Minggu, 17 November 2024

CERDAS DALAM MEMILIH PASLON

Cerdas dalam memilih, dan Pintar dalam Mencoblos dan Jangan menyesal jika sudah menjadi Pendukung. Itulah Demokrasi. Dan siap mendukung siapapun yang terpilih. Namanya juga Demokrasi. Saya Pendukung Anies Baswedan, tetapi ketika Prabowo- ya saya harus hormat dan mendukung Pemenangnya.

Rakyat Indonesia ini sudah terbiasa menggeneralisir sesuatu. Contoh jika ada Pejabat Korupsi, langsung semua pejabat dianggap sama. Padahal ada juga pejabat yang masih jujur dan anti korup. Jika ada anggota DPRD yang sombong, dianggap anggota lain sama. Itu menurut saya nggak benar. Dalam menilai kita harus obyektif lah. Jangan karena kita mendukung Si A, lalu kita menganggap si B kurang layak dan sebagainya. Marilah kita obyektif dalam menilai

PUAN MAHAKAM MENGGAGAS DISKUSI PUBLIK TENTANG PERAN MASYARAKAT KALTIM DALAM MELAWAN KEKERASAN SEKSUAL

DISKUSI PUBLIK : 

PERAN MASYARAKAT KALIMANTAN TIMUR DALAM  

MELAWAN KEKERASAN SEKSUAL 

Samarinda, 17 November 2024, telah dilaksanakan sebuah Diskusi Publik yang di gagas oleh PUAN MAHAKAM ( PUAN = Perlindungan Perempuan & Anak ) bertempat di Gedung Pertemuan UPTD PPA Kaltim ). Kegiatan yang dimulai Pukul 14.00 tersebut, dihadiri banyak Aktivis Sosial, Mahasiswi - mahasiswi, LSM dan Ormas yang konsen terhadap kasus kasus Kekerasan Seksual. Dalam Diskusi Publik tersebut ada beberapa Narasumber, diantaranya adalah dari UPTD PPA Kaltim yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Rita Asfianie, SE, Kemudian Narsum dari LBH APIK, dan RPA Kaltim. 

Ibu Rita dalam pemaparannya menyampaikan data - data terjadinya kasus - kasus kekerasan di Samarinda dan Kaltim. Sedangkan dari LBH APIK membahas dari sisi Hukum dan penanganan kasusnya. Sedangkan dari RPA Kaltim menyoroti kekerasan Seksual dari sisi dunia Pendidikan. Dan ternyata dalam pemaparan ketiganya memiliki satu kesamaan, bahwa kasus - kasus kekerasan Seksual banyak terjadi, namun banyak yang kemudian tidak di proses karena kurangnya bukti - bukti penunjang pelaporan. Demikian juga jika si Pelaku ternyata orang Penting di suatu daerah atau kelembagaan. Sehingga membuat kasus kemudian mentok dan gagal dalam menuntut si Pelaku. 

Menurut Narasumber dari LBH APIK, bahwa masyarakat banyak yang tidak memahami kategori Kekerasan Seksual. Seperti memeluk atau mencolek pinggang atau pundak, ternyata termasuk pelecehan Seksual jika si Korban tidak terima.