Selasa, 30 Juni 2020

DAFTAR NAMA PEMIMPIN SAMARINDA DARI MASA KE MASA


DAFTAR NAMA MANTAN WALIKOTA SAMARINDA
DARI MASA KE MASA
PENYUSUN : MUHAMMAD YUSNI 


No

Nama Lengkap

Pasangan Walikota
Masa Menjabat
Walikota
Tempat Tgl Lahir
Keterangan
1.
Kapten Soedjono AJ               

1960 – 1961


2.
Letkol Ngoedio  BcHK             

1961 - 1967


3.
H.M. Kadrie Oening             

1967 – 1974


4.
H.M. Kadrie Oening             

1974 – 1980


5.
Anang Hasyim           

1980 – 1985


6.
Let.Kol. Iswanto Rukin          

11 Feb 1985 – 7 Maret 1985

Meninggal pada saat masih jabat
7.
Drs. H.A. Waris Husain          

1985 – 1990


8.
Drs. H.A. Waris Husain          

1990 – 1995


9.
Kolonel H. Lukman Said        
Achmad Amins
1995 - 2000


10.
Drs. H. Achmad Amins, MM 
Syaharie Jaang            
2000 – 2005


11.
Drs. H. Achmad Amins, MM 
Syaharie Jaang
2005 - 2010


12.
H. Syaharie Jaang, SH., MSi  
Nusyirwan Ismail   
23 November 2010


13.
H. Syaharie Jaang, SH., MSi
Nusyirwan Ismail
2010 - 2015

Nursyirwan meninggal 2019


Daftar Nama Camat - Camat di Kota Samarinda


1. Camat Samarinda Ilir

No.

Nama

NIP

Ket

1.

M. Yusuf Djafrie, BA

010 021 511

-

2.

Drs. Bustaman Arham

010 050 396

-

3.

Drs. H.A. Nazuar Efendie

010 046 605

-

4.

Drs. Mustar Machmud

550 003 313

-

5.

Drs. H. Hamka Halek

010 084 086

-

6.

Drs. H. Murjani Aziz

010 092 788

-

7.

Drs. H. Didi Purwito, M.Si

19660626 198609 1 001


8.

Akhmad Yani, S.IP

19651006 198609 1 001

2011

9.

H. Nursan, S.Sos

19621231 198907 1 001

2011 - 2017

8.

Syamsu Alam, SP, M.Si

19660901 198803 1 011

2017 - 2018

9.

Ramdani, S.Sos, M.Si

19651208 198609 1 002

2018 - sekarang




2. Camat Samarinda Ulu


3. Camat Samarinda Utara


4. Camat Samarinda Seberang


5. Camat Palaran


6. Camat Sungai Kunjang








Kamis, 25 Juni 2020

PARA PEMIMPIN KALTIM DARI MASA KE MASA

Pemerintahan
Gubernur
No. Nama        Dari     Sampai

1. A.P.T. Pranoto        1956    1962

2. I.A. Moeis[19]        1959    1959

3. A. Moeis Hasan      10 Agustus 1962         14 September 1966

4. Soekadio     1966    1967

5. Abdoel Wahab Sjahranie    1967    1978

6. Ery Soepardjan       1978    1983

7. H. Soewandi           1983    1988

8. H.M. Ardans, SH    1988    1998

9. Suwarna A.F.[20]   1998    2006

10.Drs. Yurnalis Ngayoh[21]  8 Desember 2006        3 Juli 2008

Tarmizi Abdul Karim[22]       3 Juli 2008       17 Desember 2008

11. Awang Faroek Ishak[23]  17 Desember 2008 - 2013      

                                              11. Awang Faroek Ishak[24]  2013 - 2018


                                                                             
                                                  GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALTIM
                                                  PERIODE 2019 - 2024
                                                  DR.Ir.H.Isran Noor.M.Si - H. Hadi Mulyadi, S.Si., M.Si
 - 


Daftar wakil gubernur

No.      Nama                               Dari     Sampai            Keterangan
1.         H.M. Ardans, SH            1983    1988
2.         H. Harsono, S.Sos           1988    1993
3.         Suwarna A.F.                   1993    1998
4.         Drs.H. Chaidir Hafiedz   1998    2002
5.         Drs. Yurnalis Ngayoh     1998    2003
6.         Drs. Yurnalis Ngayoh     2003    2006
7.         Farid Wadjdy                  2008
8.         Hadi Mulyadi, M.Si        2019    2024    


Minggu, 03 Mei 2020

SEMBURAT JINGGA

Penulis : M. Yusni
Samarinda 10 Juli 1992

Yayang baru saja berlalu dari hadapanku. Berlalu dengan cuek dan tak sekalipun menegurku, sebagaimana selama ini selalu dilakukannya. Situasi begini sudah lama kuramalkan, selama kami menjalin hubungan.

Suasana kemarahan dan tak saling tegur selayaknya seteru beberapa keturunan. Padahal sebelumnya kami adalah sepasang sejoli yang saling mencintai dan merindui. 

Yayang kukenal sejak ia menjejakkan kakinya di pelataran SMA kami. Waktu itu, dia masih lugu dan culun. Maklum masih usia baru lulus SMP. Tapi kelincahannya sangat menawan hati, mengusik sebuah taman dalam dadaku yang selama ini sunyi. 

"Kamu namanya Yayang, ya? " tanyaku dulu ketika awal perkenalan kami.

"Darimana kamu tahu namaku? Kakak pasti melihat di Biodata saya khan ?" Wajahnya tampak jengah. Matanya yang bening dan gede, nampak berbinar - binar. sementara diujungnya tersungging senyum kecil.

Senyuman yang sama. Senyum yang rasanya pernah kulihat entah dimana. Tapi senyum itulah yang kemudian selalu mengusik malam - malam membosankan. Mengusik ketenanganku belajar di kelas. Rasanya selalu kepingin ke kelas sebelah, mencari - cari bayangannya.

Sementara aku mulai akrab dengan Yayang. Riwi sahabatnya yang selalu ikutan kemanapun kami pergi. Entah jam kosong ataupun jam istirahat, selalu saja kami bertiga ngalur ngidul. Entah itu di kantin atau pun di Taman Sekolah.

Yayang suka bikin puisi kalau perasaannya sedang mood atau kambuh romantisnya. kesukaan yang sama dengan aku. Saking seringnya aku menulis puisi dan kukirimkan diam - diam ke Radio Don Bocho Jln. Pasundan Kampung Jawa. Banyak puisi yang kutulis tentang berbagai macam perasaanku. Aku sudah terbiasa mulai SMP dan mengirimkannya ke Radio tersebut. Hanya saja aku tidak pernah menuliskan nama asliku. Aku lebih suka bersembunyi dibelakang sebuah nama samaran yaitu Pendekar Merpati dari Lembah Sunyi. 

Tanpa terasa hubunganku dengan Yayang cukup lama berlangsung. Kami sering saling mengirim surat yang panjang - panjang, yang penuh dengan puisi - puisi khas anak muda. Demikian itulah kemudian kami begitu hanyut dalam romantisme usia belia. 

Namun tiba - tiba ada perubahan sikap dari Riwi. Sahabat Yayang yang selalu kemana - mana mengikuti kami mendadak menjauhi kami. Tiada keakraban seperti dulu lagi. Setelah Yayang bercerita, barulah aku sadar, ternyata Riwi memendam perasaan yang sama terhadap diriku, sebagaimana perasaan Yayang terhadapku. Hal itu makin terungkap ketika suatu hari Yayang memergoki Riwi sedang menatap selembar fotoku. Sementara matanya berkaca - kaca.

Sejak itulah hubunganku dengan Yayang mulai terasa hambar. Yayang merasa bersalah karena telah melukai perasaan sahabat terbaiknya. Tidak ada lagi keceriaan itu. Tidak ada lagi berlembar - lembar surat yang dikirim Yayang kepadaku. Sampai suatu hari ada selembar surat diantar oleh sahabatku Mas Budhi. Ketika kubuka - isinya hanya selembar kertas putih - dengan sebuah tulisan singkat 
: " Putus. " 

Riwi sendiri tiba - tiba tidak pernah turun sekolah lagi. Meninggalkan aku dan Yayang dalam hubungan yang hambar dan pahit. Hubunganku sudah begitu jauh. Kami pun sudah tidak bertegur sapa lagi.

Sampai suatu hari, ada informasi kalau Riwi masuk rumah sakit, kritis dan akhirnya meninggal. Semakin menambah rasa bersalah yang dalam diriku. Aku bisa memahami perasaan Yayang terhadapku. Dari rasa cinta, yang kemudian berubah menjadi rasa benci yang teramat sangat.

Hingga kemudian aku lulus dari SMA, aku tidak pernah bertemu lagi dengan Yayang. Semua kisah hubungan kami kini hancur lembur di balik semburat jingga mentari yang mulai tenggelam.

Dibalik sampul buku terakhir yang kuterima dari Yayang, ada sebuah tulisannya :

" Ini semua gara - gara kamu. Seandainya aku tak mengenalmu dulu, maka semua ini tidak mungkin terjadi. Apalah artinya cinta, sementara aku harus mengorbankan persahabatanku. Selamat tinggal. Mudah mudahan kita tidak akan pernah bertemu lagi."