Menurut saya, seorang manusia yang menggunakan AI dalam Study dan Penulisan tentang hal - hal dalam pengembangan sebuah tema atau masalah - adalah tidak masalah. Justeru interaksi manusia dengan AI akan sangat hidup dan menarik. Disinilah fungsi AI sebagai Asisten Pembantu manusia. Karena AI memang dirancang untuk menyimpan, mengolah data, menganalisa data, dan bahkan melakukan prediksi pemikiran tentang sesuatu yang belum terjadi. Jujur saja, AI sangat membantu dalam kegiatan - kegiatan manusia selama ini. Contoh saja, dengan kehadiran Google selama ini, banyak hal - hal yang menambah kaya pemikiran manusia. Dengan mudahnya kita mencari artikel atau data - data yang berkaitan dengan apapun yang sedang kita garap.
Banyak film - film yang menjadikan elemen AI sebagai aktor pendamping dari bintang utama film. Kita bisa lihat bagaimana Computer-nya Bruce Wayne yang begitu pintar dan canggih, membantu Batman dalam membasmi kejahatan para musuhnya. Kita juga bisa melihat film sebuah mobil yang bisa berfikir sendiri dan membantu tokoh utamanya dalam menyelesaikan misi - misinya. Kita juga melihat penggunaan AI dalam film - film James Bond dan Mission Imposible. Bahkan dalam waralaba Fast and Farious pun menyasar hal yang sama, yaitu kehadiran AI yang keren dan membuktikan fakta bahwa AI merupakan sebuah alat bantu yang jika berada ditangan yang salah, akan menjadi musibah yang luar biasa.
Sebuah Film Legendaris yang menjelaskan tentang AI ini pun seperti Terminator dan Transformer. Kebangkitan AI yang hidup dalam organisme cyber, bisa berfikir dan bahkan bertentangan dengan umat manusia sebagai penciptanya. dan yang sangat nyata difilmkan adalah the : I am Robot.
ketika Robin yang tadinya sebagai Asisten, kemudian berubah menjadi Batman. Kurang lebihnya demikian peran AI terhadap penggunanya yaitu manusia. Ketika AI mengambil peran sebagai tuan dan bukan lagi pembantu.
inilah yang dikhawatirkan oleh Elon Musk. karena memang peran AI mulai mengambil alih peran manusia untuk membantu manusia. Manusia dianggap cacad produk. karena suka perang, suka mabuk dan suka membunuh. sehingga AI menganggap manusia sebagai organisme yang justeru mengancam kedamaian dunia. hal ini terlihat jelas dalam film Avengers, The Rises Of Ultron.
tapi ada satu yang tidak dimiliki oleh AI atau apapun variannya, AI sama sekali tidak memiliki Emosi seperti manusia. AI hanya mampu meniru - niru, tetapi AI sama sekali tidak memiliki rasa itu. AI tidak bisa menangis karena menonton sebuah film sedih atau Romantis. AI tidak bisa melamun sendirian di tepi sawah. AI tidak bisa merasakan Getaran keagungan TUHAN Maha Pencipta. Sampai kapanpun itu, AI tidak akan pernah sampai pada level itu.
karena itulah, bersyukurlah kita manusia, masih bisa meneteskan airmata, bisa merasakan cinta kasih, bisa merasakan sedih, jengkel dan dongkol. dan yang paling utama adalah, manusia bisa merasakan namanya kebahagiaan.
by Muhammad Yusni - Elemen Kejut Teknology Milenium