Senin, 16 Juni 2008

KETIKA SEORANG SAHABAT PERGI


Perbedaan antara seorang teman dengan Sahabat adalah sangat jauh berbeda. Kamu mungkin punya teman – teman yang banyak, namun apakah diantara teman – teman itu adakah yang patut disebut sahabat. Makna persahabatan sangat mendalam dibandingkan dengan sekedar pergaulan antar teman. Seorang sahabat akan sangat mengerti kesulitan hidup sahabatnya. Ia akan membantu dan akan selalu membantu. Ketika kamu mendapat kesulitan, kepedihan hati, diolokin orang lain, dibohongin orang lain, maka sahabat akan tetap berada menemanimu. Seorang sahabat akan selalu memenuhi relung hati kita. Seorang sahabat tidak akan pergi meninggalkan kamu, di saat – saat yang lain meninggalkan kita. Sahabat akan selalu menemani kita disaat senang dan maupun sedih. Seorang sahabat memang harus dicari, Nabi Muhammad Saw saja memiliki sahabat – sahabat yang selalu sehidup semati dengannya. Demikian pula dengan kisah persahabatan enam orang sahabat.

Yaitu Nana Fitriana, Murni, Yuli Rahmawati, Ibnu Fajar, Wiwit dan Candra Ivony,
mahasiswi STIE Muhammadiyah Angkatan 95.
Mereka dipertemukan oleh nasib, persahabatan terjalin diantara mereka sejak pertama kali menjadi Mahasiswa. Setiap kali ada kegiatan kemahasiswaan, keenam orang itu selalu bersama – sama. Dan mereka juga biasa saling berkunjung kerumah yang lain. Mereka telah hidup senafas dan seperjuangan. Seolah – olah mereka adalah saudara sekandung. Dan banyak hal sudah yang mereka alami. Bahkan pada suatu saat, mereka pernah bercanda, kalau nanti kalau semuanya sudah berkeluarga, mereka ingin berdampingan rumah.
Jadi mereka akan selalu bersama – sama.
Namun ketika waktu berlalu, ketika semuanya mulai berubah …… karena kita boleh berencana Allah jua yang Maha menentukan.
Ketika Nana Fitriana menikah dan pindah ke Bontang, ketika Ibnu Fajar pindah ke Pasir dan menikah disana, ketika Candra menikah dan sibuk mengurus ketiga anaknya, ketika Murni menikah dan sibuk dengan pekerjaannya, ketika Wiwit menikah dan punya anak, maka tinggal Yuli tertinggal didalam sunyi.
Yuli hanya menangis dalam gelap.
Mungkinkah mereka akan bertemu dan berkumpul lagi, namun kini itu semua hanya tinggal kenangan. Pertemuan itu hanya tinggal
sepotong mimpi Yuli dan bukan milik sahabat – sahabatnya lagi. Lalu apakah makna
“Sebuah persahabatan ? “ Ketika Yuli harus pergi untuk selama – lamanya. Semakin kita memikirkan makna persahabatan, maka kita semakin yakin, bahwa hanya Allah yang berhak mengambil sahabat kita, sahabatku, sahabatmu, dan sahabat kita semua.


Selamat jalan Yuli….
Semoga arwahmu tenang disisi Nya, amin yaa Robbal Alamin.

Samarinda 24 Desember 2004

Ketika rembulan membayang dipucuk malam
Airmata masih menetes membasahi pipi
Tanah ini masih basah, bunga – bunga masih bertebaran diatas pusaramu sahabatku…..

Wajahmu masih membayang dipelupuk mata kami para sahabatmu…..kebaikan dan renyah tawamu masih menghiasi hati kami…

Selamat jalan sahabat,
Semoga engkau damai disisiNya
Amin…….




TURUT BERDUKA CITA
Atas Meninggalnya Seorang Alumni
Ikatan Remaja Muhammadiyah
Periode 1995 – 1997

YULI RAHMAWATI
Kamis 24 Desember 2004

Seorang Sahabat dan Teman
Terbaik kami.

Semoga segala Amal kebajikannya diterima Allah SWT.

Tertanda,
Sahabat – sahabat,
Rekan se Organisasi
Dan seluruh teman yang mencintai dan menyayangimu…..

Samarinda - Kaltim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar