Jumat, 08 Februari 2019

Nafsu menulis

Sebenarnya nafsu saya untuk menulis sangat tinggi. Namun karena kesibukan sehari - hari yang cukup tinggi dan terkadang muncul sifat malas saya, sehingga saya agak jarang menulis. Dalam menulis saya juga tidak mengkhususkan diri, semua hal saya tulis dengan bebas tanpa hambatan. Dan saya juga kini nggak khawatir seandainya tulisan saya tidak diterbitkan pihak media. itu karena media blog saya ini adalah milik sendiri. sehingga saya bebas menulis seenak udelnya.

Selasa, 30 Oktober 2018

PEMBERDAYAAN BAITUL MAL MESJID

Zaman Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya, peran masjid sangat penting. Disamping sebagai tempat ibadah utama dan sunnah, masjid juga digunakan sebagai wadah pengkaderan, penanaman doktrinasi, pembahasan masalah – masalah keumatan, sampai ke masalah – masalah ekonomi social kemasyarakatan. Dan yang paling fenomenal diantaranya adalah, baitul mal masjid. Lewat baitul mal inilah upaya – upaya pengentasan masalah keuangan ekonomi masyarakat dilakukan.
Semua zakat, infak dan sadaqah masuk baitul mal, untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya yang masuk kategori 7 orang penerima ZIS. Beda dengan baitul mal masjid di zaman sekarang ini. Kebanyakan ta’mir masjid tidak memahami. Kadangkala ada kas masjid yang sampai ratusan juta, namun sama sekali tidak bermanfaat. Kadang ada disekitar masjid, kaum dhuafa yang kelaparan, anak – anaknya tidak sekolah, atau kekurangan baju. Namun lucunya masjid justeru megah dan berkilauan. Kas baitul malnya ratusan juta. Sebuah ironisme…
Dalam sebuah dialog singkat saya dengan salah satu calon senator Kaltim lewat sms. Saya katakan, ada seorang teman sedang terlilit utang rentenir, apakah sampean ada solusinya. Jawaban beliau singkat, buntu dan tidak ada solusinya. Kecuali para ta’mir masjid yang punya uang banyak.
Saya katakan ya, memang dari dulu saya sering mengamati, bahwa memang sebenarnya, jika baitul mal masjid itu benar – benar berfungsi, maka masalah pengentasan kemiskinan kaum dhuafa Insya Allah terselesaikan. Namun sayangnya di daerah kami ini, entahlah di daerah lain ya, yang jelas kaum ta’mir masjid sama sekali tidak paham dengan system baitul mal. Padahal system baitul mal yang diwariskan oleh Nabi Muhammad sejak dulu sudah terbukti mampu menuntaskan permasalahan ekonomi kerakyatan. Kita malah percaya dengan system kaum kapitalis.
Dalam penerapan baitul mal masjid, seandainya jalan. Maka akan banyak kaum dhuafa yang tertolong. Jika dalam system kapitalis, modal diberikan jika ada jaminan dan pengembaliannya pun ada bunganya. Beda dengan system baitul mal. Modal diberikan kepada kaum dhuafa yang ingin berusaha tanpa jaminan dan bunga. Modal bersih diberikan. Kecuali jika orang yang dibantu tadi sudah mampu, maka ia wajib mengeluarkan zakat hartanya ke baitul mal lagi. Yang selanjutnya akan digunakan untuk membantu saudara – saudara lainnya lagi. Beda dengan system kapitalis. Sudah harus ada jaminan, uang disamping harus dikembalikan juga ditambah dengan bunga yang mencekik. Jika tidak mampu membayar angsuran, maka jaminan akan hilang lenyap. Itukah system yang kita banggakan bisa mengentaskan kemiskinan bangsa kita ???
Dalam system baitul mal, sebenarnya yang terjadi adalah, dana dari ummat, dikelola oleh ummat dan digunakan untuk ummat. Setiap hari dana terus masuk mengalir, khususnya hari jumat dan hari – hari besar islam. Belum lagi yang membayar zakat harta dan zakat profesinya. Dana yang terkumpul luar biasa banyaknya. Nah, dana – dana tersebut jika disalurkan dengan baik, tepat guna dan tepat sasaran, maka tidak ada lagi masyarakat dhuafa yang menderita. Apalagi kalau kaum tersebut diberi modal usaha untuk memperbaiki taraf ekonomi mereka. Namun sayangnya dana – dana baitul mal justeru tertahan di rekening milik masjid. Mengendap sampai ratusan juta. Hanya digunakan untuk merehab masjid, mempermegah masjid. Masjid sudah megah, masih terus dipoles dan di permewah. Sementara di sekitarnya masih banyak kaum dhuafa yang keleleran kelaparan. Subhanallah…..
The Mirror stone, 27.10.2018


Jumat, 05 Oktober 2018

TERLALU ABSEN MENULIS, KARENA SIBUK DUNIAWIYAH

Ternyata lama juga saya tidak menulis di blog saya. Dikarenakan dengan kesibukan - kesibukan yang berkesambungan terus menerus, sehingga saya tidak memiliki kesempatan untuk menulis. Dan Alhamdulillah kini saya bisa kembali menulis walau hanya pendek dan terkesan tergesa - gesa.

MENUJU PESTA DEMOKRASI 2019


Para calon yang kali ini bertarung di Pileg 2019 cukup banyak. Bayangkan saja, jika dari dua puluh Parpol yang resmi, mengirimkan para calon saja minimal 10 orang per parpol. Berarti 10 orang x 20 Parpol = + 200 orang yang akan bertarung pada tingkat Kota / Kab. Samarinda. Sementara setiap 1 calon harus mendapatkan minimal 1.500 suara pemilih untuk dapat duduk di Kursi DPRD. Sedangkan yang diperebutkan hanya sekitar 50 kursi. Bisa terbayangkan betapa sulitnya pertarungan kali ini.
Belum mulai saja, sudah kita bayangkan betapa warna – warninya Kota Samarinda. Ketika 20 Partai memasang bendera, memasang spanduk, banner dan menyebarkan kartu nama. Maka hampir setiap sudut kota akan penuh dengan berbagai macam seruan, ajakan dan promosi masing – masing para calon. Itu baru calon untuk tingkat Kota/ Kab. Belum ditambah dengan Para calon DPRD tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Jumlahnya juga sama 20 parpol. Ditambah lagi Para Calon DPR/MPR perwakilan Kaltim dan para calon DPD perwakilan Kaltim. Bayangkan dah betapa ramainya Indonesia untuk beberapa bulan ke depan. Dan mudah-mudahan jangan sampai terjadi gesekan – gesekan antar parpol. Mengingat kali ini Pemilu merupakan Pertarungan yang Tajam antara dua kelompok besar Parpol yang masing – masing mendukung Capres yang berbeda. Yang satu Incumben, dan yang satu Oposisi.
Berdasarkan teori Crowd ( Kerumunan ), makin banyak kerumunan, makin tinggi resiko terjadinya pergesekan, pertentangan, keributan dan perselisihan. Semua hingar bingar penawaran dan promosi dari kelompok Parpolis untuk memilih calon dan parpol tertentu harus bisa kita cermati dan amati. Namun mudah – mudahan Rakyat Indonesia sudah dewasa dan bijak dalam memilih.
Nah, apapun yang akan terjadi nanti, mudah – mudahan akan menghasilkan akumulasi para Parpolis yang lebih bijak dan lebih baik daripada sebelum – sebelumnya. Para calon anggota yang terhormat itu, mudah – mudahan bukan sekedar PHP dan sekedar mencari muka sesaat. Begitu terpilih langsung lupa diri dan lupa sama para pemilihnya. Kalau sebelumnya rajin sms dan telpon sama para pendukung dan simpatisan, begitu terpilih, langsung hilang lenyap. Sms tak dibalas, telpon tak di angkat. Ketemu di jalan dihindari, bahkan kalau kita bertamu kerumah atau ke kantornya, nggak bakal di temui. Itu pun lama…. Selama 3 tahun kedepan. Bagaimana ???
Desa Tani Aman, 08-08-2018

Kamis, 07 Desember 2017

REMBULAN PALSU

By : Muhammad Yusni


Aku berdiri di tepi jalan Yos Sudarso yang mulai temaram. Suara music disco techno terdengar menghentak menghiasi suasana sebuah Club tak jauh dari tempat aku berdiri. Malam itu aku baru saja pulang dari kampus. Ketika sedang asik berdiri menunggu taksi, seorang gadis mendekatiku. Bau semerbak wangi serasa menarik – narik hidungku. Rambutnya tergerai panjang. Tatapan matanya yang mengenakan softlens tampak kebiru-biruan. Kuisap rokokku lebih dalam dan menghembuskan kearahnya, agar ia menjauh.

Namun gadis tersebut tetap mendekati dan menyapaku. “Hai, cakep.”

Tangannya yang gemulai menggapai tanganku. Aku pun terpaksa menyalaminya.

Kenalkan namaku Bernadette.” ucap bibir berpoleskan lipstick merah menyala.

Sam.” sahutku pendek.

Tinggal dimana, mas.”lanjutnya.

Air hitam.”

Kuisap lebih dalam lagi asap rokokku.

Bau wangi tersebut terus menerus terasa merangsang nafasku. Mataku berkunang – kunang menatap gadis itu. Seperti ada sesuatu yang menarik – narik aku. Tanpa terasa aku sudah memegang erat tangan gadis itu.

Kamipun kemudian larut dalam perbincangan hangat. Entah apa saja yang kami bicarakan. Kami sambil berpegangan tangan dan membelai. Entah setan mana yang menguasaiku saat itu. Waktu itu sudah menunjukkan pukul 2 malam. Aku kemudian diajak pulang kerumahnya. Namun setelah sampai dirumah, kami sama sekali tidak melakukan apapun. Kami hanya melanjutkan obrolan kami.

Taklama aku kemudian terlelap dalam dekapannya. Namun tetap tidak terjadi apapun.

Entah berapa lama aku tertidur.

Kemudian aku terbangun ketika mendengar suara azan di langgar . Kulihat Bernadette sedang membuka bajunya. Setelah itu ia melepaskan rambutnya ( rambutnya???). Saat itulah aku baru sadar siapa Bernadette sesungguhnya. Ia sama sekali bukan seorang perempuan. Tepatnya adalah seorang Waria. Namun ia benar – benar mirif perempuan. Setelah kusadari dia ternyata seorang waria, aku pun berpamitan pulang.

Aku berjalan sambil mengisap rokok terakhirku. Dalam otakku berkecamuk bermacam fikiran. Rasa mual, rasa kesal, bingung dan benci. Rupanya aku semalam telah tidur dalam dekapan rembulan palsu.


TULISAN ITU SETAJAM PEDANG

By Muhammad Yusni

Lagi sibuk mengarang bebas
Kira – kira begitulah pendapat seorang ahli tentang sebuah tulisan. Dan memang itu adalah fakta. Tulisan itu bisa berbentuk apa saja. Bisa sebuah artikel, sebuah novel atau sebuah buku tentang sesuatu. Tulisan itu memiliki efek seperti mata uang koin. Ada dua sisi. Yaitu sisi negative dan sisi positive. Tergantung penulisnya.

Jika penulisnya seorang hater, bisa saja ia akan menulis tentang seseorang, atau organisasi atau tentang siapa saja dengan mengungkap sisi kejelekan target. Ia tidak perduli dengan perasaan orang atau pun nasib orang. Ia akan menulis seenak perutnya. Kalau di zaman sekarang dengan diistilahkan “ HOAX “.

Bahkan sampai ada sekelompok orang yang sengaja spesialis menulis tentang hal – hal buruk seorang target. Biasanya mereka di bayar khusus untuk membuat tulisan – tulisan buruk dan negative tentang orang lain.

Anda barangkali masih ingat dengan Salman Rusdhie, penulis novel Satanic version. Tulisannya didalam novel tersebut telah memancing kemarahan umat islam seluruh dunia. Nyawanya Salman pun dihargai sangat mahal ketika itu. Semua orang ingin menangkap dan membunuhnya ketika itu. Bahkan sampai sekarang pun Salman masih hidup di Negeri pengasingan. Hidup dalam ketakutan.

Dan masih banyak lagi tulisan – tulisan yang terangkum dalam berbagai buku, novel atau pun sekedar artikel yang mengandung unsur kebencian, unsur provokasi dan sebagainya.

Namun untungnya masih banyak pula tulisan – tulisan yang baik, buku – buku penambah ilmu pengetahuan, roman dan novel penyemangat jiwa.

Di zaman sekarang pun, tulisan telah mengalami revolusi. Kalau dulu hanya berbentuk lembaran Koran atau majalah, buku atau pun sejenisnya. Maka di dunia digital, tulisan telah mendapat tempat yang sangat terhormat. Antara lain adanya web dan blog. Zaman sekarang ini sangat mudah untuk menulis. Kita bisa seenak perutnya menulis di web atau blog kita. Tanpa sensor, tanpa supervisor, tanpa pemeriksa kelayakan tulisan dan sebagainya. Di zaman sekarang ini siapapun bisa menulis. 

Apapun latar belakang kita. Kita bisa menulis tanpa kenal waktu dan ruang. Dimanapun kita bisa menulis. Dan tulisannya pun terserah kita.

Saya sendiri adalah seorang pengarang bebas sejak kecil. Saya menulis tidak pernah focus pada suatu masalah atau ber-tema-kan khusus. Saya lebih suka mengarang bebas. Dan tulisan – tulisan saya banyak saya posting di www.yoesny.blogspot.com. Untuk versi petikan atau cuplikan biasanya saya tulis di Facebook saya. Sampai hari ini antara blog dan facebook saya selalu terkoneksi dengan baik.

Dan saya berupaya untuk menulis secara baik, maksudnya tidak neko – neko. Itu saja.

Batucermin 05/12/2017


Sabtu, 02 Desember 2017

SEBUAH BAKAT ATAU KUTUKAN


Penulis M.Yusni

Memang sulit untuk membunuh sebuah bakat yang sudah mendarah-daging. Semenjak aku masih kecil jiwa menulis sudah memang nampak dari betapa seringnya aku menulis di dinding rumah, kertas kosong, kain berwarna putih atau lembaran buku gambar.

Kebiasaan menulispun ketika SD dan SMP kusalurkan lewat kegiatan menulis dibuku agenda harian. Tentang apa saja kutulis. Baik tentang perasaanku saat itu, atau kegiatanku pada hari itu. Bentuk tulisannya bukan hanya sekedar sebuah catatan saja, tetapi terkadang berbentuk puisi atau sajak. Apalagi kalau aku sedang jatuh cinta pada seseorang, sedang rindu pada seseorang atau bahkan sedang benci dengan seseorang. Semua tulisan mengalir begitu saja, bahkan sampai aku sendiri tidak bisa mengendalikannya.

ketika SMP aku sering mengirimkan puisi karyaku sendiri ke Radio Don Boscho Samarinda. Waktu itu aku sering menggunakan nama samaran Pendekar lembah merpati. Banyak puisi yang lahir pada saat itu, namun sayangnya tidak pernah aku arsipkan. Karena memang puisi – puisi lahir dengan spontan begitu saja berdasarkan perasaanku pada saat itu.

Jiwa remaja yang masih galau, mudah patah hati dan risau, itulah aku pada saat itu. Kebiasaan itu terus mengikuti aku sampai aku masuk ke SLTA dan perguruan tinggi. Rasanya kok gatal banget tanganku ini untuk terus menulis dan menulis.


Semenjak aku mengenal dunia Maya ( khususnya sosmed facebook dan Blog ) akhirnya nafsu menulis itu tersalurkan dengan begitu bebasnya. Hampir setiap hari, bahkan hampir setiap jam aku menulis status di facebook. Jika dilihat dari masa keaktifan, saya sudah bergabung di facebook itu sudah sangat lama, begitu pula dengan blog saya yang beralamatkan di www.yoesny.blogspot.com, menjadi tempat penampungan semua fikiran dan perasaan saya.

ANTARA ANAK CUCU ADAM, SYAITAN DAN SMARTPHONE EFEK

Penulis M.Yusni

Pada dasarnya manusia itu memiliki kesadaran yang baik tentang perbaikan kualitas hidupnya. Namun dalam perjalanannya banyak cobaan, ujian dan tantangan yang menghadang. Tapi memang itulah tugasnya para syetan dan iblis untuk menghambat dan melalaikan insan terhadap kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Allah di muka bumi.

Kehadiran manusia yang bernama Adam dimuka bumi adalah untuk memimpin perbaikan kualitas hidup makhluk hidup dimuka bumi. Tapi dasar namanya Syaitan yang masih menaruh dendam kesumat maka ia membuat anak cucu keturunan Adam tersesat. Banyak cara yang dilakukannya, antara lain menggoda Anak Cucu Adam ( ACA ) agar terlena dengan gemerlapnya harta benda duniawiyah, kepada nafsu syahwat dan berbagai macam godaan lainnya. Itulah ACA yang selalu tergoda, bagaikan anak kecil yang selalu tergoda oleh bermacam – macam mainan yang menggoda.

Di zaman kita ini ( tahun 2017 saat saya menulis tentang hal ini ) godaan sudah sangat luar biasa. Dunia teknologi informatika telah memasuki masa – masa keemasannya. Berbagai gadget yang canggih dan memiliki ribuan fasilitas menarik, telah melalaikan jutaaan ACA di muka bumi ini. Mulai bayi sampai kakek nenek semua dikuasai oleh benda yang bernama smartphone. Mata kita asik menatap layar smartphone dimana saja kita berada.

Diruang – ruang public, dirumah, bahkan di ranjang tidur pun, kita tidak pernah lepas dari makhluk yang bernama Smartphone tersebut. Kita telah menjadi zombiephone – zombiephone tanpa kita sadari.

Kita berdoa pada Tuhan lewat Smartphone, kita mengobrol dan bercanda lewat Smartphone, kita berkelahi atau berdebat lewat smartphone, bahkan kita bercanda dengan anak isteri pun lewat smartphone. Semuanya dan tanpa terkecuali ( termasuk yang menulis ini ) telah dikuasai sepenuhnya oleh makhluk yang bernama Smartphone.

Dan syetan barangkali sudah nggak perlu report menggoda ACA lagi.
Sekarang tinggal Anak Cucu Adam, maunya apa ?


Batucermin-28112017

Senin, 13 November 2017

MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK HIJRAH MEMANG BERAT

Pernahkah bertanya pada hatimu, apakah kehidupanmu sekarang sudah sesuai dengan keinginanmu ? Ingatlah, kita hidup didunia ini adalah akumulasi dari sekian banyak pilihan – pilihan. Dan pilihan – pilihan yang telah kita pilih telah membawa kita pada posisi saat ini. 

Apakah kau bahagia dengan pilihanmu sekarang. Lihat dan pandang wajah pasanganmu, apakah orang itu adalah orang yang kau cintai dan kau sayangi. Lihat sekeliling rumah dimana kamu tinggal kini, apakah ini sudah sesuai dengan keinginan dan idamanmu selama ini. 

Pernahkah kau bertanya dalam hati, apa posisimu dihadapan mertuamu. Apakah kamu orang yang disayanginya ? Orang yang di hormatinya ? Ataukah jangan – jangan kamu hanya setara dengan pembantu di rumah mertuamu sendiri ?

Jika kamu menemukan fakta bahwa hidupmu tidak bahagia, kamu merasa tertekan, kamu tidak bisa berkembang dan mengurus keluargamu dengan baik, kamu merasa dirimu hanyalah setara pembantu dirumah mertuamu sendiri. Kamu merasa tidak bisa memiliki pasangan hidupmu dengan seutuhnya.

Itulah saatnya kamu harus mengambil keputusan besar dalam hidupmu. Kemas barangmu dan pergilah mencari kehidupan yang lebih baik. Jika pasanganmu menolak ikut denganmu, katakan padanya, silahkan kamu memilih, “ Ikut denganku atau kau terpaksa berpisah denganku? “

Tapi jika ia memilihmu dan ikut denganmu, maka bawalah ia dan setialah dengannya. Karena itu adalah pasangan terbaikmu.
Loa Ranten, 19:21, 13 Maret 2017
By : M.Yusni


TANGGUNG JAWAB BEKERJA

Saya sudah cukup lama berkerja di beberapa instansi berbeda. Pengalaman yang cukup dan menambah keterampilan saya. Berbagai posisi sudah pula saya alami. Mulai dari tukang kebersihan, bagian dapur memasak air minum untuk para karyawan dan pimpinan, bagian kesiswaan, bagian perlengkapan, bagian data dan kearsipan, pustakawan dan sampai menjadi kepala tata usaha. 

Alhamdulillah saya jalani dengan baik dan benar. Walaupun terkadang cibiran dan hinaan dalam bentuk  bercanda sudah pula saya nikmati. Bagi saya berkerja dengan jabatan apapun itu, selama saya bertujuan untuk mencari nafkah keluarga saya, tetap akan saya lakoni.

Saya pun berusaha maksimal melaksanakan tugas yang saya emban. Kecuali saya dalam keadaan sakit, barulah saya tidak bisa melaksanakan tugas tersebut. Saya terus terang malu kalau saya sampai tidak melaksanakan tugas – tugas yang diberikan oleh Pimpinan saya. Apalagi sampai pulang sebelum waktunya. Berkerja santai atau sampai menghindari pekerjaan. Waduh saya benar – benar malu.

Sewaktu saya berada di posisi pimpinan, saya pun sering menangis dalam hati, dan membayangkan betapa saya kelak mendapat pertanyaan berat dari Allah atas kepemimpinan saya. Melihat kelakuan anak buah saya yang seenaknya dan bahkan sering melalaikan tugasnya. Sedih dan pedih. Karena itu, begitu saya lepas jabatan sebagai pimpinan, saya seolah bagaikan seekor unta yang dilepaskan beban berat dari punggungnya. Saya pun langsung bersujud syukur.

Bukan berarti saya merasa orang yang baik, jujur dan beriman melebihi orang lain. Saya pun melakukan kesalahan dan kekurangan sebagaimana orang lain. Saya pun juga bisa khilaf dan khalaf. Namun sayangnya status saya sebagai orang dhuafa terkadang disalahartikan dan terkadang dijadikan kambing hitam. Itu hal yang bisa saya maklumi. Mudah – mudahan kelak Allah menunjukkan kebenaranNya.

Ibaratnya sebuah pohon mangga, paling saya mengambil buah mangga yang jatuh atau membusuk, itupun jumlahnya sedikit. Namun ada orang yang mengambil sampai berkarung – karung didepan mata, justeru masih dianggap “Orang Baik, Orang Jujur, Tokoh masyarakat, orang hebat.”

Atau ibarat perbedaan antara yang mencuri sandal dihukum berat dan dianggap nista, sementara yang korupsi ratusan juta, masih tetap dianggap Orang baik.
Bagi saya, selama saya masih dipercaya untuk berkerja, maka saya akan mencoba secara makslmal untuk melaksanakannya dengan bertanggung-jawab. 31.10.2017.batucermin.smd


MAKNA PERKAWINAN MANUSIA

By Muhammad Yusni

Menurut saya Perkawinan atau Pernikahan adalah sebuah Grand Design Sang Maha Kuasa yang sangat luar biasa.
Pertama : Allah Maha Tahu, bahwa CiptaanNya yang bernama Lelaki memiliki kecenderungan seksual atau minat berkawin yang sangat kuat. Tetapi setiap lelaki memiliki kecenderungan seksual yang berbeda – beda. Ada yang kurang minat, ada yang cukup satu pasangan saja, dan ada juga yang memiliki kecenderungan seksual yang berlebih ( maksudnya memerlukan isteri lebih dari satu atau dua ).
Kedua : Allah Maha Tahu, bahwa ada CiptaanNya yang bernama Wanita yang juga memiliki kecenderungan seksual atau minat dikawini yang sangat kuat. Namun setiap wanita sebagaimana lelaki juga berbeda – beda kecenderungannya tersebut.
Ketiga : Allah memang telah menciptakan Lelaki dan Wanita memiliki kecenderungan saling tertarik, saling ingin, dan saling ingin berhubungan. Itulah Nafsu namanya. Untuk mengatur hal tersebut, maka Allah pun menurunkan aturan – aturan dalam hubungan lelaki dan wanita yang ada di muka bumi ini. Agar mereka tidak sembarangan dan serampangan melakukan hubungan seksual di tatanan masyarakat dunia. Oleh karena itulah Allah kemudian mewajibkan PERNIKAHAN / PERKAWINAN. Jika didalam Islam sebuah Pernikahan / Perkawinan haruslah syah dan benar menurut Syariah Islam. Pasangan – pasangan pun tidak sembarangan langsung menikah. Misalnya Kakak dan adik kandung tidak boleh menikah. Haram hukumnya, walau pun keduanya saling menyukai. Atau seorang Anak kandung tidak boleh menikah dengan ibunya sendiri. Dan banyak lagi persyaratan lainnya.
Jika semua persyaratan telah terpenuhi, maka bolehlah pernikahan dilaksanakan dengan segera, dan jangan menunda – nunda.
Dalam salah satu Studi penelitian yang saya lakukan beberapa minggu terakhir ini, saya terkagum – kagum dengan temuan – temuan saya. Awalnya saya meneliti jalur silsilah awal keluarga saya sendiri, dari mana, siapa kakek saya, siapa nenek saya, siapa Datuk saya dan Datuk Ninik saya. Terus sampai keatas. Saya terkaget – kaget sendiri. Disanalah saya melihat betapa hebatnya Allah Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan Manusia dan pentingnya PERKAWINAN.
Salah satu Silsilah yang saya pelajari adalah silsilah Keluarga Kerajaan Banjar, sejak awal berdirinya sampai pada keturunan Raja Banjar terakhir yang saat ini masih hidup. Keturunan demi keturunan, generasi demi generasi saya baca silsilahnya, Subhanallah, betapa luar biasanya. Semua keturunan tersebut adalah orang – orang Besar dan berpengaruh pada masanya masing – masing. Ada yang jadi Raja, Ada yang jadi Kiai, Ada yang jadi Adipati ( setingkat gubernur ), ada yang jadi Panglima, Ada yang jadi Pejuang Besar, Ada yang jadi Guru Besar, bahkan ada yang jadi Pahlawan. Dan macam – macam lagi.
Ketika manusia menjalani pernikahan secara syah dan sesuai tuntunan Agama, maka pasangan tersebut akan melahirkan anak keturunan yang baik pula. Itu akan terus beranak pinak sampai jauh.  Oleh karena itulah, kita harus hati – hati dalam membesarkan sebuah keluarga. Karena dari sanalah akan muncul manusia – manusia di masa yang akan datang. Jangan sampai nama kita kelak menjadi sebuah nama yang dihujat dan dimaki oleh keturunan – keturunan kita dimasa depan. Ketika saya menulis artikel ini, waktu tercatat adalah 19 April 2017, pukul 20.00. kita tidak pernah tahu bagaimana para keturunan saya kelak membaca artikel ini.
Kelak mereka para keturunan kita tersebut, tinggal diluar angkasa. Entah tinggal di Planet mana. Mungkin kelak mereka beranak pinak di Planet Mars. Mana kita tahu. Pastilah diantara mereka kelak akan ada salah satu juga mengecek sejarah asal mula keluarga. Ya Khan.

Loa Ranten, 19 April 2017.

Selasa, 03 Oktober 2017

MERUGILAH ORANG - ORANG YANG TIDAK MEMPERHATIKAN WAKTU

Saya adalah salah satu manusia yang merugi sebagaimana disinyalir dari judul diatas. Mengapa saya berkata demikian ? Ya karena banyak hal dalam hidup ini yang saya tidak bisa nikmati. Saya terlalu sibuk dalam hal mencari nafkah hidup, sehingga saya mengabaikan keluarga, karir dan hak saya selaku manusia.

Pagi siang sore malam saya terjang terus demi mencari rejeki. Anak - anak saya tau - tau sudah besar dan sudah tidak mau ditimang lagi. ( Untungnya sekarang saya dikasih rejeki anak lagi ), sehingga alangkah bahagianya saya bisa mengasuh bayi lagi. 

kuliah saya hancur berantakan semua. Kuliah di dua tempat berbeda, dan tak satupun yang saya selesaikan. itu semua karena jalur yang saya ambil jauh berbeda dengan keinginan hati saya. Saya menjalani bukan karena keinginan saya, Namun justeru karena keadaan. Demi menunjang pekerjaan. Namun pada kenyataannya, saya tetap takbisa menyelesaikannya, namun bukan karena saya bodoh atau tidak terampil. Tetapi murni karena tidak ada biaya.

Seharusnya seorang manusia itu memperhatikan waktu. Usia kita yang sangat singkat didunia ini, jika salah mengambil langkah atau keputusan, maka kita akan jatuh dalam lubang kesia-siaan. Kita akhirnya menjadi manusia yang merugi....


Selasa, 05 September 2017

NIKMATNYA MENULIS DI ZAMAN MEDIA DIGITAL

Semenjak saya bisa membaca dan menulis ketika SD, maka kebiasaan membaca dan menulis telah mendarah-daging. Hanya saja tulisan – tulisan saya tidak menunjukkan tema – tema tertentu. Saya adalah penulis bebas. Bisa tentang aja saja, tergantung Mood saya pada saat itu. Pada zaman saya masih remaja, penulisan buku seperti Novel picisan dan roman picisan sangatlah banyak, saya pun tertarik mencoba menulis jenis tersebut. Namun tak ada satupun kisah yang berhasil saya tuntaskan. Semuanya terhenti di tengah – tengah. Hanya satu buah novel saja yang berhasil saya tuntaskan. Itupun tidak pernah saya publikasikan. Mungkin saya tidak berbakat bercengeng-ria.

Ketika beranjak SLTA, saya sering menulis untuk MADING ( Majalah Dinding ) sekolah saya. Hampir setiap minggu saya mengisinya. Mulai dari berita, hasil wawancara, karikatur dan serial cerpen saya buat. Entah itu datangnya dari teman – teman atau karya saya sendiri. Yang bikin saya senang adalah, hampir setiap minggu pula temen – temen cewek nempel di Mading membaca cerpen bersambung saya. Mereka selalu menunggu – nunggu sambungannya. Namun sayangnya kemudian MADING kena bredel pihak sekolah gara – gara sebuah berita yang kami muat menyinggung salah satu pejabat teras Sekolah.

Kebiasan menulis kemudian berlanjut ke Kampus. Ketika saya sempat mengecap bangku kuliah di salah satu kampus swasta di bilangan juanda Samarinda. Saya pun menjadi pengurus MADING MAHASISWA. Bergantian saya dengan sahabat saya mengisi MADING tersebut setiap minggunya. Apalagi sejak saya naik jabatan menjadi pengurus SEMA, maka saya semakin banyak menulis tentang berita – berita seputar pergolakan Mahasiswa 98.

Keranjingan saya menulis kemudian menemukan muara-nya ketika saya kemudian lebih mengenal dunia internet. Jika biasanya hasil – hasil tulisan saya dimuat di Mading atau dalam bentuk lembaran buletin. Maka kini tulisan – tulisan saya publish lewat blog saya www.yoesny.blogspot.com , sementara review-nya biasa saya share lewat facebook saya. Semenjak tahun 2007, blog saya tersebut tetap saya isi secara rutin sampai hari ini. Isinya pun sangat beragam, ya sebagaimana saya katakan di awal, bahwa saya adalah seorang penulis yang bebas. Tulisan saya bisa tentang apa saja. 

Karena saya memang orang yang tidak mau di kekang dan di kendalikan oleh orang lain. Semua tulisan saya adalah bebas semaunya saya, bukan tergantung pesanan penerbit. Blog telah memberi saya kebebasan mau menulis tentang apa, tanpa batasan dan kriteria apapun.

Batu Cermin – Sempaja Utara Samarinda, 5 September 2017, dini hari jam 4.32. 

