Selasa, 18 Juni 2024

DRAFT - BIOGRAFI MAEMANAH.M.Pd ( PENGGIAT BKK NASIONAL )

COVER :

KERANGKA BUKU : BIOGRAFI SUSTER MAE
PENULIS : MUHAMMAD YUSNI 

1. SAMBUTAN 
2. SAMBUTAN
3. SAMBUTAN
4. KATA PENGANTAR EDISI PERTAMA
5. KATA PENGANTAR PENULIS
6. KOTA KELAHIRAN DAN TENTANG KELUARGA
7. MASA - MASA PENDIDIKAN
8. PENGALAMAN SEBAGAI SEORANG SUSTER
9. BERTEMU DENGAN BELAHAN HATI
10. PERGI MERANTAU KE KALIMANTAN
11. HIDUP DI PERANTAUAN
12. KEMBALI KULIAH
13. KETIKA SUSTER MAE BERUBAH MENJADI IBU GURU
14. MENJADI SEORANG KONSELOR BK
15. BERKENALAN DENGAN DUNIA KERJA
16. SANG KONSELOR DIBIDANG KETENAGAKERJAAN
17. KESEHARIAN DI SEKOLAHAN ( SMK NEGERI 6 SAMARINDA ) 
18. MENJADI NARASUMBER DI BERBAGAI SMK DI KALTIM
19. AKTIF SEBAGAI KETUA FORUM BKK KOTA SAMARINDA
20. TERPILIH SEBAGAI HUMAS FORUM KOUMNIKASI BKK NASIONAL
21. KESAN DAN PESAN 
22. PENUTUP 

DILEMA DAGING KURBAN ARISAN

Hari Raya Idul Fitri sudah kembali tiba, hari ini tanggal 17 Juni 2024, ummat Islam kembali merayakannya. Masyarakat kembali bergembira membayangkan akan makan Daging Sapi gratis. Yang bertebaran dari mesjid ke mesjid. Ada yang dapat Kupon, ada juga yang nggak dapat. Entah nggak tercatat atau memang terlewat. Panitia pun sudah berjuang maksimal. Berkurban memang sebuah kewajiban bagi yang mampu. Lantas bagaimana yang nggak mampu ?

Kita merasa bangga, kalau bangsa Indonesia ternyata banyak yang berkurban. Membeli sapi sekian puluh kemudian dibagikan kepada warga yang tidak mampu. Namun ada prilaku yang saya rasa cukup mengganggu adalah, adanya Sapi Arisan. biasanya satu ekor ada 7 orang yang membelinya. Apakah salahnya ? Nggak ada salahnya sih ? Tetapi yang aneh adalah adanya komitmen, bahwa yang menyumbang Sapi mendapat jatah 5 Kg. Artinya dari seekor sapi akan disisihkan 7 x 5 Kg = 35 Kg yang akan dibawa pulang sama yang menyumbang. Apa ya salahnya ? Nggak ada. 

Yang anehnya adalah, mengapa daging - daging yang mereka dapat adalah bagian bagian yang terbaik. kemudian yang bagian bagian sisa lah yang dibagikan kepada warga. Seharusnya menurut saya, semua bagian dikumpulkan dulu semua, kemudian barulah dibagi secara merata tanpa dipilih pilih. itu baru namanya keadilan. Karena seharusnya kalau kita berkurban ya seluruhnya dibagikan ke warga. entah aturan yang mendapat 5 Kg dari yang menyumbang itu muncul dari mana, dan harus bagian yang terbaik. Bahkan ada Panitia yang berseru, utamakan dulu bagian yang bagus untuk para penyumbang ya. kita yang tulang tulang aja dan sisanya. lalu dimana makna berbagi sama rasa dan sama nikmat. 

Bukankah salah satu tujuan berkurban ini adalah, agar kita bisa turut membagikan kenikmatan daging kepada warga yang tidak mampu ??? Jangan cerita Ibrahim Ismail aja yang didengar, tetapi makna sosialnya itu loh yang seharusnya dilaksanakan.