Rabu, 20 April 2011

CINTA ITU MEMANG SULIT DITEBAK


Cinta memang sulit ditebak. Datang dan pergi tanpa pamitan. Bisa menyerang siapa saja, tak kenal tua muda, kalau namanya sudah jatuh cinta. Saya fikir itu naluri alamiah manusia. Naluri keinginan untuk mencintai dan dicintai. Cinta itu seperti penyakit, kalau sudah menyerang, langsung bersarang di hati, dan sulit terobati. Apakah penyakit dilarang ? Bagaimana mau dilarang, bisakah kita melarang penyakit pilek hinggap pada dirimu ? Ooo tidak bisa! ( Kata Sule pelawak OVJ ). Bisakah cinta dihindari ? Mana bisa ? kecuali kalau ditahan dalam hati. Tapi tetap saja, orang – orang akan tahu kalau anda sedang jatuh cinta. Karena 2 hal didunia ini yang sama sekali tidak bisa disembunyikan ( Kata Mak Comblang ) : Kentut dan Jatuh cinta. Dua hal yang sulit disembunyikan, walaupun sudah disamarkan.
Yang bisa kita lakukan adalah : meminimalkan indikasi bahwa kita sedang jatuh cinta. Kedua: kalau memang tidak tertahankan, ya terpaksa dikeluarkan, bisa ke diary, blog atau facebook. Yang penting jangan sampai kebaca orang lain.

MOOD


Memang menulis harus ada Mood-nya. Kalau mau menulis tapi enggak ada mood, pasti akan kesulitan dalam menulis. Tentang mencari mood atau mempertahankan keberadaan mood, para penulis memiliki berbagai cara dan tips. Dan pada masing – masing orang tidak sama. Hal yang sama juga saya alami. Sebenarnya saya termasuk kategori penulis, namun karena sering kehilangan mood, makanysa saya jadi menulis. Terkadang kalau dorongan itu muncul, justeru bukan pada jam – jam produktif. Malahan ketika tengah malam, justeru mulai berdatangan. Tapi ya orangnya begitu deh, sering tidak bisa menahan kantuk. Sehingga akhirnya ilham itupun pergi menjauh.
Kadang mood itu muncul kalau saya sedang berkendara naik motor, atau tanpa sengaja melihat sesuatu yang menarik, namun karena berkendara, maka agak sulit untuk menuliskannya. Syukur – syukurlah jaman sekarang ini sudah ada Hp, jadi ketika ilham muncul langsung saya upload ke Facebook, nanti tinggal di kembangkan lewat Laptop saya.

UNTUK PARA PAMAN DAN BIBI


Ingatlah diantara kita ada yang mendapat kesempatan menjadi Paman dan Bibi. Namun sayangnya kita menganggap anak keturunan kita adalah lebih penting di pelihara dan dipersiapkan daripada makhluk yang bernama Keponakan. Padahal mereka memiliki darah daging kita juga. Mereka termasuk anak keturunan kita juga. Tapi banyak diantara kita sama sekali Lupa bahkan mengabaikan nasib mereka. Padahal kita diberi kelebihan oleh Allah Rezeki dan harta kekayaan, sedangkan keponakan kita hidup dalam kemiskinan. Bahkan kelaparan karena tidak ada makanan dirumahnya.
Karena itu aku mengetuk pintu hatimu wahai Paman dan Bibi, kunjungilah para keponakanmu dan berilah makanan pada mereka, sekolahkanlah mereka jika mereka tidak sekolah, kasihilah mereka jika mereka tidak punya lagi kasih sayang, rengkuhlah mereka karena mereka juga adalah anak – anakmu walau mereka bukan dilahirkan dari rahimmu….