Senin, 31 Maret 2025

KETIKA KITA MERASA ASING PADA AGAMA KITA SENDIRI

by : Abu Rambat

Zamannya memang sudah berubah. Ketika tahun 90 an, yang namanya LEBARAN HARI RAYA sangat terasa sekali Realitanya. Ketika kita bareng bersama keluarga ke Lapangan atau Mesjid untuk melaksanakan Sholat Iedul Fitri, mendengarkan khutbah yang haru biru. Kemudian pulang kerumah untuk sungkeman. Sungkem dengan Para Tetuha di rumah. Kemudian antar Isteri dan suami, kemudian anak kita datang satu persatu sungkeman. kemudian diakhiri dengan makan bareng sambil bersenda gerau. Seiring waktu itu semua menghilang. 

Kita lebih banyak hidup di Dunia Digital. Kita sangat mesra dan humble di Facebook, Instagram, dan sejenisnya. Kita begitu Alim dan sempurna dimata teman teman netizen kita. Padahal realitanya kita sama sekali sudah jauh dari keluarga kita. Ketika pulang kerumah terasa hambar. Masing masing hidup dalam dunianya. Hanyut dengan gadget masing masing. Suasana lebaran sama sekali tidak lagi terasa. Anak - anak sudah tidak menganggap penting lagi untuk balapan kerumah Orangtuanya. Kerumah Kakek dan Neneknya, atau kerumah Paman dan bibinya. Mereka santai saja seperti hari hari biasa. menjalani rutinitas hidup sambil melotot terus menatap ke gadget masing masing. 

Untuk itu saya menyerukan kita Para Orangtua, untuk mulai menerapkan kebiasaan menonaktifkan gadget kalau lagi kumpul bersama keluarga, atau lagi makan. Hanya kita yang bisa menegur mereka, bukan orang lain. 

inilah zaman dimana kita sudah mulai merasa asing dengan Agama kita sendiri, karena lebaran saja seperti hari hari biasa. Subhanallah.....