Mungkin aku
memang ditakdirkan untuk menjadi seorang Pencatat dan harus menuliskannya agar
bisa dibaca oleh orang – orang lain, khususnya generasi yang akan datang.
System pencatatan di zaman sekarang barangkali sudah jauh beda dibandingkan
dengan yang dilakukan orang – orang terdahulu, seperti menulis di batu, di daun
lontar atau pun di kertas. Zaman sekarang sudah ada yang namanya computer.
Setelah ditulis menggunakan computer, langsung bisa kita upload ke dunia maya.
Entah ke sebuah situs atau pun blog yang memang untuk disediakan untuk
menampung semua itu. Jika sudah ada disana, maka siapa saja dan kapan saja bisa
membacanya. Selama dunia masih ada networking system cyberspace, maka tulisan
apa saja, foto apa saja, file, dokumen, suara, film, video, aplikasi dan
program apa saja bisa di akses manusia. Entah si manusia berada di mana, di WC,
di rumah, di kantor, di Sekolah, di gunung atau pun di angkasa luar.
Entah,
apakah aku harus bersyukur hidup di zaman sekarang ini. Hidup dipintu gerbang
alam maya. Hidup diantara garis – garis horizontal dan vertical limit digital.
Tapi apapun opini anda, kita harus menyadari bahwa kita hidup di zaman serba
digital, entah itu cara berkomunikasi, cara menikmati hiburan, cara menikmati berkerja
dan “ istilah computer sebagai pembantu manusia” benar – benar terealisasikan
secara tuntas. Walaupun sisi kelemahan dan kekurangan tetap ada.
Setiap program
yang sempurna, pastilah ada titik kelemahan dan titik kekurangannya. Karena si
pembuat, toh, hanyalah makhluk biasa. Makhluk ciptaan yang memiliki kekurangan
dan kelebihan.
Kesimpulannya,
bahwa dengan kemajuan manusia di zaman sekarang khususnya dibidang tekhnologi
dan komunikasi bukan sesuatu yang harus dipuja – puja apalagi sampai kita
per-Tuhan-kan. Teknologi hanyalah alat bantu manusia, tidak lebih dan tidak
kurang. Justeru dengan teknologi kita bisa mencapai keimanan yang lebih
berkualitas dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
25 Oktober
2012 – Loa Duri Ilir Village
Tidak ada komentar:
Posting Komentar