Senin, 11 Agustus 2008

PILIH SELINGKUH ATAU POLIGAMI


Maaf kalau tulisanku kali ini agak sedikit ruwet, namun apa yang kutuliskan ini adalah sebuah wacana bola panas.............


Mengapa seorang lelaki cenderung selingkuh ? Karena dorongan nafsu syahwat yang sangat kuat, sehingga mengalahkan akal sehat ataukah ada masalah lain ? Lelaki memiliki kekuatan dan berbeda pandangannya tentang seks. Bagi seorang wanita seks barangkali hanyalah sebuah kewajiban memuaskan suami. Tanpa berfikir mengenai makna dan seni bercinta. Bagi mereka, suami puas ya sudah. Sangat sulit memuaskan seorang perempuan. Terkadang dalam melayani suami mereka ya sekedarnya aja. Begitu selesai mereka kembali kedunia mereka. Dunia mengurusi anak dan rumah tangga. Mereka sama sekali kehilangan seni hidup. Jadi wajar saja kalau kemudian suami merasa kehampaan yang luar biasa. Dan karena kehampaan dan hubungan yang terlalu wajar itulah akhirnya mendorong seseorang untuk mencoba “Menu lain”. Dan sebagaimana bisa diduga, maka banyaklah terjadi selingkuh dimana – mana. Mengapa selingkuh dipilih ? Biasanya ini langkah paling aman dan mengundang tantangan. Misalnya kepandaian menyimpan rahasia. Kepandaian bersandiwara terhadap pasangan masing – masing. Pura – pura keluar kota diakhir minggu. Pura – pura ada acara di Kota A atau B selama seminggu. Dan lelaki sangat pandai membuat sebuah skenario.
Entah siapa yang perlu intropeksi diantara kedua jenis manusia ini. Apakah sang suami yang harus membatasi libidonya ( sementara produk Cement-terus menerus, dan memerlukan penyaluran ) ataukah sang Isteri yang perlu merubah cara pandangnya terhadap seni berumah tangga ( khususnya memahami apa yang diperlukan seorang lelaki). Jadi bukan hanya seorang wanita yang minta dimengerti. Seorang lelaki pun perlu dimengerti.
Biasanya para wanita akan dengan kesal menjawab, dasar kaum lelaki. Apakah kami harus terus menerus melayani nafsu seksnya terus menerus. Sementara lelaki tidak mengenal jam berapa. Kalau sudah mau langsung main serang aja. Kita kan perlu privasi juga. Terkadang ketika seorang lelaki terangsang, khan belum tentu pasangannya sedang mood. Bisa aja sedang tidak mood sehingga bercinta ala kadarnya tadi. Disini diperlukan back up.
Nah, lagi –lagi disini makin terbukti bahwa solusi agama Islam yaitu Poligami menjadi penting. Permasalahan yang dihadapi oleh pasangan – pasangan monogami cukup serius, yang buntut – buntutnya berakhir dengan perselingkuhan ( Zina khan itu ? ) atau berakhir dengan perceraian.
Ternyata Allah itu Maha Tahu, seorang lelaki memang tidak cukup seorang wanita. Oleh karena itu dalam islam diperbolehkan Poligami. Ya itu tadi agar tidak terjadi peselingkuhan diluar nikah ( yang jelas – jelas zina ), dengan adanya isteri lebih dari satu, akan mengamankan pernikahan itu sendiri. Keluarga bisa tetap utuh.
Namun sayang sekali, ajaran Islam tersebut malah dikaburkan dan dibiaskan. Di zaman sekarang ini lewat berbagai media dan Internet. Image terhadap pernikahan Poligami dibuat sejelek mungkin. Sehingga banyak kaum wanita yang ketakutan terhadap pilihan tersebut. Poligami menyebabkan suami terbagi, anak – anak kacau balau, keluarga tidak harmonis lagi, dan banyak lagi. Diajarkan dan ditanamkan kedalam otak pada kaum wanita masa kini tentang sebuah keserakahan. Untuk tidak mengijinkan suaminya dibagi – bagi, si suami murni milik sendiri. ( apa itu tidak justeru mendzalimi orang lain ? ) pertama si Suami sendiri ( Merasa di Monopoli / dibatasi libidonya, sementara isteri memiliki keterbatasan bahkan tidak memahami seni menikah ), kedua : mengakibatkan meningkatnya Usaha Pelacuran. Dikarenakan banyak kaum wanita yang tidak kebagian suami. ( Karena jumlah wanita berjumlah 3 kali lipat dari jumlah lelaki ).
Coba seandainya, setiap lelaki memiliki anggaplah dua isteri saja, maka berapa banyak wanita yang terselamatkan ekonominya. Disatu sisi ada yang membimbing dan menafkahinya.
Barangkali anda berfikir saya adalah pendukung poligami dan lelaki Minded, ya memang benar. Tetapi anda juga keliru, karena saya juga mengakui kalau dikalangan lelaki ada yang bersikap dzalim terhadap kaum wanita. Memang kita mengakui ada beberapa kasus poligami yang justeru mendzalimi wanita. Namun itu harus dilihat dari konteks apa dulu. Barangkali si lelaki memang tidak sholeh alias hanya memanfaatkan momen bolehnya berpoligami, padahal tujuannya memang mau tukang kawin saja atau mau menguasai harta mempelai wanita.
Jadi sekiranya lelaki memang sholeh dan memang niat beribadah untuk menciptakan sebuah keluarga yang baik, mengapa tidak. Barangkali berpoligami lebih baik daripada Selingkuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar