Kamis, 01 Juni 2017

PERNAK – PERNIK BULAN RAMADHAN

Syukur Alhamdulillah kita semua masih bisa menjalani puasa dengan baik dan tuntas. Semoga kita bisa menyelesaikan 1 bulan penuh. Bulan puasa barangkali hanya milik ummat Islam. Yang mana ketika bulan ramadhan tiba, selalu disambut dengan gembira dan suka cita oleh ummat Islam di seluruh jagat raya ini. Barangkali hanya kaum kuffar dan musyrik saja yang memandang tidak senang dengan kegembiraan ummat Islam tersebut.

Betapa gembiranya ummat ini ketika bersahur. Berkumpul bersama sanak saudara, handai taulan, walau dengan makanan seadanya, namun sahur terasa nikmat sekali. Yang merantau bela – belain pulang kampung, hanya untuk menikmati kembali kegembiraan bulan puasa di kampung.

Harris J, penyanyi lagu Salam yang terkenal itu, dalam salah satu dialognya di sebuah sinetron remaja sempat berkata : salah satu yang kepingin ia rasakan kalau ke Indonesia, adalah : bagaimana rasanya begarakan sahur  ( membangunkan orang di waktu sahur dengan cara keliling kampung ).

Yang lebih menyenangkan lagi pas mau buka puasa. Tua muda, anak – anak, remaja, laki – laki , perempuan, pada ngumpul di mesjid atau langgar, menunggu waktu berbuka puasa. Habis itu dilanjutkan dengan sholat magrib, Isya dan Terawih. Lucunya, walau terawih itu lama dan bikin kaki pegal. Namun tetap saja diikuti dengan riang gembira. Entah apa kah yang mendorong dan membangkitkan semangat tersebut.

Bagi orang diluar Islam, ngapain capek – capek puasa, lalu sholat lima waktu, kemudian di tambah Terawih lagi. Kerjaan yang melelahkan. Namun bagi ummat Islam itu semua dilalui dengan gembira. Bahkan dengan bersemangat sekali.

Tetapi sayangnya, ada saja yang memanfaatkan momen tersebut dengan meledakkan petasan, mercoon, sehingga mengganggu kekhusukan sholat. Belum lagi pencuri sandal yang bergentayangan.
Dan acara puncak semua itu, adalah Hari Raya Idul Fitri. Semuanya bergembira, bersilaturrahmi kesana – kemari. Saling maaf – memaafkan. Saling berkunjung ke keluarga jauh, handai taulan, rekan kerja, pimpinan di kantor, ke rumah para pejabat negara. Bahkan kerumah orang yang sama sekali tidak di kenal.

Anak – anak berkeliling dari rumah ke rumah, mengharap angpao. Betapa bahagianya anak – anak tersebut. Pernah sekali saya tanya sama anak – anak yang habis keliling komplek perumahan. Rata – rata pendapatan mereka perorang sebesar 300 ribuan. Bahkan mereka hafal, rumah mana saja yang ngasih angpao isinya paling besar dan paling banyak. Rata – rata kisaran 20 ribuan, atau 50 ribuan. Tapi rata – rata 5000 atau 10.000 an. Bayangkan saja kalau kita punya anak 3 orang, berarti 300 ribu kali 3, berarti totalnya 900 ribuan. Hi hi hi kalau ini mah pengalaman pribadi. Tapi ya dasar anak – anak. Hanya dalam hitungan menit saja, pendapatan tersebut sudah habis entah kemana.

Namun itulah bulan Ramadhan. Selalu dilaksanakan setiap tahun, dan selalu diikuti dengan gembira oleh ummat Islam. Oleh karena itu, orang – orang yang merantau jauh, entah ke luar pulau atau keluar negara, bela – belain untuk pulang kampung. Berapapun akan dibayar, asal bisa pulang kampung. Oleh karena itu, lihat saja kalau sudah mau dekat lebaran, manusia pada berduyun – duyun pada mudik kampung. Entah pakai mobil, bis, pesawat, kapal laut atau minimal pakai motor. Semuanya berjuang untuk mudik. Entah apa yang di kejar. Hanya Allah Yang tahu dan para pemudik itu. Ada sesuatu yang tidak bisa di jelaskan dengan kata – kata atau kalimat terindah apapun, tentang makna lebaran di kampung. Lebaran di pangkuan keluarga itu adalah hal yang paling terindah.




Selasa, 16 Mei 2017

KISAH HIDUP SEORANG INSAN DHOIF

Saya lahir diatas sebuah batang kayu yang bernama rumah lanting di sungai alalak, brangas, Kalimantan selatan, tepat pada subuh yang indah hari Rabu tanggal 10 November 1971. Orang sedang ramai memperingati hari Pahlawan ketika itu. Tidak ada yang aneh, kecuali fakta bahwa tubuh saya ketika bayi berbelang merah dan putih. Kemudian saya diobati oleh para tetua kampong saya ketika itu, sehingga kemudian kulit saya kembali normal seperti bayi – bayi lainnya.

Sebagaimana bayi yang lahir di kampong pedalaman Kalimantan, saya pun mendapat beberapa wasiat. Antara lain yang saya ketahui adalah, bahwa saya di prediksi akan meninggal Karena di patuk ular atau mati tenggelam di lautan. Karena itu saya disuruh menjauh dari dua tempat tersebut, yaitu hutan belantara dan lautan. Hal yang kedua adalah, saya dilarang keras memakan keong mas. Karena itu merupakan pantangan untuk penyakit saya tadi. Ada hal yang ketiga ? saya tidak tau.

Kehidupan saya masih bayi, tidak banyak saya ketahui, karena ingatan saya belum terlalu kuat. Yang saya ingat, hanyalah sebuah kejadian terjadi kebakaran didekat lanting rumah saya. Itu saja yang saya ingat.

Tahun 1985, saya bersama keluarga pindah ke sebuah tanah harapan bernama Bontang. Papa saya diterima berkerja di sebuah PT yang baru buka bernama PT. Bethel Indonesia. Seingat saya beliau di terima sebagai sopir. PT. Bethel kemudian berubah menjadi PT. Badak Indonesia LNG. Alhamdulillah kehidupan kami mulai beranjak baik. Gaji Papa ketika itu berkecukupan. Aku sendiri di sekolahkan di SD. Vidatra Bontang.

Tepat usia yang ke 10, terjadilah sebuah peristiwa yang merubah kehidupanku.  Malam itu Papa pulang membawa seorang Wanita kerumah. Dan memperkenalkannya sebagai isteri kedua beliau. Betapa marahnya Mama malam itu. Terjadilah perang dan cekcok perkepanjangan. Aku kemudian dibawa Papa ke rumah temannya. Namun entah mengapa malam itu bapak tiba – tiba mengajak aku pulang ke rumah. Dan fakta yang mengejutkan kami berdua adalah, mama telah terkapar diatas sajadah dengan mulut berbuih racun serangga.
Malam itu juga mama langsung dilarikan kerumah sakit Bontang. Untunglah dengan kesigapan para dokter, nyawa mamaku tertolong.

Dan setelah kejadian itu, terjadilah proses perceraian antara Mama dan Papa. Aku kemudian di bawa mama pulang ke Kuala Kapuas Desa Barimba. Aku kemudian dititipkan dirumah Kakek dan Nenekku. Mama sendiri kemudian menghilang entah kemana. Hanya sekali -kali ia mengirim uang lewat pamanku.

Aku kemudian bersekolah di SD Barimba. Baru berjalan setahun, suatu hari tiba – tiba kakekku dari pihak Papaku datang menjemputku dan membawaku ke Banjarmasin. Katanya aku mau di sunat. Akupun mau saja ikut beliau. Karena ia berjanji akan memepertemukan aku dengan papaku.

Dan memang benar saja, di Barimba, aku bertemu kembali dengan Ayahku bersama isteri keduanya. Setelah satu minggu habis disunat, aku kemudian diajak ayah ke Balikpapan. Di sana aku dipertemukan dengan mamaku. Ternyata mamaku selama ini berada di Balikpapan. Aku kemudian melanjutkan sekolah dasarku di Balikpapan. Dan tinggal bersama mamaku di sana.

Baru satu tahun berselang, mama berkata kalau dia mau menikah lagi. Entah kapan menikahnya, kemudian aku diajak pindah ke Bontang. Di sana aku bertemu dengan Ayah tiriku untuk pertamakalinya. Di Bontang, kami tinggal di daerah Brebas, dibelakang sebuah penginapan yang bernama Wijaya. Sempat beberapa bulan di sana. Sebagai anak yang masih kecil, aku cukup di sayang oleh kedua orangtua tersebut.

Kemudian kami pindah ke Samarinda. Di Samarinda inilah, akhirnya SD bisa kuselesaikan. Bayangkan SDku saja sampai 4 tempat. Kemudian aku lanjut masuk ke SMP Setia Agung Samarinda. Dan lanjut ke jenjang SLTA di SMA Muhammadiyah 2 Samarinda. Kami cukup lama tinggal di Teluk Lerong Ilir Samarinda ulu, dibelakang kantor kelurahan. Mamaku saja sempat memelihara 3 bayi tetangganya. Sampai pada suatu ketika, Papaku di terima berkerja di Tarakan. Mamaku kemudian menyusul ke Tarakan. Karena di sana mereka ambil 1 buah rumah di Perumahan BTN PT. Intracawood Mfg.

Tinggal aku sendiri di Kota Samarinda, melanjutkan kuliah di STIE Muhammadiyah Samarinda, mulai tahun 1993 sampai 1998. Rentang waktu yang sangat lama. Tahun 1998 akhir aku menikah dengan salah satu mahasiswi STIEM anak Mapala. Tahun 1999 lahir anak pertama kami. Kemudian tahun 2000 lahir anak kedua dan tahun 2002 lahir anak lelaki yang gendut dan bulat, mirif sinchan masih bayi.

Awalnya aku berkerja di Akper Muhammadiyah sebagai tenaga pembantu umum. Malamnya buka kantin di STIE Muhammadiyah. Karena ada kewajiban sebagai penerima beasiswa harus membantu kerja bakti di kampus. Maka saya dan beberapa teman, kalau malam membersihkan 8 kelas setiap malamnya.

Aku dan teman – teman tinggal di Asrama di bagian belakang kampus. Kami ada 5 mahasiswa yang menempati asrama tersebut.  Ketiga anakku semuanya lahir disana. Sampai kemudian kami akhirnya dihimbau untuk mengosongkan asrama tersebut, karena konon katanya akan di bangun mesjid.






Selasa, 09 Mei 2017

MARAKNYA KERUSAKAN MORAL DI ERA DIGITAL

Artikel ini Ulun tulis bulan Juni tahun 2016. Di beberapa media elektronik, hampir setiap hari kita lihat berita – berita yang mengerikan. Banyaknya pembunuhan sadis terhadap anak – anak dibawah umur dan gadis – gadis remaja. Ada yang dilecehkan oleh teman sekelasnya. Ada yang diperkosa oleh teman -  teman sekolahnya. Ada yang dilecehkan, di aniaya, dan bahkan sampai dibunuh. Dan yang melakukannya lebih dari satu atau dua orang. Bahkan sampai ada 15 orang pemerkosanya.

Dan ketika dilakukan penyelidikan atas muasal perbuatan tersebut, selalu muncul dua faktor penyebab yaitu : Miras dan Film Porno. Semua peristiwa terjadi setelah si pelaku dalam keadaan mabuk karena menenggak minuman keras atau Sehabis nonton film porno, entah dari DVD atau dari HP, atau dari Warnet.
Sungguh mengerikan dampak negatif dari dua produk DUNIA MODERN tersebut.

Pertama : MIRAS. Minuman keras ini sejak zaman dulu sampai zaman sekarang ternyata hanya memiliki satu pengaruh. Yaitu kerusakan. Lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. Apa coba manfaatnya ? Tidak heran kalau Agama Islam mengharamkan minuman tersebut. Karena sudah banyak kejadian dan fakta di lapangan kalau MIRAS hanya merusak mental generasi muda dan bahkan generasi tua. Yang ada hanyalah kerusakan demi kerusakan. Yang luar biasanya, 

MIRAS di bantu oleh teknologi canggih justeru di promosikan kemana – mana, baik lewat media elektronik maupun internet. Generasi muda dengan mudahnya membeli MIRAS semudah mereka membeli minuman SODA di mana – mana. Bahkan di cafe – cafe, di restoran – restoran, ataupun di diskotik, sangat mudah memesan MIRAS. Yang penting ada uang, minuman pasti datang. Dengan harga seberapapun pasti ada. Semua ada. Nah yang hebatnya lagi, anak muda – anak muda yang tidak punya cukup uang, kemudian melakukan eksprimen dengan minuman yang di oplos. Akibatnya ada yang tewas menggenaskan. Luar biasa kreatifnya. Sprite campur bodrex campur krating daeng. Luar biasa.

Nah dampak minuman keras inilah yang kemudian membuat terjadinya aksi – aksi pelecehan, pencabulan, pemerkosaan ramai – ramai, sampai membunuh. Para Ulama sejak dulu sudah mengingatkan bahwa yang namanya MIRAS adalah biang kejahatan. Ingat nggak sama cerita seorang Ahli Ibadah yang tidak bisa di goda oleh Setan ? Dengan berbagai cara Ahli ibadah tersebut di goda. Tapi tidak tergoda. Sampai akhirnya ketika oleh Setan di ajak minum sedikit MIRAS, eh, memang kelihatannya dosa Cuma paling sedikit. Cuman minum doang. Namun disitulah kemudian setan menang. Setelah minum, sang Ahli ibadah terpedaya, kemudian ia memperkosa dan membunuh seorang gadis yang kebetulan dititipkan oleh tetangganya di rumahnya. Sekali lagi MIRAS adalah biang kejahatan.

Kemudian penyebab yang kedua yaitu : Film Porno. Seksual memang menduduki peringkat pertama dari penyebab sebuah kerusakan mental generasi muda. Dorongan libido sex yang sangat tinggi pada kaum muda memang sangat berpengaruh pada prilaku. Dorongan ketertarikan pada lawan jenis, memang sudah diciptakan oleh Tuhan sejak zaman dulu. Kebutuhan kelamin memang tidak bisa di tawar – tawar. Dorongan sex pada binatang tidak bisa terkendali. Lihat saja kelakuan Babi, tidak tahu anak, tidak tahu induknya. Pokoknya sikat saja. Yang penting tersalurkan.

Pada manusia, memang telah Tuhan ciptakan juga dorongan seksual tersebut, namun diatur dengan baik lewat undang – undang dan aturan yang disebut Agama. Jika seorang gadis dan pemuda yang sudah memasuki usia perkawinan, maka wajib keduanya untuk menikah. Wajib bagi keduanya untuk menjaga Farjinya masing – masing. Untuk tetap setia pada satu pasangan. Namun jika di rasa kurang, maka dipersilahkan untuk menambah sampai 4 orang. Bayangkan tuh betapa Tuhan sebagai pencipta produk tahu persis atas ciptaanNya. 

Namun semuanya harus melewati pintu Pernikahan. Karena kalau tidak lewat tersebut, itu artinya Perzinahan. Kalau sifatnya perzinahan, itu berarti kerusakan. Inilah yang bisa merusak tatanan masyarakat. Lha, bayangkan kalau kita bisa bergonta – ganti pasangan seksual. Tidak tau isteri tetangga, tidak tau isteri orang lain. Pokokke sikat ? Mau jadi apa tuh Burung? Itu namanya Instabilitas Burung. Yang terjadi konflik sosial. Maka akan terjadi perkelahian yang pada akhirnya akan saling membunuh. Lalu yang parahnya lagi, kalau seorang perempuan berhubungan dengan beberapa lelaki, kemudian punya anak, siapa Bapaknya ?

Yang parah lagi adalah, ketika kebebasan berhubungan seksual kemudian di rekam pakai handycam atau pakai handphone berkamera. Lalu di upload ke Internet. Kemudian menyebar di internet bagaikan menyebarnya racun ikan di perairan sungai. Yang menonton berbagai macam suku bangsa, berbagai batasan usia. Lalu hal yang tidak layak tadi mau di contoh oleh anak – anak muda yang katanya Modern tadi, maka mulailah burung – burung muda tadi mencari sasaran. 

Kalau yang punya uang bisa pergi ke komplek – komplek pelacuran. Yang tidak punya uang gigit jari, lalu mulai mengintai pantat kambing tetangga, mulai mengintai teman sebangku di sekolah, mulai mengintai anak tetangga. Ketika ada kesempatan, ditambah habis menenggak MIRAS, maka burung pun beraksi. Yang hebatnya lagi kalau burung – burung haus lain melihat burung yang udah ketemu sasaran, langsung mau berjamaah juga. Maka terjadilah pemerkosaan dengan pelaku dalam jumlah banyak. Ada bertiga, bertujuh, bertiga belas. Maaf kalau bahasa saya terlalu vulgar. Namun inilah cara saya melukiskan keadaan kita sekarang.

Karena itu, marilah kita semua sebagai komponen masyarakat yang sadar, untuk bersatu padu menjaga lingkungan keluarga masing – masing. Menjaga lingkungan masyarakat dimana kita tinggal. Bersifat aktiflah untuk memeriksa anggota yang ada. Mewaspadai semua gejala – gejala prilaku yang mencurigakan. Segera siap siaga. Begitu ada yang mencurigakan langsung sergap dan selesaikan.

Saya kok kurang setuju kalau pelaku hanya sekedar di hukum beberapa tahun di penjara, atau dipasangi CHIP, atau bahkan di potong burungnya. Saya lebih sepakat untuk semua pelaku pemerkosa dan pembunuh – hanya satu hukumannya yaitu hukuman di Rajam sampai mati ( dilempar pakai batu ). Subhannallah. Ini hanya sebuah renungan yang liar.



POHON DIGITAL KEHIDUPAN

Para pemikir kehidupan sudah dari dulu menggambarkan bahwa kehidupan manusia itu mirif seperti sebuah pohon besar yang rindang. Kehidupan digambarkan secara universal seperti pohon. Oleh Karena itu ada istilah pohon kehidupan. Manusia itu digambarkan seperti daun. Ada daun yang tua, maka taklama kemudian dia akan gugur ( ini digambarkan sebagai kematian ). Dan tunas bakal daun digambarkan sebagai kelahiran. Sedangkan daun yang masih segar dan kuat digambarkan sebagai kehidupan muda dan dewasa. Kadangkala kita juga digambarkan sebagai buah yang tumbuh. Jika masih muda dan ranum, akan bermanfaat bagi siapa saja. Sedangkan yang tua dan membusuk maka ia akan jatuh ke atas tanah. Namun setiap buah yang busuk dan mati di tanah, akhirnya akan muncul tunas di atas reruntuhan bekas buah tadi.

Manusia datang dan pergi silih berganti. Ketika ada yang mati, maka esok sudah ada yang menggantikan. Yang paling terasa kalau kita duduk di ruang tamu rumah sakit. Sebentar ada yang diantar ambulance sudah mau sekarat. Ada yang datang Karena kecelakaan. Ada yang datang Karena kumat penyakitnya. Ada yang datang Karena mau melahirkan. Sekian banyak urusan, semuanya berkaitan dengan kematian, sakit dan kelahiran. Dan manusia pun berganti – ganti.

Jika dihitung – hitung manusia mungkin sudah mencapai beratus – ratus juta jumlahnya. Seandainya mereka yang sejak manusia awal sampai sekarang masih hidup, maka mungkin dunia sudah tidak muat lagi. Oleh Karena itulah mengapa kemudian harus ada batas usia bagi manusia dan makhluk lainnya. Cara menstabilkan jumlah manusia pun ada beberapa cara, ada lewat kematian Karena tua. Ada yang meninggal Karena wabah penyakit. Ada yang meninggal Karena bencana alam. Ada yang meninggal Karena peperangan dan pertikaian yang tiada akhirnya.

Barangkali itulah irama dunia, semua kejadian, baik itu perang, bencana alam, kematian dan kelaparan semuanya berujung pada komposisi jumlah manusia dimuka bumi. Dan kehidupan manusia berbeda dengan kehidupan semut atau binatang lainnya. Manusia jika ia mutiara ditengah kaumnya, maka ia akan dikenal sepanjang massa. Lihat saja para Raja, tokoh masyarakat, tokoh agama, penulis, ahli politik, ahli strategi, para filsuf dan para penemu, nama mereka selalu akan muncul dalam buku sejarah, yang akan dipelajari anak cucu keturunan manusia di masa depan. Entah itu lewat buku – buku berbentuk hardcopy ataukah lewat ebook yang tersimpan di pustaka dunia maya.

Semua jejak sejarah, pengetahuan, kebudayaan, social, politik yang telah terjadi dimasa – masa yang telah lalu saat ini, dimassa sekarang, sedang menuju proses pembentukan pohon pengetahuan digital yang bernama Dunia Maya. Semua jejak tersebut sedang berproses, berinteraksi, menggumpal dalam awan data yang bernama cloude processing centre. Semuanya akan menyatu dalam sebuah otak raksasa pengetahuan yang bernama cyberspace of brain.

Manusia kelak, terutama yang hidup dimasa depan, hanya tinggal melakukan browsing dan atau surfing di dunia maya kalau ingin belajar tentang sejarah manusia, tentang pengetahuan dan kebudayaan di masa lalu.  Dan atau belajar tentang apa saja.

Bentuk yang nyata sekarang aplikasi yang saya maksud seperti Google, Wikipedia, dll.













PERJUANGAN MENEGAKKAN SHOLAT SUBUH

Mengapa Allah menyuruh kita sholat di subuh hari ( sekitar jam 5 subuh ). Yang mana cuaca di waktu itu masih terasa ekstrim. Dingin sekali. Apalagi kalau malamnya hujan turun, baik yang lebat maupun sekedar gerimis, maka di waktu subuh sungguh dingin luar biasa. Namun ummat Islam yang beriman dihimbau bahkan di wajibkan melaksanakan sholat subuh. Begitu banyaknya tantangan melaksanakan sholat subuh tersebut, mulai susahnya bangun tidur, rasa dingin yang menyengat, belum disuruh berwudhu dan berbersih diri, melaksanakan sholat subuh tepat waktu dan dihimbau untuk tidak tidur sampai waktu pagi matahari mulai beranjak naik. Itulah perjuangan sholat subuh.
Namun sholat subuh juga memiliki imbalan pahala yang besar, bahkan para musuh Allah, konon khabarnya paling takut kalau sampai jama’ah sholat subuh setara jumlah jama’ah umat muslimin melaksanakan sholat Jum’at. Itu artinya ada sesuatu di balik makna perjuangan menegakkan sholat subuh.
Mudah – mudahan kita diberi kekuatan dalam melaksanakan sholat subuh. Amin 3x.

8/5/2017 – Batu Cermin. 

DILEMATISME TATA CARA PENANGANAN ORANG MUSLIM MENINGGAL

Seandainya di Zaman Nabi sudah ada Smartphone yang bisa merekam semua ajaran Nabi Muhammad secara langsung, mulai dari hal – hal terkecil sampai tata cara penanganan orang muslim meninggal, maka mungkin ummat muslim di zaman sekarang tidak memiliki perbedaan – perbedaan yang tajam tentang hal – hal syariat ajaran Sang Nabi.

Salah satunya adalah tata cara penanganan Orang Muslim meninggal.

Pengalaman saya pribadi selama ini ya, banyak hal – hal yang berbeda saya temukan dilapangan. Namun semua para pelaksana tersebut mengaku memiliki dasar dan dalil yang kuat untuk melakukan hal tersebut. Misalnya saja kalau tahapan awal, dibeberapa tempat, jika ada khabar tentang adanya Tetangga yang meninggal, orang – orang pun berduyun – duyun datang bertakziah. Baik dari golongan NU maupun golongan Muhammadiyah datang bertakziah.

Namun ada perbedaan yang terasa, jika golongan NU dengan sikap biasa jika di sodori makanan dan minuman dari tuan rumah. Sedangkan golongan Muhammadiyah akan menolak dengan halus. Kadang mereka membawa sendiri makanan dan minuman untuk disumbangkan ke tuan rumah.

Begitu pula dengan penanganan mandi janazah dan pemakaian kain kafan, kembali terasa ada perbedaan. Tapi syukurnya tidak terlalu terasa hal – hal tersebut. Biasanya golongan Muhammadiyah memilih diam dan tidak banyak bergerak.

Kalau mengenai sholat jenazah, sepertinya tidak terlalu banyak perbedaan.
Nah, ketika penanganan dikuburanlah yang kemudian juga ternyata banyak ditemukan perbedaan. Jika Orang NU biasanya mengumandangkan Azan dan melaksanakan Talqin, maka Muhammadiyah sama sekali tidak melaksanakan kedua hal tersebut. Orang Muhammadiyah biasanya cukup berdoa dan setelah itu pergi.

Kemudian mengenai Pasca meninggal, biasanya golongan NU melaksanakan 3 hari, 7 hari, sampai 100 hari. Namun jika Muhammadiyah biasanya hanya selama 3 hari berturut – turut. Bahkan ada juga golongan Muhammadiyah yang sama sekali tidak melaksanakan 3 hari. Biasanya kalangan keluarga dan anak cucu dari si Mayit saja yang biasanya ramai membaca Alquran dan doa bersama.

Terlepas dari itu semua, walaupun ada perbedaan – perbedaan tersebut tersebut, masyarakat Indonesia tetap nampak rukun dan kompak jika ada keluarga atau tetangga yang meninggal. Bagi masyarakat semua perbedaan itu dianggap seperti perbedaan antar suku dan budaya di Indonesia. No problem selama masih disebut Tata Cara Muslim. Bagaimana menurut anda.

Batu Cermin, 8/5/2017

BAGAIKAN MENJANGKAU MATAHARI

Bagaikan menjangkau matahari, mustahil sampai kapanpun. Terbakar sebelum sampai. Hangus sebelum tersentuh. Hancur terberai bagaikan debu pasir yang tersebar dipantai. Itu upayaku menggapai cintamu. Dengan melihat kondisi sekarang, maka aku hanya mampu menyanyikan lagu terlambat sudah- nya ( Panbers ). Tapi mungkinkah semuanya bisa diutak – atik dengan kembali pulang ke masa lalu dan kembali lagi ke masa depan sebagaimana seperti yang dilakukan oleh tokoh utama filem the travelers time wife. Ataukah mungkin bisa diubah kembali seperti yang dilakukan oleh Adam Sandler dalam Filem “The Click “, cukup dengan menggunakan remote TV, dia bisa merubah kembali semua kesalahan pengambilan tindakan atau keputusan di masa lalu dan memperbaikinya. Tapi semua itu hanyalah khayalan. Kini tinggal terserah Sang Penguasa Hidup, yang memiliki Skenario Abadi, Penentu takdir manusia. Apakah cintaku ini hanyalah tinggal Cinta seorang Pemuja Rahasia, ataukah akan seperti gayung bersambut. Entahlah, kini aku hanya menanti waktu dan rekomendasi dari Atas.

Minggu, 02 April 2017

SILSILAH REVISI KELUARGA M.SAID - ANTUNG HAFSYAH BANJARMASIN

SILSILAH KELUARGA MUHAMMAD SAID - BANJARMASIN


MUHAMMAD SALLEH MENIKAH DENGAN XXXXXXXXX

Punya Anak bernama :

MUHAMMAD SAAD 

Muhammad Saad  Menikah dengan Tiga orang Isteri :

1. Muhammad Saad menikah dengan Siti Hafsyah ( Orang Bugis )
Punya anak : 
1. Muhammad Said  ( Ini adalah Kakek Kita Semua )
2. Muhammad Basran ( Adik kakek Kita )

2. Muhammad Saad menikah dengan Aminah ( Orang Banjar )
Punya anak : 
1. H. Bakran
2. Muhammad Yusran 
3. Muhammad Asri ( Isteri : Linah )
4. Hasan ( Isteri Ami )
5. H. Anang Acil ( Isteri Noor )
6. Badrun ( Isteri Munah )

3. Muhammad Saad Menikah dengan Juraidah ( Orang Banjar )
kehilangan jejak .....


JALUR INTI :

MUHAMMAD SAID Menikah dengan ANTUNG HAFSYAH 
Antung Hafsyah binti Ali Basah Bin ...............
Menurut keterangan antara Kakek M.Said dan Nini Antung Hafsyah adalah Sepupu

Punya Anak : ( Silahkan Revisi )

1. Muhammad Yusran ( Julak Anang ) ( Mukim di Banjar ) ( kubur di banjar )
2. Paman Yusbani ( Mukim di Banjar )  - ( Kubur di banjar )
3. Acil Masniah ( Kubur di Banjar )
4. Muhammad Sani ( Kubur di Sangatta )
5. Hjh. Siti Awaliah ( Malaysia ) ( Alm berkubur di Malaysia )
6. Acil Saniah ( Kubur di Banjar )
7. Haji Supiani ( kubur di banjar )
8. Suriani ( kubur di banjar )

1. JALUR MUHAMMAD YUSRAN
Punya Anak :
1. Alm. Maisyarah ( 1964 ) 
2. Fatimah ( 1966 )
3. Muhammad Noor ( 1969 )
4. Nahwani Noor ( 1971 )



2. JALUR MUHAMMAD YUSBANI + NORHAYATI

Punya Anak :

1. M. Rifani

2. M. Karyadi Iqbal ( 1977 ) + Santie ( 1985 )
Punya Anak :
1. M. Baaqir Mubaarak ( 2011 )
2. M. Alwy Mubaarak ( 2015 )

3. Akhmad Faisal

4. Fitrah Astuti

5. Hasbyannor



3. JALUR MASNIAH

Tidak ada data


4. JALUR MUHAMMAD SANI 

Muhammad Sani Menikah 2 Kali :

1. Muhammad Sani Menikah dengan Isnawati ( Orang Kuala Kapuas )

Punya Anak Keturunan :

1. Muhammad Yusni ( 1971 ) Menikah dengan Candra Ivony Utjiatiningsih ( 1973 )

Anak cucu keturunan

- Putri Jihan Fitriainy ( 1999 )

- Putri Raihan Ariany ( 2000 )

- Muhammad Farhan Maulidan  ( 2002 )

- Putri Syabila Nuraini ( 2016 )


2. Muhammad Sani Menikah dengan Rusdiana ( Orang Kutai - Kaltim )

Punya Anak Keturunan : ( silahkan revisi )

1. Erna Sari Dewi  ( 1982 )

2. Fadly ( 1983 )

3. Fitriyani ( Aniezz ) 1985 )
1. Sabrina Ardani Putri ( 2005 )
2. Alfareza Ardani Putra ( 2012 )
3. Kirana Syakira Ardani Putri ( 2014 )

4. Heni ( 1987 )

5. Hastuti ( 1990 )

6. Sahdan ( 1995 )

7. Yuyun ( 1999 )



5. JALUR HJ. AIDIN HASAN ( ALM ) + 
HJH. SITI AWALIAH ( ALM )

Memiliki Anak :

Perincian :


M. Rasid Ridho ( 1970 ) + Juhainih 
1. Siti Fatimah Azzahra ( 1999 )
2. Maisarah ( 2002 )
3. Muammar ( 2004 )

Yakub + Ruwaidah ( 1973 )
1. Siti Muthmainnah ( 2000 )
2. Mardhiah Hayati ( 2002 )
3. Raudhatul Jannah ( 2003 )
4. Mumtaz Hasanah ( 2005 )
5. Muhammad Hasan Jauhari ( 2006 )
6. Anis Hanisah ( 2008 )

Ahmad Rizkan ( 1975 ) + Nilawati
1. Nurul Sakinah ( 2003 )

Alm Ahmad Jauhari ( 1977 ) + Halimatus Sa'diah
1. Rabi'atul Adawiyah ( 2006 )
* Alm meninggal tanggal 20/9/2006 ) anaknya masa tu masih baru 8 bulan.

Hapide + Wardah ( 1979 )
1. Ainul Mardhiah ( 2005 )
2. Aniq Arshad ( 2006 )
3. Ahmad Wirdas ( 2008 )
4. Aqeelah Humaira ( 2011 )
5. Ahmad Radhi ( 2015 )
6. Ahmad Wafi ( 2015 )

Asmawi + Mukhlisah ( 1981 )
1. Muhammad Assyafie ( 2007 )
2. Amirah Solehah ( 2009 )
3. Muhammad Assolehin ( 2016 )

Mohammad Ridhwan ( 1983 ) + Yusfazilah
1. Muhammad Khaleef Rayyan ( 2012 )
2. Muhammad Khaleesh Rayhan ( 2014 )


6. JALUR AHMAD BASUNI (Alm) + SANIAH (Alm) 

. Farida Ariani + Nurmadiansyah
    Muhammad Farid Wajedi
    Ridha Erlianti Putri

2. Ahmad Baihaqi + Mega Yarni
   Muhammad Nafies
   Muhammad Alif

3. Alm. Ahmad Gajali

4. Ahmad Ramadhani ( 1986 ) + Novi Ratnasari ( 1993 )
    Muhammad Gilang Ibnu Ravi ( 2012 )


7. JALUR SUPIANI

1. WAHYU

 
2. RINI WARDANI ( 1982 ) + CHAIRI MAHADIANI ( 1975 )
 PUTRI VERIN ( 2006 )

2. MAULIDA SAFITRI ( 1987 )


8. JALUR SURIANI

Sempat sidin menikah, tapi tidak memiliki anak keturunan



MAAF WARNA DIMAKSUD HANYA UNTUK MEMBEDAKAN SAJA
TERIMA KASIH. TIDAK ADA MAKSUD APA - APA.
NAH SILAHKAN DI REVISI DAN DI TAMBAH JIKA ADA.

TERTANDA 
MUHAMMAD YUSNI MS



Jumat, 27 Januari 2017

TAHUN PERTAMA ANAK BUNGSU - KU

Tanpa terasa, anakku yang ke - 4, tinggal beberapa hari lagi memasuki usia tahun pertamanya. ketika ia hendak dilahirkan dulu begitu banyak cobaan dan ujiannya. dimalam yang gelap, hujan, dan dingin, aku mengantar bundanya ke rumah bidan di Karang asam. Ketika itu, diperkirakan dia akan lahir bulan maret 2016, maksud hati hanya ingin memeriksakan kenapa bundanya kesakitan, ternyata menurut bidan yang memeriksa sudah pembukaan 5. kami pun kaget setengah mati, masa duluan 2 bulan udah mau keluar.
oleh bidan saya diberikan beberapa catatan barang yang harus dipersiapkan malam itu juga. ada beberapa yang harus dibeli di toko, aku pun memeriksa dompetku ternyata hanya ada 20 ribu. dadaku langsung tersedak, bagaimana Ya Allah kucari malam - malam begini uang. untunglah Allah membukakan jalan, seorang sahabat lama meminjamkan uang, padahal sudah jam 11 malam.
setelah menunggu cukup lama, akhirnya bayi tersebut lahir tepat pada saat azan subuh tanggal 22 januari 2016. aku dan anak laki lakiku cuma duduk lemas disamping ranjang melihat bunda berjuang. ketika pecah suaranya rasa takut - rasa khawatir langsung sirna berganti kegembiraan tiada terkira. Terima kasih ya Allah, Engkau beri kami kegembiraan yang luar biasa. oleh karena itulah bayi tersebut kami beri nama Putri Syabila Nuraini, artinya : Putri Bintang cahaya mata kami. happy birthday my daughter.

UNTUKMU - SESEORANG DALAM HIDUPKU


Aku tidak perlu rumah mewah dan mahal, yang penting aku bisa bersamamu....... walau hanya di bawah pondok tua dan rapuh.
Aku tidak perlu kompor mahal, agar aku bisa memasak makanan 
untuk kita berdua dan anak - anak kita......
Aku tidak perlu ranjang mewah dan selimut mahal,
yang penting aku bisa tidur satu selimut denganmu
walaupun hanya berselimut sprei bekas dan beralas ambal kumal
Aku tidak perlu semua itu
yang penting aku masih tetap bisa bersamamu
hanya Tuhan yang tahu
apa yang ada dalam hatiku.
Amin.

Kamis, 24 November 2016

TAHUN KE - 10 daripada BLOG YANG SAYA yang BIASA - BIASA SAJA

Add caption
hari ini saya membuka blog saya, dan tersadar kalau ternyata Blog saya sudah berusia sepuluh tahun. Dan tulisan - tulisan pribadi saya ternyata lumayan banyak juga. Namun walau tulisan lumayan banyak, saya justeru bukan kategori blogger aktif. Dan pihak Google Ads pun belum menyetujui untuk monitize blog saya. Alias Blog saya belum menghasilkan "TELUR EMAS"-nya. Tulisan - tulisan saya pun masih biasa - biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Ibarat punya kebon, tapi belum ada menghasilkan apapun. Mudah - mudahan ke depannya bisa saya perbaiki lagi. Amin.3x.

Jumat, 18 November 2016

Jalan Panjang Menuju Perubahan

By : Muhammad Yusni

Kalau kita menerima Demokrasi, maka konsekwensinya adalah kita harus bisa menerima perbedaan. Yang namanya duduk sama – sama dengan berbeda – beda tabiat, sifat, sikap, pendidikan, status, jabatan dan sebagainya, ya harus siap. Inilah Republik Indonesia. Kita sudah sepakat menerima demokrasi sebagai pilihan politik, maka kita harus menerima kenyataan, munculnya beratus – ratus parpol, aliran dan berbagai macam paham dan kelakuan. Ya kita harus menerima semua itu.
Kalaupun kemudian di DPR ada yang baik dan buruk. Ada yang Alim dan ada yang korupsi. Ya itu sebuah konsekwensi. Khan tidak semua orang yang baik, idealis dan taat beragama yang masuk ke meja leglislatif. Dengan sistem yang ada sekarang alias suara terbanyak justeru membuka peluang bagi yang duitnya banyak dan mampu untuk menjadi pemenang suara terbanyak. Tidak perduli si punya uang tadi alim atau tidak. Pintar atau tidak. Bijak atau tidak. Yang penting dia mampu dan membiayai kampanye, bisa mengerahkan banyak tim sukses. Bukan tidak mungkin orang yang ber-uang justeru yang menang. Sementara Caleg seperti saya yang benar – benar calon dari kelas bawah, sama sekali tidak punya uang dan modal.
Jika dihitung – hitung barangkali harta saya bisa dihargai dibawah 10 juta, dibandingkan dengan Modal calon – calon yang bermodal, saya jelas kalah jauh. Tapi yang membuat saya nekad maju adalah, saya fikir saya juga manusia yang seperti mereka tadi. Mereka makan nasi, saya juga makan nasi. Mereka minum air putih saya juga minum air putih. Mereka masuk kemesjid lepas sandal, begitu pula saya.
Kenekadan saya maju adalah sebuah keinginan untuk menunjukkan kepada masyarakat terutama rakyat akar rumput. Para pemulung, para penjual kaki lima, para pedagang emperan, para pendorong gerobak, pengemis, pelayan dan para tukang sapu, bahwa rakyat juga bisa maju tanpa modal dan uang. Saya yang berasal dari kelas bawah, dulunya adalah tukang sapu di Akper Muhammadiyah, tukang bikin kopi di STIE Muhammadiyah. Kalau enggak percaya silahkan tanyakan sendiri. Salah satu saksi yang masih hidup adalah mister Budi Nursalim, Pemred Ekstrem, yang cukup lama mengenal saya. Atau mas Syaukani AE. SE caleg nomor 2 dari Partai Matahari Bangsa Dapil Samarinda, juga adalah saksi hidup, karena saya dan beliau sama – sama kerja di Akper Muhammadiyah. Saya jadi tukang sapu, beliau jadi sopir bis.
Perjalanan hidup saya benar – benar merangkak dari bawah. Ketika SMA saya ikut teman mengepel dan menyapu di RS Umum ( yang kebetulan pada saat itu Direkturnya masih dr. Jusuf SK ). Nebas rumput dirumah – rumah dokter. Bahkan jadi pemulung besi tua. Kemudian ketika lulus SMA, saya lalu mencoba usaha pembuatan mainan anak – anak TK, berlanjut kemudian kerja di Akper Muhammadiyah menjadi tukang sapu dan bikin Teh bagi para dosen dan karyawan. Malam hari saya dan isteri membuka kantin di STIE Muhammadiyah sambil membuatkan kopi bagi dosen.
Saya dan keluarga lama tinggal menumpang di Asrama STIE Muhammadiyah, hidup dalam keadaan serba kekurangan dan ketiadaan uang. Sampai akhirnya kami disuruh keluar dari sana. Dengan tanpa kerja dan tanpa tempat tinggal, kami sempat menumpang tinggal beberapa hari di Rumah mertua. Sampai akhirnya saya diterima kerja di SMP Muhammadiyah 2 sebagai karyawan dan menyambi sebagai kebersihan. Dan Alhamdulillah sampai sekarang saya masih berkerja di tempat tersebut.
Mengapa semua ini saya ceritakan, bukan mau membuat anda simpati. Tetapi saya mau sampaikan bahwa, jika kita ingin berubah, maka harus terus mencoba dan terus mencoba untuk merubah nasib. Sebagaimana pesan Seorang Ibu Angkat saya, Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.
Karena itu saya berfikir, kalau kita merasa kesal dengan orang – orang yang mengkhianati amanat kita sebagai wakil rakyat, kenapa enggak kita sendiri yang maju. Kalau kita jengkel lalu pergi meninggalkan gelanggang, maka yang naik jelas bukan orang – orang yang memiliki kepedulian pada rakyat, nama rakyat justeru Cuma dijadikan bahan jualan. Ya seperti teriakan tukang kerupuk, “ Rakyat – rakyat, seribu tiga, seribu tiga.”
Karena itu saya ketika pernah dalam suatu kesempatan seminar yang membahas tentang rakyat, saya sempat sewot karena istilah rakyat. Ketika mahasiswa berteriak tentang kepentingan rakyat, maka pertanyaannya rakyat yang mana ? Rakyat yang mana sebenarnya yang kita bela. Bukankan para pejabat yang koruptor termasuk jajaran istilah “ Rakyat “. Lalu rakyat yang mana sebenarnya yang kita bela ? Yang kita wakili ?
Ketika Pejabat bicara atas nama rakyat, ketika para caleg bicara atas kepentingan rakyat, ketika pemerintah atas nama rakyat, maka lalu rakyat harus mengatasnamakan atas nama siapa ?
Seorang sahabat saya dari salah satu Parpol dalam sebuah acara silaturrahmi yang kebetulan mantan Demonstran 98 menjawil saya dan berkata : “ Kemana aja ikam ( kamu ), orang yang menikmati hasil reformasi, kok ikam kada umpatan ( enggakikutan ) menikmati, Yus.”
Waktu itu saya Cuma senyum – senyum. Ia ya….. tapi saya yakin, saya dan teman – teman saya yang sama – sama berlumuran keringat, darah dan airmata di Tahun 1998, sama sekali tidak punya niat ketika itu untuk mengejar balasan setimpal. Kami berjuang murni berjuang, bukan karena terpikir dapat apa atau insentif apa. Dan itu terbukti, hanya segelintir saja diantara kami yang kemudian bisa menikmati kue reformasi. Kebanyakan dari kami justeru hidup kembali ke tengah masyarakat. Karena itu, sekali lagi fakta bahwa kami benar – benar membela rakyat tanpa minta balasan. Kalaupun kemudian kini banyak orang yang menyalahkan mahasiswa yang menggerakan reformasi, karena setelah 10 tahun berjalan, sama sekali tidak ada perubahan. Semua yang diamanatkan oleh reformasi, semuanya tidak berjalan. Kita berjalan ditempat, kata seorang teman saya yang kini jadi tukang ojek.
Teman – teman mantan 98 yang berjuang lewat leglislatif seperti : Dwi Purnomosidhi ( PAN ), Sudarno SE ( PAN ) , Sudarno. SE ( PDIP ) dan lainnya. Ada juga yang lewat LSM kayak Ocha, Senci Han SK dan Cornelius Tuah. Saya yakin mereka semua tetap komitmen membela Rakyat.
Tapi yang namanya merubah nasib rakyat seperti membalik gunung, perubahan masih jauh, perjalanan masih panjang. Rakyat masih berada ditempatnya bersama seabreg permasalahannya.
Ironis memang.
Loa Duri, 1 Maret 2009

Bangganya Melihat Orang Yang Sukses

By Muhammad Yusni

Saya mengenal Andi Harun, sudah cukup lama, kami dulu sama – sama aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Beliau di Pimpinan Pusat, saya di tingkat Pimpinan Cabang. Bertemunya disalah satu arena perkaderan. Beliau sebagai Master, saya sebagai Panitia. Kemudian beliau menikah dengan Saudari Rinda, semenjak itu karir beliau menanjak terus. Sampai akhirnya beliau menjadi Anggota DPRD Kaltim. Pada saat pelantikannya saya mengucapkan syukur, ternyata dari Angkatan Muda Muhammadiyah ada yang jadi Anggota DPRD, semoga bisa membawa kepentingan Rakyat, khususnya kepentingan rakyat Muhammadiyah.
Sebagai seorang teman, saya termasuk yang bangga dan senang. Dan syukurlah selama beliau menjadi anggota DPRD, tidak pernah sekalipun saya meminta Uang untuk kepentingan pribadi saya. Itu memang saya tanam dalam diri dan keluarga saya, agar jangan memanfaatkan teman yang lagi sukses, alias meminta uang. Kecuali dikasih baru diterima. Kita harus tetap bersikap sebagai seorang teman yang baik.
Begitu pula ketika karir beliau mengalami goncangan, saya tetap berkunjung bersilaturrahmi kerumah beliau, untuk menunjukkan kepada beliau, bahwa masih ada teman atau mantan teman, terlepas kunjungan saya dianggap atau tidak dianggap.
Mengenai duit tadi, hal yang sama juga saya lakukan ketika Naiknya Pak Dokter H. Andi Sofyan Hasdam, ketika banyak teman – teman lain meminta uang ke beliau, saya memilih menahan diri. Saya malu, takut nanti kalau saya dianggap tidak tahu malu. Pada hal saya dengan beliau, ketika masih di Samarinda, masih buka praktek di Gelatik, sering saya berkunjung untuk sekedar bertanya atau dialog tentang nasib Rakyat Indonesia. Tapi waktu itu dalam konteks, beliau sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim, sementara saya waktu itu Aktivis Mahasiswa Muhammadiyah Samarinda.
Termasuk ketika Isteri saya ditahan di Rumah Sakit Aisyiyah setelah melahirkan anak yang kedua, karena tidak mampu membayar biaya persalinan, orang yang pertama saya temui, ya Pak Dokter. Sayangnya waktu itu, kewenangan Aisyiyah di Tangan Ketua PW Aisyiyah Kaltim, sehingga beliau hanya bisa menyarankan agar saya langsung saja ke ketua Aisyiyah.
Semenjak beliau naik jadi Walikota Bontang, tak sekalipun saya meminta uang atau mengajukan proposal atas nama pribadi, demi menjaga hubungan tadi. Terlepas Pak Dokter tadi masih menganggap saya atau tidak. Entahlah, apakah beliau masih ingat dengan wajah saya. Mengingat beliau kini adalah salah satu tokoh Muhammadiyah yang kini telah menjadi milik masyarakat Bontang.


Rabu, 31 Agustus 2016

SANG ZAMAN

Penulis : Muhammad Yusni

Setiap zaman memiliki keunikannya masing – masing. Generasi demi generasi manusia yang memiliki perbedaan kebudayaan, pengetahuan dan tingkat teknologi yang berbeda – beda. Masing – masing zaman telah menorehkan sejarah dan tingkat tamaddunnya.

Menurut para ahli sejarah ( entah benar atau tidak ) bahwa kemajuan manusia di zaman dahulu, pernah mencapai tingkat terhebatnya. Artinya: barangkali, apa yang sedang kita nikmati di zaman sekarang, dahulu pernah ada. Namun telah hancur seiring dengan perkembangan waktu. 

Kalau menurut para ahli agama ( entah benar atau tidak ) karena kemajuan teknologi yang luar biasa itu telah mengakibatkan ummat manusia menjadi takabbur dan merasa telah menyaingi Tuhan semesta alam. Sehingga Tuhan merasa perlu menurunkan cambuk azabnya memusnahkan kebudayaan manusia yang merasa sok tadi. Dan kalau kita buka – buka Kitab Agama, maka banyak firman – firman Tuhan yang menceritakan tentang bagaimana Tuhan menghancurkan beragam macam generasi demi generasi manusia yang lupa diri dan melupakan Tuhannya.

Dan banyak sekali bekas – bekas kehancuran kaum terdahulu di hamparan bumi yang kian menua. Peninggalan – peninggalan masa lalu ditemukan oleh para arkeologi dan ahli sejarah. Dan semua itu dikumpulkan di Museum – museum dunia, untuk dinikmati oleh para anak cucu kita, dan generasi yang akan datang. Barangkali suatu saat nanti diantara kita bahkan menjadi fosil yang akan dipelajari oleh anak – anak di masa mendatang. Masa dimana kita telah musnah ratusan tahun yang lalu.

Dan semua itu, hanya sang zaman yang akan tetap ada. Zaman ada sebuah elemen yang menjadi ruang dimana semua perubahan terjadi dari masa ke masa. Dari tahun ke tahun. Dari dasa warsa ke dasa warsa. Dari abad keabad.

Pertanyaannya adalah, sehebat apakah zaman sekarang ini ? Zaman terdahulu dan zaman yang akan datang. Apakah setelah zaman kita sekarang ini, dunia akan hancur ? Apalagi dengan bayang – bayang akan terjadinya Perang Dunia ke III ? Perang yang di sebut dengan nama The Armageddon War ? Zaman yang pernah diramalkan oleh Nabi Muhammad sebagai zaman kemunculannya Dajjal ? Dajjal yang merupakan symbol kejahatan terbesar di muka bumi. Makhluk yang konon diciptakan sudah ada sejak zaman dulu. Namun diasingkan di sebuah pulau terpencil, dalam keadaan terbelenggu rantai. Dan konon katanya para pengikutnya di seluruh dunia telah mempersiapkan kemunculannya.

Zaman kemunculan dajjal ini adalah zaman di mana kehancuran moral dan mental manusia terjadi dimana – mana. Fitnah terjadi dimana – mana. Surga dikira neraka dan neraka di kira surga. 

Selasa, 31 Mei 2016

PERGINYA SANG SESEPUH PCM LOA JANAN


By : Muhammad Yusni 
( Mantan Sekretaris PC Muhammadiyah Loa Janan Periode 2010 – 2015 )

Add caption
Sebuah sms masuk ke handphone saya tadi pagi. Isinya singkat dan padat. Sms tersebut berasal  dari Pak Ustadz Nurhidayah ( Guru SMK Muhammadiyah Loa Janan ). Tidak lama kemudian handphone saya berdering, ternyata dari Pak Adhie Irawan S.Kom ( mantan sekretaris eksekutif Majlis Dikdasmen PDM Samarinda ).  Dua – duanya menginformasikan hal yang sama tentang Berita Duka dari Desa Loa Duri. Mantan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Loa Janan Bapak Haji Maqbul Jailani telah berpulang ke Rahmatullah pada pukul 4.30 subuh dini hari.
Siapa yang tidak kenal beliau ? hampir Mayoritas masyarakat Loa Janan mengenal beliau, khususnya warga Desa Loa Duri Ilir. Seorang yang sederhana, murah senyum dan senang membantu siapa saja. Beliau seorang usahawan yang cukup lama malang melintang. Mulai dari usaha jual beli motor, sampai menjadi kontraktor bangunan.
Saya mengenal beliau sejak tahun 2006, saat dimana saya mulai mengajar pada tahun – tahun awal perkembangan SMK Muhammadiyah Loa Janan. Pada saat itu beliau menjabat Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Loa Janan. Beliau sering bergurau dengan saya bahwa PC Muhammadiyah Loa Janan itu adalah PCM Bondo nekat. Nekat – nekatan aja berdirinya. Ketika itu Perguruan Muhammadiyah yang berdiri barulah TK ABA, kemudian SMA Muhammadiyah Loa Janan kemudian disusul berdirinya SMK Muhammadiyah Loa Janan.
Beliau kalau yang berhubungan dengan kepentingan ummat sangat keras dan nggak mau tawar – tawaran. Di masa – masa kepemimpinan beliau lah , pondasi perguruan Muhammadiyah Loa Janan mulai didirikan.
Kadangkala di saat – saat santai, saya sering menanyakan tentang cerita masa lalu, maka beliau pun dengan bersemangat bercerita. Dari sanalah saya pelan – pelan mendapatkan kerangka kisah awal dirintisnya Muhammadiyah di Loa Janan. Kalau kita menggunakan kata Pendiri Muhammadiyah, saya fikir tidak tepat, mengingat Pendiri Muhammadiyah ya Ki Ahmad Dahlan. Tetapi kalau menggunakan istilah Perintis mungkin baru tepat. Dan Pak Haji Maqbul Jailani termasuk salah satu Perintis Muhammadiyah di Loa Janan dari tahun – tahun awal ( kronologis dirintisnya Muhammadiyah bisa di baca di Buku Penulis berjudul : Jejak Muhammadiyah di Kukar ).
Cerita tentang beliau, mungkin akan berbeda – beda pada masing – masing person yang pernah bersama beliau, entah itu sama – sama di Pengurusan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Loa Janan seperti yang saya alami, mungkin antara pimpinan dan bawahan. Mungkin antara sesama tetangga. Atau mungkin sesama rekan bisnis. Atau kebersamaan dalam keluarga besar beliau.
Hampir sebagian besar penduduk Loa Duri yang bertakziah di rumah duka saya kenal dengan baik. Mulai dari Mantan Kepala Desa, sesama pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Guru – guru SD – SMP dan SMK Muhammadiyah Loa Janan. Para Tetangga. Para pejabat penting di Desa Loa Duri ilir. Pihak Keluarga. Sedangkan dari Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kaltim yang hadir seperti        Ir. Amir Hadi, Ustadz Arifin Suparman, Bapak Drs. Wahadi , berserta rombongan yang lain. Semua berdatangan ke rumah duka.
Pada saat proses pengurusan jenazah saya melihat sebuah keindahan yang harmonis tentang kerjasama dua ormas besar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan NU. Semua tahu kalau yang meninggal adalah seorang tokoh Muhammadiyah loa janan, namun saya melihat dari kalangan NU pun turut membantu bersama – sama warga Muhammadiyah, mulai dari memandikan, mengkafani, bahkan mensholatkan beliau pun di Mesjid milik warga NU. Artinya : Haji Maqbul Jailani, bukan tokoh milik Muhammadiyah saja, namun juga milik seluruh Ummat islam yang ada di Loa Duri – kecamatan Loa Janan.
Kalaupun ada hal – hal yang kurang berkenan bagi orang tertentu selama beliau masih hidup, saya fikir tergantung pada konteks apa ketika hal tersebut terjadi. Karena semua perselisihan, perbedaan pendapat, atau apapun namanya, adalah warna kehidupan.
Salah satu kejadian yang sempat penulis alami antara lain, seperti kejadian “Kasus Talang SMK Mu”. Secara guyon saya bercanda dengan Almarhum. Saya katakan begini waktu itu : “ Pak Haji, saya tidak mau pas kita di tanyai di dalam kubur, salah satunya adalah masalah Talang Atap SMK Mu yang bikin resah.” Saya dan beliau ketika itu tertawa terbahak – bahak.
Apapun ceritanya, mudah – mudahan perjalanan beliau menuju Rahmatullah dilapangkan oleh Allah, dimudahkan kalau perlu diringankan. Kami yang ditinggal, mudah – mudahan masih bisa melanjutkan perjuangan beliau memakmurkan Islam, khususnya Muhammadiyah di Loa Janan.
Kamis, 26 Mei 2016. The Loa Ranten Village.


Selamat Jalan Pak Haji Maqbul Jailani