Sabtu, 08 Juni 2013

Beda Antara Ilham - Wahyu dan Flash ?



Gara – gara hobby membaca komik dan novel – novel ketika masih remaja, akhirnya mendorong saya memiliki hobby menulis. Awalnya saya rajin menulis di buku diary. Hampir setiap hari saya menuliskan berbagai macam pengalaman dan fikiran – fikiran saya pada hari itu. Dan pada akhirnya kebiasaan menulis tersebut melekat hingga sekarang. Jika dalam satu hari saja tidak menulis, rasanya ada sesuatu yang gatal di rambut saya. Sampai saya menuliskan apa yang ada di dalam kepala, barulah rasa gatal tersebut hilang ( itu cuma sekedar sebuah perumpamaan ).
Jika para Nabi mendapat Wahyu. Jika para penulis media cetak biasanya mendapat Ilham. Nah, kalau para blogger ( para penulis blog ) biasanya mendapat “Flash”. Bedanya para penulis dengan para Nabi adalah : “ Kalau para Nabi mendapat Wahyu kebenaran dari Tuhan Semesta Alam, maka para Penulis mendapat Ilham, biasanya tidak tahu dari mana. Jika isi ilhamnya bagus – bagus aja ( mungkin dari Tuhan ), namun jika isi ilhamnya mengandung “Unsur Kejahilan” maka bisa dipastikan dari mana tuh Ilham datang ( pasti dari Bapaknya si Jahil ). Sedangkan Blogger biasanya tergantung dari mana datang “Flash”. Biasanya habis melihat apa atau kejadian apa? Atau ketimpuk apa? Maka barulah seorang blogger mendapat “ Flash”. Cuma kadangkala ya itu, karena blogger masih saudara sama penulis media cetak biasa, maka penulis blogger juga ada yang “Baik” dan ada juga yang “ Jahil”. Hanya saja kejahilannya sudah lebih canggih dan bisa diistilahkan dengan istilah “Kejahilan Digital”. Contohnya ? ngirim e-mail ( surat electronic ) dalam jumlah ribuan ke alamat e-mail orang lain. Atau perang tulisan di media blog atau situs social tentang sebuah tema.
Yang jelas dunia tulis menulis sudah tidak seperti yang dulu. Jika anda masuk ke Toko Buku. Maka anda akan menemukan ratusan, ribuan buku yang ditulis oleh para penulis. Namun tahukah anda ? Jika semua buku yang ada dalam toko buku, akan dengan mudah kita download dari internet ? Artinya : dengan ditemukannya teknologi canggih berupa computer atau laptop, ditemukannya alat komunikasi berupa handphone, ditemukannya alat informasi yang canggih melebihi radio dan televise yaitu media internet, maka lahan menulis bagi para penulis sudah sangat terbuka lebar. Seorang penulis bisa menulis apa saja sebebas- bebasnya. Menulis dengan sekarepnya ( sepuas dirinya sendiri ).    

Rabu, 05 Juni 2013

DEMI TUHAN



Demi Tuhan-nya Arya Wiguna demikian terkenalnya di Indonesia. Sampai - sampai Arya Wiguna sendiri menjadi Artis terkenal karenanya. Demi Tuhan-nya Arya dibuat macam - macam oleh para creator rekayasa video dan di upload ke Youtube.com. kalau anda ketik key word : Demi Tuhan Arya Wiguna. maka akan muncul berbagai versi video Arya Wiguna. Mulai dari versi asli, versi nyanyi, versi orang barat, versi orang ngamuk, versi kucing kaget, versus warkop DKI, dan banyak lagi.
tapi disini saya sama sekali tidak akan membahas kasus perseteruan Arya Wiguna dengan Eyang Subur-nya. Namun saya lebih membahas tentang " DEMI TUHAN"-nya itu.
Kalimat tersebut telah digunakan oleh manusia sejak zaman engkong sampai zaman eyang subur. kalimat tersebut juga telah dipergunakan oleh berbagai ummat, berbagai suku bangsa, ideologi, aliran, ajaran, dan faham - faham yang beraneka macam.
kalimat tersebut telah dipergunakan dalam berbagai macam kepentingan. Ada sebuah Agama, atas nama Demi Tuhan, membasmi Agama lain.  Ada sebuah bangsa, atas nama Demi Tuhan, membasmi bangsa lain. Menyerang negara dan bangsa lain mengatasnamakan Demi Tuhan. Ada juga negara  menjajah negara lain atas nama demi Tuhan.
begitu paranoidnya kita, sampai - sampai begitu seringnya kita mempergunakan kalimat tersebut. begitu seringnya kita mendengar kalimat tersebut di pemberitaan baik media cetak maupun media digital. " Demi Tuhan, saya tidak pernah korupsi." Demi Tuhan saya tidak kenal sama yang namanya .......... ( tersangka korupsi )" Demi Tuhan bukan saya pemerkosanya." Demi Tuhan bukan saya yang menipunya." Demi Tuhan bukan saya yang mencurinya." Dan banyak lagi.
seorang Peneliti Barat pernah menemukan fakta bahwa : " Ternyata semua kata, kalimat dan ucapan yang dikeluarkan oleh manusia ternyata tidak lenyap. semua kata, kalimat dan ucapan yang dikeluarkan tersebut ternyata naik keatas dan memenuhi angkasa. terus menggema kemana - mana, berputar - putar di angkasa, selama - lamanya."
berdasarkan temuan tadi, barangkali jika ditemukan alat yang bisa menghitung berapa kali kalimat "DEMI TUHAN" dikeluarkan oleh manusia dengan berbagai macam bahasa dan dialek, maka akan ditemukan dalam jumlah yang banyak. bahkan sangat banyak.
mengapa dengan mudahnya kita bersumpah atas nama Tuhan untuk menyembunyikan kebohongan kita? mengapa dengan mudahnya kita mengatasnamakan demi Tuhan untuk mem-validasi tindakan jahat kita. mengapa dengan mudahnya..........
tidakkah kita menyadari konsekwensi dari kalimat tersebut? Ingat, jika kita bersumpah mengatasnamakan Tuhan, dan ternyata tidak benar, maka anda pasti tahu dong apa balasannya ????
jadi kesimpulannya : Tolong dong, jangan terlalu banyak bersumpah mengatas-namakan Demi Tuhan. berhati-hatilah anda bersuara, mengeluarkan kalimat dan kata - kata bohong, mengarang - ngarang dusta. karena semua suara, kalimat dan ucapan yang dikeluarkan oleh manusia tidak akan lenyap, tetapi justeru terekam di angkasa luar yang luasnya sampai hari ini, belum ada satu orang pun yang bisa memperkirakan luasnya. Demi Tuhan...... Demi Tuhan.... na na na saya ketularan Arya Wiguna.
Tengah Malam di Loa Janan, 5 Juni 2013



Eforia Kelulusan SLTA



Sebagian besar siswa – siswi yang baru lulus akan mengalami eforia. Begitu girangnya karena lulus, mereka sudah tidak memperhatikan lagi rambu – rambu larangan. Entah itu larangan orangtua, guru ataupun larangan polisi. Bagi mereka lulus berarti bebas dari kungkungan sekolah. Artinya baju dan celana sudah selayaknya dirobek – robek, ditulisin, di tanda tangani, disemproti menggunakan cat pillox / deco. Habis itu siswa – siswi saling berpelukan dan berciuman. Bebas lepas. Habis itu rombongan / konvoi mengendarai motor keliling kemana – mana. Semua jalan ditelusuri, bikin macet jalanan. Tidak perduli pengendara lain geleng – geleng kepala. Tidak perduli sama sumpah serapah masyarakat. Pokoknya bebas.
Dan itulah yang dialami oleh sebagian besar siswa – siswi kita yang baru saja lulus tahun 2013 ini. Tahun dimana Ujian Nasional penuh dengan carut – marut pelaksanaannya. Jadi wajar saja, kalau para siswa – siswinya juga amburadul.

Senin, 03 Juni 2013

GURITA DENDAM SANG MUSUH ADAM



Permusuhan abadi antara Iblis dengan manusia masih terus berlangsung sampai hari ini. Dengan berbagai bentuk macam dan keanekaragaman gurita dendam sang Iblis bersama seluruh pengikutnya untuk memalingkan umat manusia dari Jalan Allah. Memang benar Iblis bersama seluruh pengikutnya hanyalah cobaan bagi keimanan anak – anak Adam, apakah mereka memiliki keimanan yang baik atau tidak. Bagi yang berhasil bertahan, maka ia akan mendapat balasan untuk memasuki Pintu Surga. Sedangkan yang gagal mempertahankan keimanan maka akan masuk kedalam rombongan Iblis memasuki tanah yang dijanjikan oleh Allah yaitu Neraka Jahanam. Auzubillahi Minzalik.
                Iblis telah meminta kepada Allah agar diberi umur yang panjang untuk memalingkan anak cucu Adam dari Jalan kebenaran sampai hari Kiamat. Dan permintaan itu telah dikabulkan oleh Allah. Maka segala tipu daya dan segala cara dilakukan Iblis bersama para pengikutnya untuk membuat Kafir dan murtad anak anak Adam.
                Jika di zaman Nabi Muhammad saja begitu banyak para Penyesat dan penentang Dakwah beliau. Maka apalagi zaman pasca meninggalnya beliau. Banyak bermunculan manusia – manusia yang mengaku muslimin namun pada realitanya mengajarkan kesesatan  demi kesesatan. Orang yang seperti ini biasa kita kenal dengan istilah kaum munafikin. Belum lagi para pengikut iblis lainnya. Jika coba kita sarikan para musuh tersebut antara lain :
1.  Dari dalam sendiri : Para Munafikin
2.  Para pemikir ( beragama Islam) tetapi mengambil hujjah dari para pemikir barat yang keblinger
3. Para pemikir barat ( orientalis ) yang rajin menulis tentang Agama Islam namun sesuka perutnya tanpa bukti – bukti yang otentik. Alias membuat – buat sendiri bukti yg tidak benar dalam rangka menyesatkan kaum muslim.
4.   Para penyebar hadits – hadits Palsu dan mungkar.
5.   Para penyebar ajaran – ajaran baru dan keblinger
6.   Para manusia keblinger yang mengaku – ngaku sebagai Nabi atau tokoh suci lainnya.
7.   Dan masih banyak lagi bentuk – bentuk lainnya.

Dan hari ini, semua gurita musuh tadi dalam menyebarkan kesesatan dan kemurtadan telah menggunakan sebuah Fasilitas tercanggih saat ini yaitu Teknologi Informatika dan Komunikasi. Ya, arena mereka sekarang bukan di Alam Nyata saja, namun telah memasuki arena digital. Yaitu sebuah Arena yang sangat canggih dan multi fungsi. Ibarat seorang Tukang kebun diberi senjata baru yang bernama Pedang, maka dengan mudahnya si Tukang kebun tadi membabat habis kemana – mana. Begitu kira – kira persamaannya dengan para musuh anak Adam tadi, ketika memasuki pintu gerbang dunia digital. Apa saja tipu daya mereka di dunia digital atau biasa kita sebut Cyberspace?
1.    Melenakan generasi muda dengan berbagai macam bentuk Game baik Online dan Offline
2. Merusak akidah dan akhlak generasi muda dengan menciptakan game – game yang mengandung unsur – unsur sex, desktruktif dan anarkisme.
3.  Mengaburkan nilai – nilai Agama dengan membuat berbagai macam Blog dan Situs yang menggunakan Nama – nama berbau Islam, namun sebenarnya justeru menyesatkan.
4.       Menyebarkan kitab – kitab digital yang sudah di modifikasi kekalangan umat muslim
5.       Para blogger kafir yang rajin menulis berbagai macam pendapat sesat.
6.       Menyebarkan berbagai macam iklan, propanda dan gambar-gambar perusak akidah.
7.    Belum lagi para penyebar pornografi dan pornoaksi, dengan membuat ribuan blog dan situs porno. Semua itu jelas untuk menggiring kaum generasi muda menuju kehancuran akidah dan akhlak yang luar biasa.
8.     Hampir semua fasilitas yang ada di Internet dimanfaatkan oleh mereka para gurita penyesat seperti : Blog, Situs, Youtube, Google, YM,  Facebook, twitter, media social lainnya. Sama persis seperti tukang kebun yang diberi sebuah Pedang tadi.
Tapi Jangan lupa apa yang dikatakan oleh Allah : Mereka membuat Rekayasa, maka Allah pun bisa membuat Rekayasa.

Jika bicara pedang, maka pedang selain bisa membunuh atau digunakan menyerang lain, maka bisa saja melukai si penggunanya sendiri. Apalagi jika pedangnya bermata dua. Maksud saya, jika para musuh Allah menggunakan media internet, maka para muslimin yang melek teknologi juga bisa mempergunakan internet sebagai area dakwah. Anda bayangkan saja, jika anda mampu berdakwah lewat Youtube, Facebook, Google, Twitter, blog atau situs pribadi. Betapa luar biasanya strike back kaum muslimin terhadap para gurita Iblis dan pengikutnya.

Nah sekarang terserah anda wahai para kaum muslimin yang melek teknologi. Jika anda ingin ikut dalam pertempuran abadi antara iblis dan kaum manusia di Arena Dunia Maya. Inilah saatnya anda memilih. Mau ikut yang mana terserah anda. Yang jelas di dunia Maya yang luas tak terbatas, dibutuhkan para pejuang – pejuang muslim cyber  dalam menghadapi angkara murka iblis dalam bentuk digital.

Jum’at, 1 Juni 2013, created by Muhammad Yusni.





Senin, 29 April 2013

Dilema Jadi Orator atau Penulis ?




1.      Ada beberapa orang orator atau penceramah yang biasanya piawai bicara di depan orang banyak, namun mengalami kesulitan ketika harus menulis. Mereka lancar kalau bicara, namun tiba – tiba gagap ketika harus menuliskan apa – apa yang menjadi buah fikirannya. Mereka tiba – tiba bingung mengetik huruf – huruf atau kalimat apa yang menjadi pokok pembicaraannya.
2.      Namun sebaliknya, ada juga penulis yang piawai, namun sama sekali tidak bisa menyampaikan buah fikirannya ketika harus berbicara didepan orang banyak. Mereka bagaikan anak kecil yang disuruh maju menghafal sebuah syair atau puisi. Mereka tiba – tiba gagap.
3.      Dan untungnya masih banyak orang yang memiliki kemampuan sekaligus, bisa menulis dan bisa juga menyampaikannya di hadapan orang banyak.
4.      Anda termasuk yang mana ?

Loa Janan, 28 April 2013