KEGAMANGAN DAN KERAGU-RAGUAN ADALAH MUSUH TERBESAR PENEGAKAN ATURAN ILLAHI
By Moehammad Yoesny
Istilah penegakan syariat Islam mulai terkenal ketika Istilah terorisme mulai muncul. Amerika dengan gampangnya mengindikasikan salah satu factor elemen terorisme adalah upaya penegakan syariat Agama atas Negara. Di Indonesia sendiri, istilah penegakan syariat Islam sudah sering kita dengar diucapkan oleh
Disaat menggebu – gebunya niatan itu, saya sempat berniat akan bergabung dengan gerakan islam garis keras, kalau perlu kutinggalkan kuliah dan bergabung. Saat itu memang nampaknya syariat Islam harus diperjuangkan habis – habisan dimuka bumi
Namun ketika itu langkah saya terhenti….. seorang tua bernama Yusuf Musadeqh, mantan veteran yang kini sudah almarhum. Saat itu saya cukup lama menjalin hubungan persahabatan dengan beliau. Saya sering bertukar pikiran dengan beliau. Walaupun beliau dikarenakan memiliki kekacauan pikiran diakibatkan stroke yang beliau derita. Namun potongan – potongan pemikiran beliau terkadang bisa saya sambung – sambung. Kenapa begitu ? karena beliau ketika berdialog dengan kita, terkadang – kadang ceritanya meloncat – loncat atau berubah – ubah. Sehingga barangkali anda akan berfikir: “ Ah, Mas Yoesny kok berdialognya dengan orang syaraf.”
Tapi anda perlu tahu, orang syaraf itulah yang justeru menyelamatkan masa depan saya. Sebagaimana saya katakan sebelumnya, bahwa saya sempat sudah bertekad akan meninggalkan kuliah dan bertempur bersama – sama kelompok garis keras untuk menegakkan agama Islam walaupun dengan cara kekerasan sekalipun. Saya sudah sempat diajak untuk latihan militer dan sejenisnya. Mereka tahu saya. Tapi saya tidak tahu siapa mereka.
Pak Yusuf Musadeqh menegur saya dan melarang saya untuk berangkat bersama teman – teman satu visi. Beliau berkata : Bukan begitu caranya berjuang menegakkan Islam. Bukan dengan cara belajar membuat bom dan meledakkannya dicafe – café. Bukan belajar menggunakan senjata api dan menembakkan kearah kaum kafir. Bukan belajar menggunakan pisau dan membunuh kaum kafir. Merusak dan menghancurkan gedung dan rumah orang lain. Bukan begitu caranya.
Kata – kata beliau terasa tajam menusuk sekali, menyadarkan saya dan membuat saya tertegun dan mempertanyakan kembali tekad yang menyala – nyala tadi. Akhirnya dengan berat saya hubungi teman – teman dan mengatakan saya batal untuk berangkat.
Dan kejadian itu adalah 2 bulan sebelum peristiwa anarkisme yang dilakukan oleh Amrozi dan teman – temannya. Apakah Pak Yusuf Musadeqh memiliki kemampuan Paranormal yang bisa membaca peristiwa yang belum terjadi ?
Setelah itu, isyu penegakan Islam menjadi sesuatu yang sangat tabu untuk dibicarakan. Apalagi saat itu Pemerintahan kemudian bertindak sangat represif. Pokoknya siapa saja yang gencar menyuarakan penegakan syariat pasti akan kena masalah. Minimal kena cekal. Termasuk Abu Bakar Ba’asyir kemudian harus menikmati hotel prodeo. Kemudian tidak ada lagi suara – suara keras yang menyuarakan Penegakan Syariat Islam. Istilah itu kemudian digantikan dengan istilah yang lebih diperhalus.
Dan kemarin dalam rangka diskusi ilmiah Aliansi Ummat Islam Kaltim tanggal 26 Januari 2008 bertempat di Hotel Mesra Internasional, saya kembali melihat riak – riak atau gelombang besar itu. Idealnya memang begitu sich, aturan Negara ini ganti saja dengan aturan syariat Islam. Tetapi Realitas kekiniannya gimana ? Tanya Dr. Egi Sujana.
Disatu sisi umat islam ingin menggunakan syariat Islam dalam memilih pemimpinnya. Namun system yang digunakan di
Apa yang terjadi kemudian ? Apakah penegakan syariat Islam harus dibatalkan dan ikut menggunakan system demokrasi yang diterapkan oleh
Soo….. lalu apa yang saya maksud dengan Kegamangan dan keraguan didalam menegak syariat Illahi diatas ? Jujur saja, kita lebih nampak sangat berani menyerukan penegakan Syariat Islam ketika berkumpul sesama Muslim saja. Kita hanya berani ceramah didepan jama’ah saja. Namun kita tiba – tiba kelu, ketika kita selaku anggota Dewan atau Pejabat melihat sesuatu yang menghalangi penegakan syariat Islam. Pimpinan atau direktur yang nyata – nyatanya memimpin institusi Islam atau parpol atau ormas, gamang didalam menerapkan Syariat Islam dilingkungan sendiri. Apatah lagi jika menyuruh orang lain untuk menerapkannya. Kita gamang dan ketakutan sendiri. Kita takut dengan bayangan sendiri. Gimana nanti kalau jama’ah saya akan meninggalkan saya, gara – gara saya wajibkan penggunaan Jilbab misalnya. Seorang guru ketakutan murid – murid akan pindah sekolah hanya gara – gara diwajibkan berjilbab. Seorang Direktur Perti yang berlabel Islam, gamang didalam menerapkan aturan wajib berjilbab ketika turun kuliah. Ya khan……???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar