13 November 2015 ( Berbentuk Draft )
12 September 2024 ( Mulai dilanjutkan lagi )
( USULAN JUDUL SEMENTARA )
JEJAK DAKWAH MUHAMMADIYAH DI KOTA SAMARINDA
PENYUSUN :
Moehammad Yoesny
Candra Ivony
Study Sederhana terhadap rekam jejak
Pergerakan dan Dakwah Persyarikatan Muhammadiyah
di Kota Samarinda
---------------------- xxx -------------------------
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR PENYUSUN
Sambutan – sambutan
1. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Samarinda
2. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur
3. Mantan ketua – ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Samarinda
4. Mantan ketua – ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim
Bab 1
Latar Belakang Penulisan
Bab 2
REKAM JEJAK DAKWAH MUHAMMADIYAH DI KOTA SAMARINDA
A. Sekilas Tentang Kota Samarinda
B. Sejarah Muhammadiyah Di Kota Samarinda
C. Perkembangan Dakwah Muhammadiyah Dibagi Berdasarkan Periode Kepemimpinan Daerah Muhammadiyah Samarinda
Bab 3
Inventarisasi Amal Usaha Muhammadiyah
Bab 4
Apa Kata Mereka Tentang Muhammadiyah Di Samarinda
Bab 5
Penutup dan kesimpulan
Referensi Dan Bahan Pustaka
Ucapan terima kasih
---------------------- xxx -------------------------
KATA PENGANTAR PENYUSUN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Upaya – upaya untuk melakukan penulisan terhadap sejarah Muhammadiyah di Tanah Kalimantan, sudah cukup banyak dilakukan orang. Baik sebatas rencana, atau sebatas diktat, atau bahkan seperti buku yang ditulis oleh Ayahanda Muhammad Haiban. Yang saya lakukan hanya sebatas upaya pencatatan sederhana untuk memperkaya khasanah dunia tulis menulis di kalangan warga Muhammadiyah Kaltim yang cukup minim jumlahnya. Padahal dikalangan para tokoh Muhammadiyah Kaltim banyak pemikir – pemikir, ahli dakwah dan penceramah mumpuni. Namun sangat minim yang kemudian menuliskan pemikiran atau dakwah mereka kedalam bentuk buku atau tulisan.
Buku yang saya susun ini hanyalah sebuah catatan pinggir saya, ketika saya sempat mendampingi beliau – beliau sebagai seorang sekretaris eksekutif Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Samarinda, periode 2005 – 2010.
Buku ini pun sengaja hanya membahas tentang Muhammadiyah di Kota Samarinda. Tidak sampai ke tingkat Propinsi Kaltim. Karena kebetulan area yang benar – benar saya kenal adalah Kota Samarinda.
Upaya penulisan buku ini pun perlu waktu yang cukup lama, mengingat kegiatan saya sehari – hari yang cukup padat. ( Padat bukan karena orang penting, tetapi sibuk karena urusan sederhana setiap harinya ). Misalnya seperti antar jemput anak, turun kerja sebagai tenaga honorer di salah satu SMK Negeri di Samarinda, ngajarin bimbel komputer di Loa Ranten Kecamatan Loa Janan. dll.
Dan Mudah – mudahan Buku ini cepat selesai.
Saya pun tidak berfikir bagaimana caranya nanti menerbitkan buku ini, dan apa ada biayanya atau tidak. Yang pada prinsipnya, saya hanya mengetik, mengetik dan mengetik.........
BAB 1
LATAR BELAKANG PENULISAN
Memang dalam Muhammadiyah ada semacam pemahaman, bahwa lebih banyak kerja daripada banyak bicara. Orang Muhammadiyah biasanya dalam beramal atau berbuat kebajikan nggak pernah banyak bicara. Yang penting gimana sesuatu bisa terwujud. Contohnya misalnya membangun Sekolahan : dengan biaya apa adanya atau seberapapun, Insya Allah pasti akan berdiri. Entah itu mungkin hasil kumpul uang dari warga, atau bahkan dari kantong sendiri. Dan biasanya yang menyumbang nggak pernah koar - koar, ini loh uang saya sekian untuk membangun sekolahan ini...... sangat jarang kita ketemu donatur atau simpatisan yang membuka mulut seperti itu. Biasanya dengan istilah : Sumbangan dari Hamba Allah. Padahal ya dari orang itu sendiri.
BAB 2
GELIAT DAKWAH MUHAMMADIYAH DI KOTA SAMARINDA
A. SEKILAS TENTANG KOTA SAMARINDA
Kota Samarinda dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960, berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di Kalimantan Timur.
Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja (luas sekitar 2.727 km²).
Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.
Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4 kecamatan menjadi 6kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Sungai Kunjang
- Kecamatan Samarinda Ulu
- Kecamatan Samarinda Utara
- Kecamatan Samarinda Ilir
- Kecamatan Samarinda Seberang
- Kecamatan Palaran
Pemekaran kecamatan kembali dilakukan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat dan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat. Kecamatan-kecamatan di Samarinda yang semula berjumlah 6, kini dimekarkan menjadi 10 kecamatan. 4 kecamatan hasil pemekaran tersebut antara lain:
- Kecamatan Samarinda Kota
- Kecamatan Loa Janan Ilir
- Kecamatan Sambutan
- Kecamatan Sungai Pinang
Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2010.
Jadi, secara administratif Kota Samarinda dibagi menjadi 10 kecamatan dan 53 kelurahan.
Tabel kode wilayah kecamatan dan kelurahan[ sumber : https://id.wikipedia.org )
Kode Kecamatan[2] | Kecamatan | Kode Kelurahan[2] | Kelurahan | Kode Pos | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
64.72.01 | Palaran | 64.72.01.1001 | Rawa Makmur | 75243 | 5 kelurahan |
64.72.01.1002 | Handil Bakti | 75242 | |||
64.72.01.1003 | Bukuan | 75241 | |||
64.72.01.1004 | Simpang Pasir | 75243 | |||
64.72.01.1005 | Bantuas | 75253 | |||
64.72.02 | Samarinda Seberang | 64.72.02.1001 | Sungai Keledang | 75131 | 3 kelurahan |
64.72.02.1002 | Baqa | 75131 | |||
64.72.02.1003 | Mesjid | 75133 | |||
64.72.03 | Samarinda Ulu | 64.72.03.1001 | Teluk Lerong Ilir | 75128 | 8 kelurahan |
64.72.03.1002 | Jawa | 75122 | |||
64.72.03.1004 | Air Putih | 75124 | |||
64.72.03.1005 | Sidodadi | 75111 | |||
64.72.03.1006 | Air Hitam | 75124 | |||
64.72.03.1007 | Dadi Mulya | 75123 | |||
64.72.03.1008 | Gunung Kelua | 75123 | |||
64.72.03.1009 | Bukit Pinang | 75124 | |||
64.72.04 | Samarinda Ilir | 64.72.04.1001 | Selili | 75114 | 5 kelurahan |
64.72.04.1002 | Sungai Dama | 75115 | |||
64.72.04.1003 | Sidomulyo | 75116 | |||
64.72.04.1013 | Sidodamai | 75116 | |||
64.72.04.1014 | Pelita | 75117 | |||
64.72.05 | Samarinda Utara | 64.72.05.1002 | Sempaja Selatan | 75119 | 5 kelurahan |
64.72.05.1003 | Lempake | 75118 | |||
64.72.05.1004 | Sungai Siring | 75118 | |||
64.72.05.1010 | Sempaja Utara | 75119 | |||
64.72.05.1011 | Tanah Merah | 75119 | |||
64.72.06 | Sungai Kunjang | 64.72.06.1001 | Loa Bakung | 75126 | 7 kelurahan |
64.72.06.1002 | Loa Buah | 75126 | |||
64.72.06.1003 | Karang Asam Ulu | 75126 | |||
64.72.06.1004 | Lok Bahu | 75125 | |||
64.72.06.1005 | Teluk Lerong Ulu | 75127 | |||
64.72.06.1006 | Karang Asam Ilir | 75126 | |||
64.72.06.1007 | Karang Anyar | 75125 | |||
64.72.07 | Sambutan | 64.72.07.1001 | Sungai Kapih | 75114 | 5 kelurahan |
64.72.07.1002 | Sambutan | 75115 | |||
64.72.07.1003 | Makroman | 75115 | |||
64.72.07.1004 | Sindang Sari | 75114 | |||
64.72.07.1005 | Pulau Atas | 75114 | |||
64.72.08 | Sungai Pinang | 64.72.08.1001 | Temindung Permai | 75119 | 5 kelurahan |
64.72.08.1002 | Sungai Pinang Dalam | 75117 | |||
64.72.08.1003 | Gunung Lingai | 75119 | |||
64.72.08.1004 | Mugirejo | 75119 | |||
64.72.08.1005 | Bandara | 75119 | |||
64.72.09 | Samarinda Kota | 64.72.09.1001 | Karang Mumus | 75113 | 5 kelurahan |
64.72.09.1002 | Pelabuhan | 75112 | |||
64.72.09.1003 | Pasar Pagi | 75111 | |||
64.72.09.1004 | Bugis | 75121 | |||
64.72.09.1005 | Sungai Pinang Luar | 75117 | |||
64.72.10 | Loa Janan Ilir | 64.72.10.1001 | Simpang Tiga | 75391 | 5 kelurahan |
64.72.10.1002 | Tani Aman | 75391 | |||
64.72.10.1003 | Sengkotek | 75391 | |||
64.72.10.1004 | Harapan Baru | 75136 | |||
64.72.10.1005 | Rapak Dalam | 75133 | |||
Jumlah | 10 kecamatan | Jumlah | 53 kelurahan |
B. SEJARAH MUHAMMADIYAH DI KOTA SAMARINDA
Bicara sejarah Muhammadiyah Samarinda, sama saja kita bicara tentang sejarah Kota Samarinda. Kita harus memahami terlebih dahulu tentang kronologi berdirinya Kota Samarinda sejak awal. Nanti dari sana baru kita bisa melihat titik awal kemunculan Muhammadiyah. Dan saya tidak terjebak sibuk dengan para sejarahawan. Biar aja mereka yang mengurusi sejarahnya. Saya hanya sekedar mengambil kronologi berdirinya Kota Samarinda dari awal saja.
Jika kita membuka – buka buku sejarah, maka kita menemukan fakta bahwa Kota Samarinda ternyata dibangun oleh orang perantauan dari Tanah Bugis, yang mendapat jatah daerah dari Sultan Kutai Kartanegara.
Sebutan kota Samarinda juga ternyata berasal dari kata SAMARENDAH, karena konon khabarnya tanah di Samarinda adalah tanah rawa. Pertanyaannya adalah, apakah Samarinda dulu merupakan daerah kosong sama sekali tidak ada penghuninya ketika pertama kali di rintis oleh Daeng Mangkona dan kawan – kawannya atau sudah ada penghuninya ?
C. PERKEMBANGAN DAKWAH MUHAMMADIYAH DIBAGI BERDASARKAN PERIODE KEPEMIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH SAMARINDA
1. PERIODE 1990 - 1995 Konfirmasi
2. PERIODE 1995 – 2000 Konfirmasi
3. PERIODE 2000 – 2005 DRS. H. MUHHADI. BA
4. PERIODE 2005 – 2010 DRS. H. ABDUL HADI. MM
5. PERIODE 2010 – 2015 SUWOKO, SE
BAB 3
INVENTARISASI AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Dalam sebuah acara training Ikatan Pelajar Muhammadiyah, sambil menanti giliran mengisi materi, saya sempat berbincang – bincang dengan Bapak Almarhum Abdul Latif Salam ( seorang mualaf mantan pendeta, kemudian aktif di Muhammadiyah Kota Samarinda ), beliau sempat menyampaikan unek – unek beliau tentang minimnya data dan informasi tentang fasilitas yang dimiliki ummat Islam di Kota Samarinda. Yang dimaksud beliau adalah, berapa sih sebenarnya jumlah ummat Islam yang ada di Samarinda. Berapa sih jumlah sekolah – rumah sakit – mesjid – mushola yang di miliki ummat Islam di Samarinda. Beliau kepingin tau seberapa kekuatan ummat Islam tersebut. Baik yang dimiliki Muhammadiyah atau ormas Islam lainnya. Saya waktu itu karena masih kurang respek, cuman mengiyakan aja. Saya waktu itu belum paham apa maksud beliau.
Setelah sekian tahun, saya baru menyadari makna pembicaraan kami tersebut. Memang sulit menemukan angka pasti, berapa kekuatan yang dimiliki ummat Islam ? Baik dari segi jumlah penganut, fasilitas pendidikan, Amal Usaha yang dimiliki oleh kaum Muslim. Nah, karena saya kebetulan aktifnya di Muhammadiyah, saya pun berinisiatif untuk mencoba – coba mendata “kekuatan bebuhannya Muhammadiyah Samarinda”. Awalnya saya mencoba mengklasifikasikan berdasarkan tingkat pendidikan, mulai dari TK – SD – SMP dstnya. Kemudian saya berfikir untuk mencoba membaginya berdasarkan tingkat Cabang Muhammadiyah yang ada di Kota Samarinda.
BAB 4
APA KATA MEREKA TENTANG MUHAMMADIYAH DI SAMARINDA
1. Para Sesepuh Muhammadiyah
a. Drs. Suyatman, MM
b. Drs. Abdul Hadi, MM
c. Drs. Muhhadi, BA
d. Nurdin. AH
2. Para Sesepuh Aisyiyah
a. Konfirmed
b.
3. Para Sesepuh AMM :
a) Drs. Jaswadi ( IMM )
b) Drs. Muhammad Jafron, M.Si ( IMM )
c) Drs. Wahadi ( IMM )
d) Drs. Masykur Sarmian ( IMM )
e) Drs. Subhan ( IMM )
f) Suwanto ( Pemuda Muhammadiyah )
g) Darlis Patolongi. S.Hut ( Pemuda Muhammadiyah )
h) Ahmad Aznem, SE ( IPM )
i) Damingun, SE ( IPM )
j) Sudarno, SE ( IPM )
3. Para Mantan Pejabat Yang dekat dengan Muhammadiyah
a. konfirmed
4. Para Pejabat Sekarang tentang Muhammadiyah
a. Konfirmed
5. Apa Kata Warga Non Muhammadiyah
a. Konfirmed
6. Apa Kata Warga Non Muslim tentang Muhammadiyah
a. Konfirmed
BAB 5
PENUTUP DAN KESIMPULAN
konfirmasi
REFERENSI DAN BAHAN PUSTAKA
1. Buku Diktat Karya Sudiono Ngadimun Badrie
2. Buku Karya Drs. Muhammad Haiban
3. Buku Panduan Peserta Tanwir Pemuda Muhammadiyah
4. Buku Panduan Peserta Tanwir Muhammadiyah 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
konfirmasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar