Memang
benar kata para Tetua dahulu, bahwa : yang namanya banyak utang (
biar orang kaya raya ) adalah orang yang miskin. Punya harta benda
dan kendaraan mewah tetapi adalah pinjaman ( entah pinjaman dari
bank, entah pinjaman dari orang, entah pinjam dengan cara korupsi
atau uang kas kantor ). Pokoknya tetap masuk kategori miskin.
Pantesan
aja, berdasarkan survey beberapa kali yang dilakukan oleh para LSM
atau instansi pemerintah, tingkat kemiskinan di Negeriku ini masih
membingungkan. Dibilang menurun, kok masih banyak yang mengaku
miskin. Dibilang bertambah, kok ternyata masih miskin. Artinya
kategori miskin masih tetap menjadi Tanda Tanya.
Ketika
zamannya era reformasi 1998, beberapa teman – teman aktivitas
mahasiswa sempat berdiskusi sampai keringatan, membicarakan topik
yang aneh tadi, yaitu : Kategori Miskin dan kategori rakyat miskin.
Bingung dan membingungkan.
Lalu apa
hubungannya dengan orang kaya tetapi dikatakan orang yang miskin
diawal tulisan tadi ? Entahlah broo, silahkan di hubung – hubungkan
sendiri aja. Yang jelas, kesimpulan tulisan saya kali ini adalah : “
Orang yang banyak utang itu termasuk kategori orang miskin.”
Silahkan
anda tersinggung atau tersungging, itu adalah hak anda.