Kamis, 08 Juni 2017

LUKA YANG TAK SENGAJA

Add caption
Dalam salah satu babak dalam kehidupan kita, kadang kita tidak sengaja telah menyakitkan hati orang lain. Entah itu mungkin tetangga, sahabat, bawahan, rekan sekerja, bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Kadang luka akibat sikap atau tutur kata kita tersebut, belum sempat kita meminta maaf, kita terlanjur sudah harus pergi ke Alam lain. 

Oleh karena itu, ketika keranda sehabis di sholatkan, maka pihak keluarga atau anak dari si Mayit pasti memohon maaf kepada masyarakat yang hadir, atas kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja. oleh karena itu wahai para sahabat dunia maya, jika kita masih sempat MINTA MAAF dengan pihak - pihak yang pernah kita sakiti tanpa sengaja maupun tidak sengaja, maka lakukanlah.

Saya lewat media Blog ini pun MEMINTA MAAF yang sebesar - besarnya kepada SEMUA ORANG, siapa tahu diantara anda yang pernah saya sakiti hatinya baik Sengaja mau pun tidak Sengaja. Maklumlah karena saya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari salah dan Dosa. 

dan saya pun sudah Memaafkan Siapa Pun yang pernah sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati saya. Baik yang pernah memfitnah saya, menuduh saya yang macam - macam, bahkan sampai anda yang menyumpahi saya dengan kata - kata yang tak sepantasnya. Udah saya maafkan. karena semua itu sudah saya kembalikan kepada Yang Maha Kuasa. Biarlah Allah Yang menilainya.

Kamis, 01 Juni 2017

PERNAK – PERNIK BULAN RAMADHAN

Syukur Alhamdulillah kita semua masih bisa menjalani puasa dengan baik dan tuntas. Semoga kita bisa menyelesaikan 1 bulan penuh. Bulan puasa barangkali hanya milik ummat Islam. Yang mana ketika bulan ramadhan tiba, selalu disambut dengan gembira dan suka cita oleh ummat Islam di seluruh jagat raya ini. Barangkali hanya kaum kuffar dan musyrik saja yang memandang tidak senang dengan kegembiraan ummat Islam tersebut.

Betapa gembiranya ummat ini ketika bersahur. Berkumpul bersama sanak saudara, handai taulan, walau dengan makanan seadanya, namun sahur terasa nikmat sekali. Yang merantau bela – belain pulang kampung, hanya untuk menikmati kembali kegembiraan bulan puasa di kampung.

Harris J, penyanyi lagu Salam yang terkenal itu, dalam salah satu dialognya di sebuah sinetron remaja sempat berkata : salah satu yang kepingin ia rasakan kalau ke Indonesia, adalah : bagaimana rasanya begarakan sahur  ( membangunkan orang di waktu sahur dengan cara keliling kampung ).

Yang lebih menyenangkan lagi pas mau buka puasa. Tua muda, anak – anak, remaja, laki – laki , perempuan, pada ngumpul di mesjid atau langgar, menunggu waktu berbuka puasa. Habis itu dilanjutkan dengan sholat magrib, Isya dan Terawih. Lucunya, walau terawih itu lama dan bikin kaki pegal. Namun tetap saja diikuti dengan riang gembira. Entah apa kah yang mendorong dan membangkitkan semangat tersebut.

Bagi orang diluar Islam, ngapain capek – capek puasa, lalu sholat lima waktu, kemudian di tambah Terawih lagi. Kerjaan yang melelahkan. Namun bagi ummat Islam itu semua dilalui dengan gembira. Bahkan dengan bersemangat sekali.

Tetapi sayangnya, ada saja yang memanfaatkan momen tersebut dengan meledakkan petasan, mercoon, sehingga mengganggu kekhusukan sholat. Belum lagi pencuri sandal yang bergentayangan.
Dan acara puncak semua itu, adalah Hari Raya Idul Fitri. Semuanya bergembira, bersilaturrahmi kesana – kemari. Saling maaf – memaafkan. Saling berkunjung ke keluarga jauh, handai taulan, rekan kerja, pimpinan di kantor, ke rumah para pejabat negara. Bahkan kerumah orang yang sama sekali tidak di kenal.

Anak – anak berkeliling dari rumah ke rumah, mengharap angpao. Betapa bahagianya anak – anak tersebut. Pernah sekali saya tanya sama anak – anak yang habis keliling komplek perumahan. Rata – rata pendapatan mereka perorang sebesar 300 ribuan. Bahkan mereka hafal, rumah mana saja yang ngasih angpao isinya paling besar dan paling banyak. Rata – rata kisaran 20 ribuan, atau 50 ribuan. Tapi rata – rata 5000 atau 10.000 an. Bayangkan saja kalau kita punya anak 3 orang, berarti 300 ribu kali 3, berarti totalnya 900 ribuan. Hi hi hi kalau ini mah pengalaman pribadi. Tapi ya dasar anak – anak. Hanya dalam hitungan menit saja, pendapatan tersebut sudah habis entah kemana.

Namun itulah bulan Ramadhan. Selalu dilaksanakan setiap tahun, dan selalu diikuti dengan gembira oleh ummat Islam. Oleh karena itu, orang – orang yang merantau jauh, entah ke luar pulau atau keluar negara, bela – belain untuk pulang kampung. Berapapun akan dibayar, asal bisa pulang kampung. Oleh karena itu, lihat saja kalau sudah mau dekat lebaran, manusia pada berduyun – duyun pada mudik kampung. Entah pakai mobil, bis, pesawat, kapal laut atau minimal pakai motor. Semuanya berjuang untuk mudik. Entah apa yang di kejar. Hanya Allah Yang tahu dan para pemudik itu. Ada sesuatu yang tidak bisa di jelaskan dengan kata – kata atau kalimat terindah apapun, tentang makna lebaran di kampung. Lebaran di pangkuan keluarga itu adalah hal yang paling terindah.




Selasa, 16 Mei 2017

KISAH HIDUP SEORANG INSAN DHOIF

Saya lahir diatas sebuah batang kayu yang bernama rumah lanting di sungai alalak, brangas, Kalimantan selatan, tepat pada subuh yang indah hari Rabu tanggal 10 November 1971. Orang sedang ramai memperingati hari Pahlawan ketika itu. Tidak ada yang aneh, kecuali fakta bahwa tubuh saya ketika bayi berbelang merah dan putih. Kemudian saya diobati oleh para tetua kampong saya ketika itu, sehingga kemudian kulit saya kembali normal seperti bayi – bayi lainnya.

Sebagaimana bayi yang lahir di kampong pedalaman Kalimantan, saya pun mendapat beberapa wasiat. Antara lain yang saya ketahui adalah, bahwa saya di prediksi akan meninggal Karena di patuk ular atau mati tenggelam di lautan. Karena itu saya disuruh menjauh dari dua tempat tersebut, yaitu hutan belantara dan lautan. Hal yang kedua adalah, saya dilarang keras memakan keong mas. Karena itu merupakan pantangan untuk penyakit saya tadi. Ada hal yang ketiga ? saya tidak tau.

Kehidupan saya masih bayi, tidak banyak saya ketahui, karena ingatan saya belum terlalu kuat. Yang saya ingat, hanyalah sebuah kejadian terjadi kebakaran didekat lanting rumah saya. Itu saja yang saya ingat.

Tahun 1985, saya bersama keluarga pindah ke sebuah tanah harapan bernama Bontang. Papa saya diterima berkerja di sebuah PT yang baru buka bernama PT. Bethel Indonesia. Seingat saya beliau di terima sebagai sopir. PT. Bethel kemudian berubah menjadi PT. Badak Indonesia LNG. Alhamdulillah kehidupan kami mulai beranjak baik. Gaji Papa ketika itu berkecukupan. Aku sendiri di sekolahkan di SD. Vidatra Bontang.

Tepat usia yang ke 10, terjadilah sebuah peristiwa yang merubah kehidupanku.  Malam itu Papa pulang membawa seorang Wanita kerumah. Dan memperkenalkannya sebagai isteri kedua beliau. Betapa marahnya Mama malam itu. Terjadilah perang dan cekcok perkepanjangan. Aku kemudian dibawa Papa ke rumah temannya. Namun entah mengapa malam itu bapak tiba – tiba mengajak aku pulang ke rumah. Dan fakta yang mengejutkan kami berdua adalah, mama telah terkapar diatas sajadah dengan mulut berbuih racun serangga.
Malam itu juga mama langsung dilarikan kerumah sakit Bontang. Untunglah dengan kesigapan para dokter, nyawa mamaku tertolong.

Dan setelah kejadian itu, terjadilah proses perceraian antara Mama dan Papa. Aku kemudian di bawa mama pulang ke Kuala Kapuas Desa Barimba. Aku kemudian dititipkan dirumah Kakek dan Nenekku. Mama sendiri kemudian menghilang entah kemana. Hanya sekali -kali ia mengirim uang lewat pamanku.

Aku kemudian bersekolah di SD Barimba. Baru berjalan setahun, suatu hari tiba – tiba kakekku dari pihak Papaku datang menjemputku dan membawaku ke Banjarmasin. Katanya aku mau di sunat. Akupun mau saja ikut beliau. Karena ia berjanji akan memepertemukan aku dengan papaku.

Dan memang benar saja, di Barimba, aku bertemu kembali dengan Ayahku bersama isteri keduanya. Setelah satu minggu habis disunat, aku kemudian diajak ayah ke Balikpapan. Di sana aku dipertemukan dengan mamaku. Ternyata mamaku selama ini berada di Balikpapan. Aku kemudian melanjutkan sekolah dasarku di Balikpapan. Dan tinggal bersama mamaku di sana.

Baru satu tahun berselang, mama berkata kalau dia mau menikah lagi. Entah kapan menikahnya, kemudian aku diajak pindah ke Bontang. Di sana aku bertemu dengan Ayah tiriku untuk pertamakalinya. Di Bontang, kami tinggal di daerah Brebas, dibelakang sebuah penginapan yang bernama Wijaya. Sempat beberapa bulan di sana. Sebagai anak yang masih kecil, aku cukup di sayang oleh kedua orangtua tersebut.

Kemudian kami pindah ke Samarinda. Di Samarinda inilah, akhirnya SD bisa kuselesaikan. Bayangkan SDku saja sampai 4 tempat. Kemudian aku lanjut masuk ke SMP Setia Agung Samarinda. Dan lanjut ke jenjang SLTA di SMA Muhammadiyah 2 Samarinda. Kami cukup lama tinggal di Teluk Lerong Ilir Samarinda ulu, dibelakang kantor kelurahan. Mamaku saja sempat memelihara 3 bayi tetangganya. Sampai pada suatu ketika, Papaku di terima berkerja di Tarakan. Mamaku kemudian menyusul ke Tarakan. Karena di sana mereka ambil 1 buah rumah di Perumahan BTN PT. Intracawood Mfg.

Tinggal aku sendiri di Kota Samarinda, melanjutkan kuliah di STIE Muhammadiyah Samarinda, mulai tahun 1993 sampai 1998. Rentang waktu yang sangat lama. Tahun 1998 akhir aku menikah dengan salah satu mahasiswi STIEM anak Mapala. Tahun 1999 lahir anak pertama kami. Kemudian tahun 2000 lahir anak kedua dan tahun 2002 lahir anak lelaki yang gendut dan bulat, mirif sinchan masih bayi.

Awalnya aku berkerja di Akper Muhammadiyah sebagai tenaga pembantu umum. Malamnya buka kantin di STIE Muhammadiyah. Karena ada kewajiban sebagai penerima beasiswa harus membantu kerja bakti di kampus. Maka saya dan beberapa teman, kalau malam membersihkan 8 kelas setiap malamnya.

Aku dan teman – teman tinggal di Asrama di bagian belakang kampus. Kami ada 5 mahasiswa yang menempati asrama tersebut.  Ketiga anakku semuanya lahir disana. Sampai kemudian kami akhirnya dihimbau untuk mengosongkan asrama tersebut, karena konon katanya akan di bangun mesjid.






Selasa, 09 Mei 2017

MARAKNYA KERUSAKAN MORAL DI ERA DIGITAL

Artikel ini Ulun tulis bulan Juni tahun 2016. Di beberapa media elektronik, hampir setiap hari kita lihat berita – berita yang mengerikan. Banyaknya pembunuhan sadis terhadap anak – anak dibawah umur dan gadis – gadis remaja. Ada yang dilecehkan oleh teman sekelasnya. Ada yang diperkosa oleh teman -  teman sekolahnya. Ada yang dilecehkan, di aniaya, dan bahkan sampai dibunuh. Dan yang melakukannya lebih dari satu atau dua orang. Bahkan sampai ada 15 orang pemerkosanya.

Dan ketika dilakukan penyelidikan atas muasal perbuatan tersebut, selalu muncul dua faktor penyebab yaitu : Miras dan Film Porno. Semua peristiwa terjadi setelah si pelaku dalam keadaan mabuk karena menenggak minuman keras atau Sehabis nonton film porno, entah dari DVD atau dari HP, atau dari Warnet.
Sungguh mengerikan dampak negatif dari dua produk DUNIA MODERN tersebut.

Pertama : MIRAS. Minuman keras ini sejak zaman dulu sampai zaman sekarang ternyata hanya memiliki satu pengaruh. Yaitu kerusakan. Lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. Apa coba manfaatnya ? Tidak heran kalau Agama Islam mengharamkan minuman tersebut. Karena sudah banyak kejadian dan fakta di lapangan kalau MIRAS hanya merusak mental generasi muda dan bahkan generasi tua. Yang ada hanyalah kerusakan demi kerusakan. Yang luar biasanya, 

MIRAS di bantu oleh teknologi canggih justeru di promosikan kemana – mana, baik lewat media elektronik maupun internet. Generasi muda dengan mudahnya membeli MIRAS semudah mereka membeli minuman SODA di mana – mana. Bahkan di cafe – cafe, di restoran – restoran, ataupun di diskotik, sangat mudah memesan MIRAS. Yang penting ada uang, minuman pasti datang. Dengan harga seberapapun pasti ada. Semua ada. Nah yang hebatnya lagi, anak muda – anak muda yang tidak punya cukup uang, kemudian melakukan eksprimen dengan minuman yang di oplos. Akibatnya ada yang tewas menggenaskan. Luar biasa kreatifnya. Sprite campur bodrex campur krating daeng. Luar biasa.

Nah dampak minuman keras inilah yang kemudian membuat terjadinya aksi – aksi pelecehan, pencabulan, pemerkosaan ramai – ramai, sampai membunuh. Para Ulama sejak dulu sudah mengingatkan bahwa yang namanya MIRAS adalah biang kejahatan. Ingat nggak sama cerita seorang Ahli Ibadah yang tidak bisa di goda oleh Setan ? Dengan berbagai cara Ahli ibadah tersebut di goda. Tapi tidak tergoda. Sampai akhirnya ketika oleh Setan di ajak minum sedikit MIRAS, eh, memang kelihatannya dosa Cuma paling sedikit. Cuman minum doang. Namun disitulah kemudian setan menang. Setelah minum, sang Ahli ibadah terpedaya, kemudian ia memperkosa dan membunuh seorang gadis yang kebetulan dititipkan oleh tetangganya di rumahnya. Sekali lagi MIRAS adalah biang kejahatan.

Kemudian penyebab yang kedua yaitu : Film Porno. Seksual memang menduduki peringkat pertama dari penyebab sebuah kerusakan mental generasi muda. Dorongan libido sex yang sangat tinggi pada kaum muda memang sangat berpengaruh pada prilaku. Dorongan ketertarikan pada lawan jenis, memang sudah diciptakan oleh Tuhan sejak zaman dulu. Kebutuhan kelamin memang tidak bisa di tawar – tawar. Dorongan sex pada binatang tidak bisa terkendali. Lihat saja kelakuan Babi, tidak tahu anak, tidak tahu induknya. Pokoknya sikat saja. Yang penting tersalurkan.

Pada manusia, memang telah Tuhan ciptakan juga dorongan seksual tersebut, namun diatur dengan baik lewat undang – undang dan aturan yang disebut Agama. Jika seorang gadis dan pemuda yang sudah memasuki usia perkawinan, maka wajib keduanya untuk menikah. Wajib bagi keduanya untuk menjaga Farjinya masing – masing. Untuk tetap setia pada satu pasangan. Namun jika di rasa kurang, maka dipersilahkan untuk menambah sampai 4 orang. Bayangkan tuh betapa Tuhan sebagai pencipta produk tahu persis atas ciptaanNya. 

Namun semuanya harus melewati pintu Pernikahan. Karena kalau tidak lewat tersebut, itu artinya Perzinahan. Kalau sifatnya perzinahan, itu berarti kerusakan. Inilah yang bisa merusak tatanan masyarakat. Lha, bayangkan kalau kita bisa bergonta – ganti pasangan seksual. Tidak tau isteri tetangga, tidak tau isteri orang lain. Pokokke sikat ? Mau jadi apa tuh Burung? Itu namanya Instabilitas Burung. Yang terjadi konflik sosial. Maka akan terjadi perkelahian yang pada akhirnya akan saling membunuh. Lalu yang parahnya lagi, kalau seorang perempuan berhubungan dengan beberapa lelaki, kemudian punya anak, siapa Bapaknya ?

Yang parah lagi adalah, ketika kebebasan berhubungan seksual kemudian di rekam pakai handycam atau pakai handphone berkamera. Lalu di upload ke Internet. Kemudian menyebar di internet bagaikan menyebarnya racun ikan di perairan sungai. Yang menonton berbagai macam suku bangsa, berbagai batasan usia. Lalu hal yang tidak layak tadi mau di contoh oleh anak – anak muda yang katanya Modern tadi, maka mulailah burung – burung muda tadi mencari sasaran. 

Kalau yang punya uang bisa pergi ke komplek – komplek pelacuran. Yang tidak punya uang gigit jari, lalu mulai mengintai pantat kambing tetangga, mulai mengintai teman sebangku di sekolah, mulai mengintai anak tetangga. Ketika ada kesempatan, ditambah habis menenggak MIRAS, maka burung pun beraksi. Yang hebatnya lagi kalau burung – burung haus lain melihat burung yang udah ketemu sasaran, langsung mau berjamaah juga. Maka terjadilah pemerkosaan dengan pelaku dalam jumlah banyak. Ada bertiga, bertujuh, bertiga belas. Maaf kalau bahasa saya terlalu vulgar. Namun inilah cara saya melukiskan keadaan kita sekarang.

Karena itu, marilah kita semua sebagai komponen masyarakat yang sadar, untuk bersatu padu menjaga lingkungan keluarga masing – masing. Menjaga lingkungan masyarakat dimana kita tinggal. Bersifat aktiflah untuk memeriksa anggota yang ada. Mewaspadai semua gejala – gejala prilaku yang mencurigakan. Segera siap siaga. Begitu ada yang mencurigakan langsung sergap dan selesaikan.

Saya kok kurang setuju kalau pelaku hanya sekedar di hukum beberapa tahun di penjara, atau dipasangi CHIP, atau bahkan di potong burungnya. Saya lebih sepakat untuk semua pelaku pemerkosa dan pembunuh – hanya satu hukumannya yaitu hukuman di Rajam sampai mati ( dilempar pakai batu ). Subhannallah. Ini hanya sebuah renungan yang liar.