Minggu lalu,
tanggal 24 Maret 2013, saya dan dua anak saya ( Puput dan Pipit ) berkesempatan
lagi mengunjungi sebuah Pantai. Pantai biru namanya, letaknya sekitar 1 jam
dari kec.Marangkayu Kutai Kartanegara. Airnya bersih dan pantainya cukup dalam,
ombaknya lumayan tinggi, namun lebih tenang. Karena di pantai tersebut telah di
bangun konstruksi pemecah ombak. Baru dengar ? itu lho, pemecah ombak itu
adalah tumpukan batu gunung yang disusun memanjang ketengah laut.
Supaya batunya
tidak hanyut, pinggirnya dibuatkan penahan terbuat dari kayu ulin. Dan
konstruksi seperti itu tidak hanya satu, namun banyak, sehingga kalau kita
melihat pantai semacam ada garis batas. Namun pasirnya putih dan bersih.
Pengunjungnya juga tidak terlalu banyak. Sehingga tidak terlalu ramai. Para penjual juga belum tapi banyak.
Kebetulan warung
tempat saya makan mie rebus, adalah warung pertama yang ada disitu. Konon,
cerita nenek yang punya warung, dulu dia sering dioloki oleh orang, “
Ngapain kamu jualan disitu, tidak ada orang yang beli. Mau jual sama orang utan
kah ? “ namun nenek tersebut tetap tegar berjualan. Sampai sekarang, pantainya
justeru semakin ramai dengan pengunjung. Apalagi kalau musim lebaran atau tahun
baru. Banyak pengunjungnya. Saya mah, angguk – angguk aja mendengarnya.
Tidak lama ada
sebuah kapal karet yang membawa lima
orang berpakaian orange, yang berasal dari kapal besar yang sedang berlabuh di
lepas pantai. Mereka berombongan menuju ke sebuah warung.
Saya pun
bertanya lagi sama yang punya warung, kali ini anaknya si nenek yang menyahut.
“ Siapa mereka ?”
“ Oh biasa pak,
mereka itu karyawan kapal yang mau ngambil. pesanan Udang atau kepiting, untuk
dibawa ke kapal.”
Saya makin
tertarik, “ Lho emangnya bisa pesan ?
berapa perkilonya mbak ?”
“ Kalau udang
biasanya Rp.60.000 perkilo. Sedangkan kepiting perkilo Rp. 20.000 . kilo.”
“ Oh gitu ya
mbak ?”
Tidak lama
muncul Puput dan Pipit muncul basah – basahan. Mereka membawa kulit kerang dan
klomang. “ Ayo, Bah, mandi yuk…. “
“ Nggak ah.”
Sahut saya. “ wong bapak habis makan.”
Setelah pesan
Pop Ice blender, mereka langsung kabur ke pantai lagi.
Taklama saya
menyusul kepantai. Anak – anak saya ajak ke lokasi yang agak jauh dari situ.
Saya pun akhirnya memutuskan untuk mandi, dan itu melanggar sumpah saya selama
ini, kalau kepantai, saya tidak pernah mandi air laut. Dan hari itu saya pun
nyebur ke laut. Ketika sedang asik mengapung dipinggir pantai, tanpa sengaja
tangan saya mengeruk ke pasir dalam air. Dan tangan saya menyentuh kerang laut.
Saya coba lagi mengeruk ternyata dapat lagi, saya panggil puput dan pipit. “
eh, banyak kerangnya nih”. Jadilah kami berburu kerang. Lumayan dapatnya. Satu
kantong plastic…..asik….. dapat kerang laut.
Tepat jam 4
sore, kami pun meluncur balik ke Marangkayu. Untuk melanjutkan acara
selanjutnya………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar