut dengan bayangan sendiri. Gimana nanti kalau jama’ah saya akan meninggalkan saya, gara – gara saya wajibkan penggunaan Jilbab misalnya. Seorang guru ketakutan murid – murid akan pindah sekolah hanya gara – gara diwajibkan berjilbab. Seorang Direktur Perti yang berlabel Islam, gamang didalam menerapkan aturan wajib berjilbab ketika turun kuliah. Ya khan……???

Selasa, 08 Januari 2008

PERGINYA SANG GURU MUHAMMADIYAH KALTIM

Tanggal 4 Januari 2008 yang lalu ada sebuah berita cukup mengejutkan saya, Bapak Drs. Ngadimun Badrie Mantan Ketua Majlis Dikdasmen PW Muhammadiyah Kaltim telah meninggal di RS PKU Muhammadiyah Jakarta. Benar - benar sangat mengagetkan siapa saja yang mendengar, mengingat beliau baru berusia 59 tahun, dibandingkan pengurus PW Muhammadiyah Kaltim, beliau termasuk masih muda. Namun Kiprah beliau di dunia dakwah Muhammadiyah Kaltim bukanlah baru. karena beliau benar - benar mulai masih IPM, IMM dan sampai jabatan di Muhammadiyah sudah beliau lakoni. kalau hubungan saya dengan beliau cukup akrab. bagi saya beliau adalah guru kader saya. saya seringkali ketemu beliau baik masih ketika saya aktif di IPM, IRM dan IMM, karena memang beliau adalah tokoh senior kami. bahkan hubungan saya juga adalah salah satu mahasiswa beliau di STIE Muhammadiyah Samarinda. Walau kami sempat berseberangan ketika gonjang ganjing STIE Muhammadiyah, namun saya dan beliau tetap berhubungan dengan baik. bahkan beliau adalah dosen pembimbing saya. barangkali cuma saya yang punya dosen pembimbing yang dua - duanya sudah keburu meninggal sebelum skripsi saya selesai !! yaitu Bapak Ngadimun dan Bapak Ahmad Dimyati. Padahal keduanya sangat respek terhadap saya. tidak ada pertanyaan lain yang selalu ditanyakan oleh beliau berdua kalau bertemu saya, kapan skripsimu selesai....

kini setelah bapak ahmad Dimyati mendahului, Bapak Ngadimun kembali ke Kaltim dalam keadaan sudah hanya tinggal jasadnya. saya benar - benar bingung karena hati saya campur aduk, antara sedih, bingung dan galau. bahkan untuk menangis saja saya sudah tidak mampu, karena beliau pernah mengatakan kader pemimpin harus kader yang sanggup mengendalikan diri dan menahan emosi.

terlepas dari berbagai kontroversi yang mengiringi beliau, saya mengakui bahkan kita semua harus mengakui betapa kiprah beliau dalam membesarkan Muhammadiyah Kaltim sangatlah besar. Selamat Jalan guruku, dosenku, ayahku dan pemimpinku, semoga Allah memberi tempat yang layak disisiNya. Amin Yaa Robbal'Alamin.