Minggu, 11 Juli 2021

NALURI MANUSIA MENCARI NAFKAH

PENULIS : MUHAMMAD YUSNI MS ( NGARAN ABAH )

Karena kesibukan mencari nafkah di dunia ini, maka kita telah banyak melewatkan keindahan – keindahan alam yang telah diciptakan oleh Allah. Begitu banyaknya keindahan yang berada di sekitar kita, namun kita sama sekali tidak sempat menikmatinya. Kita begitu sibuk mengejar uang, uang dan uang. Jungkir balik, siang malam, kesana – kemari, mencari dan terus mencari. Betapa membosankannya hidup kita ini. Lihat saja gemerlapnya dunia artis. Memang mereka hidup dalam industry hiburan. Industry yang menciptakan berbagai macam hiburan untuk dinikmati oleh penduduk bumi. Mulai dari fashion, music, film, drama, dan berbagai variannya.      Seharusnya sebagai penghibur ( artis, penyanyi, actor, dll ) mereka harusnya lebih bahagia dari yang lain. Namun anehnya banyak kalangan industry hiburan ini yang mati bunuh diri, kebanyakan makan obat, hidup dalam keterasingan, di bully, dll. Justeru mereka sama sekali tidak menikmati semua kenikmatan yang telah mereka dapatkan. Ataukah mereka tidak mengerti untuk apa itu semua, sehingga justeru mereka mengalami guncangan jiwa, dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Negeri modern seperti Jepang, sebagaimana dikatakan si Nose ( artis yang murtad keluar dari Islam ), pernah berkata, Jepang saja tidak butuh agama, bisa maju. Pada kenyataannya, di Jepang tingkat bunuh diri termasuk kategori tertinggi. Mengapa mereka memilih jalan tersebut? Yang jelas pasti kekosongan jiwa. Modernitas menciptakan sebuah realitas yang bernama kekosongan jiwa ( yang seharusnya diisi dengan Keimanan terhadap Agama ), mereka memang menikmati semua modernitas yang telah mereka ciptakan, namun mereka kehilangan jiwa mereka. Mereka tidak tahu untuk apa hidup, untuk apa menikmati semua itu, bahkan mereka sama sekali tidak memiliki tujuan pasti. Dan yang parahnya lagi mereka tidak tahu mau kemana setelah mereka mati.

1 komentar: