Jumat, 05 April 2013

PARA PEMIMPIN



Kadangkala aku merasa kasihan dengan para Pemimpin. Mereka merasa heran dengan penderitaan rakyatnya. Rakyatnya sampai jungkir balik, tulang jadi kaki, kaki jadi tulang. Kalau perlu kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Dalam rangka mencari memenuhi kebutuhan hidup. Utang sana sini. Kredit sana – sini. Gali lubang tutup lubang. Mereka tetap merasa heran. Padahal justeru kuncinya ya di mereka itu. Seandainya mereka lebih peka dan memahami apa yang sebenarnya dihadapi oleh rakyatnya, maka rakyatnya tidak akan menderita berkepanjangan. Kadangkala si Rakyat sudah memberikan isyarat – isyarat tertentu. Namun tetap saja si pemimpin tidak mengerti. Para pemimpin tetap menganggap apa yang dihadapi oleh si Rakyat, adalah kesalahan si Rakyat itu sendiri.

HIDUP INI DIJALANI BUKAN UNTUK DIHINDARI



Banyak orang yang tidak siap menghadapi hidup, sehingga lari dari kenyataan hidup dan menciptakan hidup yang penuh dengan ketakutan dan kesengsaraan, karena menghindari yang seharusnya mereka hadapi. Hidup ini seharusnya bukan dihindari tetapi justeru untuk dijalani.

Apapun yang kita takuti, suatu saat akan tetap kita temui, akan tetap kita hadapi. Misalnya kita kaum lelaki, takut di sunat, tetap suatu saat akan kena sunat. Kita takut menikah, misalnya, tetap pada akhirnya kita tetap menuju kepelaminan. Kita takut pada kematian, tetap pada akhirnya kita semua mati. Apapun bentuk yang kita takuti, pada akhirnya akan tetap kita harus hadapi.

Jadi jangan sampai waktu yang ada kita habisi untuk menghindari hidup atau menghindari segala yang kita takuti. Tetapi justeru kita nikmati dan kita jalani dengan sewajar – wajarnya. Jalani, sampai Tuhan kelak akan mengambilnya. Siapapun anda, dimanapun anda, entah itu dilubang semut, atau pun di luar angkasa sana, kalau Tuhan datang mengambil nyawa anda….. ya tetap harus anda ikhlaskan.
12 Maret 2012.

PANTAI BIRU DESA KERSIK



Minggu lalu, tanggal 24 Maret 2013, saya dan dua anak saya ( Puput dan Pipit ) berkesempatan lagi mengunjungi sebuah Pantai. Pantai biru namanya, letaknya sekitar 1 jam dari kec.Marangkayu Kutai Kartanegara. Airnya bersih dan pantainya cukup dalam, ombaknya lumayan tinggi, namun lebih tenang. Karena di pantai tersebut telah di bangun konstruksi pemecah ombak. Baru dengar ? itu lho, pemecah ombak itu adalah tumpukan batu gunung yang disusun memanjang ketengah laut.
Supaya batunya tidak hanyut, pinggirnya dibuatkan penahan terbuat dari kayu ulin. Dan konstruksi seperti itu tidak hanya satu, namun banyak, sehingga kalau kita melihat pantai semacam ada garis batas. Namun pasirnya putih dan bersih. Pengunjungnya juga tidak terlalu banyak. Sehingga tidak terlalu ramai. Para penjual juga belum tapi banyak.
Kebetulan warung tempat saya makan mie rebus, adalah warung pertama yang ada disitu. Konon, cerita nenek yang punya warung, dulu dia sering dioloki oleh orang,     “ Ngapain kamu jualan disitu, tidak ada orang yang beli. Mau jual sama orang utan kah ? “ namun nenek tersebut tetap tegar berjualan. Sampai sekarang, pantainya justeru semakin ramai dengan pengunjung. Apalagi kalau musim lebaran atau tahun baru. Banyak pengunjungnya. Saya mah, angguk – angguk aja mendengarnya.
Tidak lama ada sebuah kapal karet yang membawa lima orang berpakaian orange, yang berasal dari kapal besar yang sedang berlabuh di lepas pantai. Mereka berombongan menuju ke sebuah warung.
Saya pun bertanya lagi sama yang punya warung, kali ini anaknya si nenek yang menyahut. “ Siapa mereka ?”
“ Oh biasa pak, mereka itu karyawan kapal yang mau ngambil. pesanan Udang atau kepiting, untuk dibawa ke kapal.”
Saya makin tertarik, “ Lho emangnya  bisa pesan ? berapa perkilonya mbak ?”
“ Kalau udang biasanya Rp.60.000 perkilo. Sedangkan kepiting perkilo              Rp. 20.000 . kilo.”
“ Oh gitu ya mbak ?”
Tidak lama muncul Puput dan Pipit muncul basah – basahan. Mereka membawa kulit kerang dan klomang. “ Ayo, Bah, mandi yuk…. “
“ Nggak ah.” Sahut saya. “ wong bapak habis makan.”
Setelah pesan Pop Ice blender, mereka langsung kabur ke pantai lagi.
Taklama saya menyusul kepantai. Anak – anak saya ajak ke lokasi yang agak jauh dari situ. Saya pun akhirnya memutuskan untuk mandi, dan itu melanggar sumpah saya selama ini, kalau kepantai, saya tidak pernah mandi air laut. Dan hari itu saya pun nyebur ke laut. Ketika sedang asik mengapung dipinggir pantai, tanpa sengaja tangan saya mengeruk ke pasir dalam air. Dan tangan saya menyentuh kerang laut. Saya coba lagi mengeruk ternyata dapat lagi, saya panggil puput dan pipit. “ eh, banyak kerangnya nih”. Jadilah kami berburu kerang. Lumayan dapatnya. Satu kantong plastic…..asik….. dapat kerang laut.
Tepat jam 4 sore, kami pun meluncur balik ke Marangkayu. Untuk melanjutkan acara selanjutnya………

Senin, 04 Februari 2013

SEBUAH ASA-KU PADA HATI-MU YANG MEMBEKU


 
Kekasih, Aku mencintaimu hanya sebatas kemampuanku
Tidak bisa lebih dari pada itu ...
Setiap pagi yang berembun membawa tetesan cintaku
Setiap senja yang temaram membawa rinduku kedalam pelukan malam
Setiap tetesan hujan yang jatuh dari langit menyerap dalam ke tanah gembur

Kekasih , Aku mencintaimu hanya sebatas kemampuanku
Tidak mungkin lebih dari pada itu ...
Karena setiap jangkrik yang menyanyi tidak akan selamanya hidup
Karena setiap ikan yang bertasbih tidak akan selamanya berenang
Karena setiap burung yang ada dilangit tidak akan selamanya terbang

Kekasih, aku merindukan hanya sebatas kesadaranku
Tidak mungkin lebih dari pada itu
Karena tidak setiap jengkal ingatanku mampu membayangkan wajahmu
Karena tidak setiap helai rambutku mampu mencium harummu
Karena tidak setiap jejak hariku mampu meredam kangenku padamu

Loa Duri Yang berembun, 8 September 2011


12 – 12 – 12 ( Igauan Manusia Akhir Zaman )


12 – 12 – 12
Artikel ini saya tulis persis pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012, persis pada tanggal yang telah diramalkan oleh bangsa Inca tentang akhir dunia. Tanggal dimana kalender bangsa Inca berakhir. Tanggal yang sama juga telah dibuat menjadi sebuah film yang sangat menghebohkan yaitu “2012”. Bahkan ada seseorang yang begitu dengan keyakinan penuh memaklumatkan tentang kiamat pada tanggal yang sama, bahwa menurutnya Nabi Muhammad telah meramalkan tanggal yang sama akan terjadi kiamat. Padahal Nabi Muhammad ketika ditanya oleh seorang Sahabat, kapan kiamat terjadi ? Beliau menjawab “ yang ditanya sama tidak tahu dengan yang bertanya”.
Itulah dia, sekali lagi Allah menunjukkan kekuasaanNya yang tidak terhingga.  Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kiamat terjadi. Yang tahu hanya Allah Maha Kuasa. Kita makhluk ciptaanNya hanya mengikuti, meng-imani, me-Yakini. Apakah kita ini ? hanyalah butiran – butiran pasir dilaut, namun berlagak bisa meramal segala - galanya. Subhanallah.
Para user dimana saja berada, entah yang berada diluar angkasa sana, atau yang tinggal di permukaan bumi. Sekali lagi, hanya Allah yang tahu kapan kiamat terjadi. Kita hanya mampu menunggu atau minimal mengetahui tanda – tanda kiamat sebagaimana yang telah diramalkan oleh Nabi Muhammad.
Para user, yang meragukan ke- Nabian Muhammad, yang menganggap beliau bangsa barbar dari Arab, yang kerjaan menumpahkan darah dan setumpuk penghinaan lainnya. Lihatlah dengan mata terbuka, hilangkan prasangka dan kebencian, bagaimana seorang yang kalian hina tadi, bisa menerima Al Qur’an yang sangat luar biasa. Ia bisa menelurkan ajaran – ajaran baru yang lebih manusiawi, lebih solutif, dan di restui oleh Sang Khalik. Semua sejarah Nabi Muhammad dan para sahabatnya, adalah sebuah epic sejarah yang sangat memukau dan penuh dengan ajaran – ajaran hikmah yang tinggi.
Termasuk ramalan – ramalan beliau tentang tanda – tanda kiamat. Beliau memang tidak tahu kapan terjadinya kiamat, namun beliau bisa meramalkan tanda – tandanya. Dan Alhamdulillah, hampir sebagian besar ramalan tentang tanda – tanda tersebut, sudah terungkap dalam laman sejarah. Meninggalkan decak kagum, betapa seorang manusia gurun yang jauh dari semua teknologi, bisa memiliki kemampuan melebihi semua paranormal dan peramal dari mana saja. Subhanallah.