Umur itu tidak berbekas,
alias tidak kelihatan. Kegiatan kita sehari – hari yang berjalan tanpa terasa,
tanpa ada peringatan. Semuanya berjalan sebagaimana berjalannya jam waktu.
Sedangkan usia kita terus bertambah, detik demi detik, menit demi menit, jam
demi jam berjalan terus. Terus. Terus............ tanpa kita sadari kita sudah
tua dan sakit – sakitan, terus meninggal.
Selama perjalanan waktu,
banyak hal yang terjadi. Perjalanan dan nasib manusia adalah masing – masing berbeda,
walaupun sebenarnya pokok permasalahannya sama, atau sifatnya hanya pengulangan
– pengulangan yang telah dialami oleh orang lain. Pengulangan yang sama telah
terjadi dari jaman dulu hingga jaman sekarang. Maksudnya ? Ya setiap manusia
akan mengalami fase – fase yang sama, yaitu : Lahir – besar – dewasa – tua –
sakit – lalu mati. Atau lahir – besar – dewasa – menikah – punya anak – lalu
menikahkan anaknya – lalu mendapat cucu dari anaknya – lalu tua – sakit dan
meninggal. Apakah semua itu terdengar familiar. Ya semua itu akan kita alami
dan kita lalui. Ibarat bahasa dunia teknik digital disebut dengan Algoritma
kehidupan.
Lalu mengapa nasib
manusia berbeda – beda. Ya itulah
disebut dengan simpangan – simpangan Algoritma. Nasib manusia berbeda itu
tergantung ikhtiar dan tulisan takdirnya. Semisalnya begini.
A. Udin
lahir di keluarga orang kaya dan mampu. Hidupnya penuh kemewahan dan gemerlap
harta. Semua impian ia bisa raih. Sekolah di sekolah favorita, kuliah di kampus
ternama, bisa beli mobil sport mewah, tiap hari pesta pora. Ketika dewasa
mendapat warisan perusahaan dan harta berlimpah.
B. Nanang
lahir di keluarga miskin dan melarat. Kira – kira menurut anda, apakah Nanang
akan sama kehidupannya dengan si Udin ? Jelas beda dan jauh sekali.
C. Sedang
Toyyib lahir di keluarga sederhana namun ulet bekerja, sehingga ketika dia
dewasa, ia pun kaya raya. So menurut anda apa yang terjadi ?
Lalu apakah kita akan
menyalahkan Tuhan, ketika nasib kita jatuh melarat karena perbuatan kita
sendiri ? Apakah kita menyalahkan Tuhan, ketika kita kehilangan segala –
galanya ?
Jawab Allah, “Aku tergantung
pada dugaan hambaKU.”
25/11/2018 – Tani Aman –
Samarinda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar