Itu adalah judul sebuah buku yang menjadi buku Favorit saya sewaktu masa Remaja. Sebelum bertemu buku itu saya selalu memikirkan masalah kematian. Sejak masih SD saja saya sudah berfikir, bagaimana yang kalau aku tiba -tiba mati. Bagaimana ya kalau Bapak dan ibu saya mati. Apa yang terjadi pada saya. Itu saja yang selalu menjadi buah fikiran saya. Saya pun kemudian melakukan pencarian tentang hakikat mati lewat membaca majalah "MISTERI". Atau membaca karya - karya Abdullah Hararap, seorang Penulis Novel Misteri. Banyak buku - buku misteri yang saya lalap habis. Itu belum termasuk buku buku Agama tentang kematian, Alam Barzah, kehidupan di Akhirat. Begitu hausnya saya tentang kematian ini, sehingga membuat saya jarang bisa tersenyum.
Kemudian disekitar saya, teman - teman yang tiba - tiba meninggal, tetangga, keluarga, yang meninggal, disekitar saya, menambah ketidakmengertian saya terhadap kematian. Mengapa dengan mudahnya seseorang meninggal. Kehadiran saya ketika melihat maut menjemput, salah satunya adalah ketika saya dan para sepupu saya sedang memegangi Kakek saya yang sedang meregang nyawa. Kemudian meninggalnya sahabat saya di SMA yang bernama Sayidah. Kemudian banyak lagi yang saya saksikan langsung. Dan yang terakhir adalah ketika meninggalnya mertua saya sendiri.
Memang benar maut itu Pemutus Kenikmatan. Memang benar Maut itu memisahkan kita dengan keluarga kita. Maut tidak pernah bertanya ketika dia datang, apakah anda sudah siap apa belum. Maut tidak pernah memberikan sms peringatan. Maut tidak pernah mengetuk pintu rumah. Maut tidak pernah memilih.
Maut hanya Ta'at kepada Allah. Ketika perintah turun, maka malaikat maut langsung bergegas melaksanakannya. Dia tidak pernah bertanya, Apakah kamu sudah siap ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar